Cup.
Jaehyun memejamkan matanya saat mencium bibir gadis itu. Dia bisa merasakan degupan jantung jiyeon yang menggila, membuat jantung nya ikut berdetak kencang juga.
Cukup lama, jaehyun menempelkan bibirnya sebelum akhirnya mulai melumat bibir gadis itu. Dia tersenyum kecil saat merasakan jiyeon yang membalas ciuman nya.
Perlahan, jaehyun beranjak dari tidur nya membuat jiyeon ikut terduduk di paha milik jaehyun. Tak ada yang ingin melepaskan tautan bibir mereka, bahkan kini jiyeon sudah mengalungkan tangan nya di pundak jaehyun.
Bruk!
Jaehyun membalik posisi mereka hingga jiyeon kini sudah menyentuh kasur. Sedangkan tangan pria itu menahan beban tubuh nya agar tidak jatuh pada jiyeon. Jaehyun menatap mata jiyeon saat ciuman mereka berakhir.
"He-hei, ka-kau..." kalimat yang ingin jiyeon katakan malah tertahan di tenggorokan nya begitu saja. Dia tak tahu harus berkata apa untuk keluar dari posisi ini.
"Aku tak bercanda" ucap jaehyun dengan suara berat nya
"Jangan bermain dengan perasaan ku" ucap jiyeon lirih
"Apa maksud mu?" Tanya jaehyun bingung
"Kau tahu aku menyukai mu, dan kau bahkan bisa mendengar detak jantung ku, jadi jangan malah bermain main dengan perasaan ku" jelas jiyeon
"Hei, apa kau sebodoh itu? Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku terikat pada mu tadi? Badan ku dan semua yang ku miliki, menjadi milik mu, termasuk perasaan ku" ucap jaehyun
"Tapi kau kan tak sengaja terikat kontrak dengan ku" ucap jiyeon
"Pffft" jaehyun menahan tawa nya lalu berbaring di samping jiyeon
"Kontrak tak terjalin semudah itu tahu" ucap jaehyun
"Apa? Tapi kau bilang karena ucapan ku.." Tanya jiyeon bingung
"Memang benar kalau manusia lah yang mengajukan kontrak, tapi hanya aku yang bisa menentukan akan menerima atau menolak kontrak itu" jelas jaehyun
"Jadi.."
"Aku menyetujui kontrak itu" tegas jaehyun
"Hei! Kemarin kau bilang bahwa kau terpaksa terikat dengan ku!" Seru jiyeon kesal memukul bahu jaehyun
"Akh! Sakit, kau menangis sekencang itu saat aku pergi, bagaimana aku bisa tidak mengabulkan kontrak mu" ucap jaehyun
"Kau tahu aku menangis?!" Tanya jiyeon kaget
"Tentu saja, berkat itu pula aku tak jadi kembali ke istana ku" jawab jaehyun
"Ta-tapi? Bagaimana caranya kontrak terjalin? Kau hanya tinggal mengiyakan?" Tanya jiyeon polos
"Tidak, kita bertukar darah" bisik jaehyun menggoda
"Apa?! Berhenti bercanda!" Seru jiyeon
"Tapi itu memang benar, kau sudah meminum beberapa tetes darah ku" jawab jaehyun menggoda
"H-hei! Aku tak ingat pernah begitu!" Seru jiyeon
"Kalau kau ingat, kau pasti sudah tahu kalau aku kucing dari dulu" ucap jaehyun
"Ta-tapi tadi kau bilang bertukar darah kan?? Berarti.."
"Benar, aku juga sudah meminum darah mu" jawab jaehyun
"Memang nya kau ini vampir?!" Tanya jiyeon
"Kau mengejek ku? Aku ini lebih keren dari pada vampir"