"Ada apa?"
Tiba di kediaman Huang, Donghyuck langsung menuju sofa lantai dua. Ia bertanya malas-malasan. Seenaknya sekali tuan muda itu menyuruhnya datang.
"Ssaem, kau ingin minum sesuatu? Teh, kopi, jus?"
Kening Donghyuk mengkerut. "Kau bukan orang yang biasa menawariku minuman," ujarnya. "Katakan, ada apa? Aku memiliki jadwal lain jam lima nanti."
"Cih, sok sibuk sekali."
"Aku memang sibuk. Jadi, cepat katakan."
Renjun memperbaiki posisi duduknya. Ia menatap Donghyuck dengan pandangan lebih lembut. "Ssaem, tentang pengakuanku yang kemarin ... bisakah kau melupakannya?"
"Tentang kau yang gay?"
Pemuda Huang mengangguk cepat. "Ya. Bisakah kau melupakannya? Kau tahu aku tidak serius saat mengatakan itu."
Kepala Renjun ditoyor oleh satu jari milik Donghyuck. Pria itu terkekeh. "Kau pikir aku tidak bisa membedakan mana yang serius dan bercanda?"
"Ssaem, ayolah ...," Renjun mencoba bernegosiasi. Ia tahu gurunya bukanlah orang yang mudah dipengaruhi. "Kau tidak akan mengatakannya pada Appa, 'kan?"
"Tergantung," balas Donghyuck sembari terseyum miring.
"Tergantung bagaimana?!"
"Kalau kau mau menuruti perintahku, tidak akan kukatakan pada Appa-mu. Bagaimana?"
Sial. Gurunya pandai juga bagaimana memanfaatkan kesempatan. "Perintah apa? Tidak mau, ah. Kau licik!"
Donghyuck tertawa. "Ya sudah kalau tidak mau," timpalnya, lalu mengeluarkan ponsel. Mengetik sesaat, ia menempelkan benda pintar tersebut ke telinganya. Menatap Renjun, remaja itu kelihatan was-was.
"Tuan Huang, ini aku, Donghyuck. Bagaimana kabarmu?"
"Ssaem, apa yang kau lakukan?!" Ia bertanya panik.
"Menelepon Appa-mu."
Renjun ingin merebut ponsel Donghyuck, tetapi pria itu menghindarinya.
"Cepat matikan itu!"
"Tidak mau! Aku akan memberi tahu Appa-mu bahwa putra semata wayangnya ternyata gay."
"Ssaem!" Astaga. Bagaimana kalau perkataan guru sialan itu sudah didengar oleh ayahnya?
"Cepat matikan!"
Donghyuck menyemburkan tawa begitu melihat muka muridnya yang sangat panik. Dengan tega, ia menunjukkan ponselnya kepada Renjun, membuat remaja itu mengumpatinya.
"Sial, kau membohongiku!"
Tawa yang dikeluarkan Donghyuck terdengar mengejek. Renjun tidak mengerti kesenangan apa yang didapat karena sudah membohonginya. Bukankah tertawa di atas penderitaan orang adalah hal keji? Seharusnya itu tidak pantas dilakukan oleh seorang guru!
Kesal, Renjun berjalan menuju kamarnya. Menutup pintu hingga menimbulkan bunyi bedebum keras, ia tidak peduli. Di tempat duduknya, Donghyuck berjengit.
"Lee Donghyuck bangsat!"
Pemuda Lee jelas terkejut, tetapi ia tidak bisa menahan tawa untuk saat ini. Sungguh, tadi benar-benar lucu. Melihat bagaimana reaksi Renjun yang panik luar biasa begitu menyenangkan baginya.
"Jangan lupa untuk bersikap baik dan menurut padaku kalau kau tidak ingin rahasiamu kubongkar!" Serunya sebelum berlalu dari sana.
---
Desas-desus di kantin mulai ramai terdengar menanggapi ulah salah satu pria populer yang kini sedang mengusap pipi pemuda Huang. Mereka memiliki asumsi masing-masing yang sebagian besar menganggap bahwa dua pria itu adalah pasangan gay yang baru resmi memiliki hubungan.
