- 9

348 109 8
                                    

Sungchan menapak masuk ke dalam rumah agam yang mewah dan besar itu, disapa dengan pembantu-pembantu di sana namun fokus Sungchan ketika ini adalah Heera yang berada di dalam dukungannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sungchan menapak masuk ke dalam rumah agam yang mewah dan besar itu, disapa dengan pembantu-pembantu di sana namun fokus Sungchan ketika ini adalah Heera yang berada di dalam dukungannya.

Sungchan membaringkan tubuh Heera di atas katil yang luas itu, kemudian dia menyuruh beberapa pembantu untuk merawat luka Heera dan juga menukar bajunya.

Sungchan keluar dari bilik itu dan menuju ke dapur, meminta pembantu yang lain menyiapkan makan malam sedikit awal daripada kebiasaan.

"Tolong jagakan Heera, jangan bagi dia keluar rumah sebelum saya pulang. " arah Sungchan langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh semua pembantu rumah itu.

Sungchan memandu keretanya, menuju ke alamat yang tertera di skrin mini televisyennya. Setelah tiba, Sungchan langsung keluar daripada keretanya dan melangkah masuk perkarangan rumah itu.

Firasat Sungchan mengatakan yang ahli keluarga itu tidak menghiraukan jika anak perempuannya tidak pulang ke rumah itu, terbukti apabila dia terdengar perbualan sang isteri kepada sang suami.

"Awak tak penat ke dengan Heera? Dia tu dah lah berpenyakit, menyusahkan eomma dan appanya sahaja. Tak pernah nak banggakan kita macam Jeno. "

"Nasib dia tak pulang harini, tak adalah menyampah tengok muka dia dengan senyuman tak bersalah dia. "

Sungchan mengepalkan penumbuknya, menahan amarah. "Bodoh. "

 "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
custody. jscWhere stories live. Discover now