Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Mama, Ra pergi sekolah dulu. " ucap Heera dengan senyuman tipis di bibirnya.
"Jeno sayang, cepat sini sarapan, nanti lambat pula kamu ke sekolah. " Puan Lee mengendahkan kata-kata Heera sebentar tadi dan fokusnya kini kepada Jeno yang sedang berjalan turun dari tangga, menuju ke meja makan.
Heera hanya tersenyum pahit, kemudian dia melangkah keluar daripada rumah dan berjalan kaki menuju ke sekolahnya.
Setelah 15 minit perjalanan, akhirnya dia sampai ke sekolahnya, pantas sahaja dia berjalan menuju ke kelasnya yang masih kosong tidak berpenghuni.
Inilah kehidupannya, sendirian, tiada siapa peduli tentang kehadirannya, dia seakan-akan tidak wujud di mata semua orang.
Kecuali mereka...
Plak!
"Tengok, kesian dia sorang-sorang ya? " beberapa orang pelajar perempuan kini mengerumuninya, terbahak-bahak mengetawakan Heera.
Heera hanya mampu berdiam diri, tidak berani untuk membalas apa-apa.
"Urus dia geng, aku penat hadap muka dia. "
Dan untuk kesekian kalinya, Heera dibuli oleh mereka tanpa belas kasihan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