Renjun sebenarnya risih, tetapi ia sudah janji pada Jeno untuk membantunya dalam menyingkirkan Aisha, si gadis manis yang kabarnya naksir pada pria itu. Kata Jeno, sih, mereka sedang melakukan pencegahan supaya Aisha berpikir kembali untuk menyatakan cintanya. Biar Jeno tidak menjadi pria sombong yang lagi-lagi menolak gadis.
Omong-omong, setelah pulang bersama hari itu, keduanya menjadi dekat.
"Ya, bukankah ini berlebihan? Kau melewati batas!" Renjun berbisik. Tangannya gatal ingin menampik jemari Jeno yang tidak sopan mengusap belah bibirnya. Padahal, Renjun yakin tidak ada noda atau sisa makanan pada bibirnya.
"Tenanglah. Dengan begini, Aisha akan percaya bahwa kita berpacaran," balas Jeno santai.
Renjun menilik Aisha yang tengah duduk bersama teman-temannya, termasuk Onda. Aisha melihat ke arahnya, dan memang reaksi perempuan itu seolah ingin membunuhnya. Kemudian, ia lihat gadis itu meninggalkan kantin dengan amarah.
"Jeno-ya, kurasa cukup. Aisha sudah pergi."
Usai puas mengusap-usap bibir Renjun, tangannya ia tarik kembali. Dan kini memperhatikan pemuda Huang makan adalah kegiatannya.
"Renjun-ah, setelah ini mungkin kau dan aku akan digosipkan memiliki hubungan. Apa kau baik-baik saja?"
"Kau baru bertanya sekarang?" Jawabnya kesal.
"Hahaha, maafkan aku."
"Aku sendiri tidak masalah," balas Renjun kemudian. Asal tidak sampai ke telinga Appa, semua akan baik-baik saja, tambahnya dalam hati.
Renjun menegaskan, "Ingat, meskipun kita akan digosipkan seperti itu, kau dan aku tidak berpacaran."
"Tapi aku menyukaimu."
Renjun nyaris kehilangan kata. Pria itu benar-benar mendekatinya secara terang-terangan.
"Aku, tidak." Ia ingin fokus kembali pada makanannya, namun balasan Jeno membuatnya hampir tersedak.
"Jawab saja belum. Kau belum menyukaiku, dan akan. Suatu hari nanti. Aku pastikan itu!"
"Ya, kau percaya diri sekali!"
Sejenak, Jeno tertawa. Diusapnya kepala Renjun sebagai bentuk afeksi. Melakukan skinship pada hal-hal kecil mungkin saja dapat memicu kinerja jantung Renjun berdegup lebih keras.
Mereka lalu menghabiskan makanan. Pada beberapa suapan terakhir, ponsel Renjun bergetar di meja. Ternyata pemberitahuan sebuah pesan dari gurunya.
Aku tidak bisa menjemputmu tepat waktu. Mungkin 30-45 menitan baru sampai.
Renjun tidak segera mengetikkan balasan. Ia menatap Jeno terlebih dahulu.
"Jeno-ya, bisakah kau mengantarku pulang?"
"Dengan senang hati."
Aku akan pulang bersama
temanku saja.
Membolos?
Tidak.Bagaimana aku bisa yakin?
Ssaem, aku tidak akan
membolos lagi!
Baiklah kalau begitu.
Maafkan aku.Y.
"Ah, aku kesal," lirihnya sembari meletakkan ponsel sedikit kasar.
"Kenapa?" Tanya Jeno.
Renjun menggeleng. "Tidak apa-apa, aku hanya asal bicara." Sumpah, ia pikir Jeno tidak akan mendengar lirihannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Teacher | Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Donghyuck adalah guru privat Renjun yang dibayar mahal oleh keluarga Huang. Nahasnya, ia harus sabar menghadapi Renjun yang memiliki hobi menonton video porno. Bahkan, pemuda itu terang-terangan melakukan mastu...