Ada yang berubah dari Donghyuck belakangan ini. Setelah memberi Renjun cincin perak malam itu, Donghyuck lebih memerhatikannya. Jika dulu pria itu tidak suka melakukan skinship dan sering menolak kontak fisik dengan Renjun, maka kali ini Donghyuck menjadi pihak pemberi segala afeksi. Yeah, Renjun anggap perubahan ini adalah bentuk kemajuan hubungan mereka.
Donghyuck pernah mengutarakan ingin kembali bercinta. Ia juga berkata, "Aku selalu merindukanmu. Tidak bisakah dua hari sekali kita melakukannya? Apa kau keberatan?"
"Tentu saja tidak," balas Renjun waktu itu. Bahkan setiap hari pun, Renjun tidak masalah. Namun, karena merasa aneh dengan permintaan tersebut, dalam pikirannya bersarang berbagai pertanyaan.
Renjun menangkup wajah Donghyuck di atasnya. Dalam cahaya yang temaram, ia bisa melihat sorot gairah di mata kekasihnya. Renjun tersipu. Selalu begitu ketika mereka bercinta.
"Ssaem, aku ... memiliki permohonan untukmu," ujarnya sembari menahan desah nikmat karena penyatuan mereka. Sosok pemuda Lee yang sekarang telah berubah menjadi kasar saat di ranjang. Dan Renjun menyukai itu.
"Katakan, Babe."
Tangan Renjun melingkar di leher Donghyuck. Ia memagut sekilas bibir pria itu kemudian melenguh di telinganya. "Aku sangat mencintaimu, Ssaem. Hidupku sudah bergantung padamu," jeda, Renjun meremat rambut kekasihnya.
"Aku tidak tahu apa yang sudah kau bicarakan dengan Appa. Hanya, aku memohon ... jangan pernah tinggalkan aku."
Gerak kejantanan Donghyuck yang keluar masuk seketika berhenti. Ia membuang napas gusar, menyelipkan kedua lengan di punggung Renjun, lalu dipeluknya tubuh itu dengan kepala yang berada dalam ceruk leher sang kekasih.
"Ssaem ... bisakah?"
Tidak menjawab, Donghyuck mengecupi sisi rahang Renjun. "Hei, aku juga mencintaimu. Kau tidak percaya padaku?"
Renjun mengusap punggung Donghyuck. Yakin sekali ia percaya bahwa Donghyuck mencintainya. Akan tetapi, perubahan sikap pemuda Lee yang demikian, nyatanya sedikit banyak membuat kekhawatiran tersendiri tentang ia yang sewaktu-waktu bisa saja ditinggal pergi.
Apalagi Donghyuck pernah berbicara dengan sang ayah. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi Renjun tahu betul sikap ayahnya yang sejak dulu menentang ia menjalin hubungan dengan sesama jenis.
Donghyuck kembali menggerakkan pinggulnya, meminta pelepasan yang sempat tertunda. Ia menumpukan sebelah tangan di sisi tubuh Renjun, sementara tangannya yang satu lagi melingkupi wajah sang kekasih untuk memertahankan ciuman.
"Jangan berpikir terlalu jauh. Selagi aku ada bersamamu, maka kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun."
Tubuh Renjun terlonjak cepat. Ia dapat merasakan kejantanan Donghyuck semakin memompa, mengenai titik manis pada dinding rektum miliknya. Kemudian saat sekali hentak, Renjun bergelinjang. Napasnya memburu tak beraturan. Baru saja, Donghyuck menyemburkan cairan cinta dalam lubang analnya.
"Terima kasih. Maaf jika aku menyakitimu."
Malam itu, Donghyuck mengakhiri kegiatan panas mereka dengan mencumbu bibir Renjun. Seolah tidak pernah absen mengucap terima kasih dan memberikan ciuman sayang setelah selesai percintaan.
"Segera tidur, ya. Mimpi indah."
---
Pulang sekolah, Renjun pergi ke kafe Haniman untuk menemui Donghyuck yang sedang mengajar muridnya di sana. Donghyuck juga menyuruhnya untuk datang karena setelah selesai nanti mereka akan pergi ke pantai.
![](https://img.wattpad.com/cover/278346747-288-k753941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Teacher | Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Donghyuck adalah guru privat Renjun yang dibayar mahal oleh keluarga Huang. Nahasnya, ia harus sabar menghadapi Renjun yang memiliki hobi menonton video porno. Bahkan, pemuda itu terang-terangan melakukan mastu...