- 8

352 111 9
                                    

"Bodoh, kumpulkan saja semua bukti pembulian yang diorang dah lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bodoh, kumpulkan saja semua bukti pembulian yang diorang dah lakukan. Satu hari nanti, aku akan spill semuanya. " Sungchan mencampakkan fail itu ke atas meja, ekspresinya ketika ini sangat marah akan mereka.

Sungchan melangkah keluar daripada bilik guru, kemudian matanya tertancap pada susuk tubuh Heera yang sedang berjalan perlahan-lahan menuju ke tandas dengan kemejanya yang basah kuyup.

"Sial. " Sungchan mendengus kasar, melepaskan blazer sekolahnya dan berlari menuju ke arah Heera.

"Heera! "

Mendengar namanya dipanggil, Heera menoleh ke belakang, dan apabila menyedari Sungchan yang memanggilnya, dia cepat-cepat berjalan menuju ke tandas dan menguncinya dari dalam.

"Hey, buka Heera! " Sungchan memusingkan tombol pintu tandas itu berkali-kali, tapi tetap tidak dibuka oleh Heera.

"Maaf Sungchan, jangan dekat dengan aku lagi. Jangan tolong aku. " sayup-sayup kedengaran suara Heera dari dalam.

"Apa kau cakap ni? Buka pintunya, baju kau basah, Heera! "

Menyerah, Sungchan tiada pilihan lain melain mendobrak pintu itu dengan badannya sendiri.

Empat kali percubaan, dan akhirnya Sungchan berjaya membuka pintu tandas itu. Dia melihat Heera yang menangis tersedu-sedan di singki, mukanya yang pucat dan lengannya yang banyak lebam.

Sakit. Hati Sungchan sakit melihat keadaannya seperti ini.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
custody. jscWhere stories live. Discover now