"Appa mempekerjakan pria paruh sebagai guru pembimbing belajarku. Kau tahu, Ssaem, dia selalu memberiku banyak tugas. Ah ... ini lebih berat daripada saat kau yang mengajar."
Keluh kesah Renjun ditanggapi oleh Donghyuck dengan kekehan. Satu minggu menjadi pasangan, ia harus siap meladeni Renjun yang banyak mulut.
"Terima saja. Tuan Huang pasti memilih guru privat yang tepat untukmu."
Bunyi desis daging yang di panggang menjadi latar kecerewetan Renjun. Malam minggu ini, mereka berada di restoran untuk menghabiskan akhir pekan. Renjun sudah tidak peduli lagi soal aturan ayahnya yang melarang ia pergi ke mana-mana-apalagi dengan kekasih prianya.
"Aku tidak peduli jika Appa menyita semua fasilitasku, termasuk uang jajan. Aku memilikimu, Ssaem, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa," kata Renjun sewaktu Donghyuck bertanya, mengapa selalu ingin bertemu?
Renjun menerima potongan daging yang sudah matang dari kekasihnya. Ia menatap sebal. "Tapi aku manusia, bukan robot!"
"Semua juga tahu kalau kau manusia."
"Ssaem!"
"Makanya, belajarlah dengan keras supaya Appa-mu memberi kelonggaran, dan tolong! Tolong berhenti menonton video vulgar!"
"Aku tidak bisa. Sudah telanjur kecanduan."
Donghyuck membuang napas lelah. "Kontrol dirimu, Renjun-ah. Video-video itu tidak baik untuk otak bodohmu. Berhenti, ya, aku tidak mau memiliki kekasih yang selalu berpikiran mesum."
Renjun menyalak, "Aku tidak begitu!"
"Kau pernah memimpikanku melakukan seks denganmu, kau pernah mengelus milikku, kau pernah mencium dadaku, kau juga pernah-"
"Ssaem, cukup!"
"Apa? Baru menyadari kau semesum itu?"
Mulut Renjun mencebik. "Aku tidak mesum ... tetapi kau yang terlalu menggodaku."
"Astaga," Donghyuck kehilangan kata. Bahkan ia yang selalu mengontrol Renjun untuk jangan melebihi batas dari ciuman. Jangan lebih, jangan lebih! Tetapi kalian tahu, kata Renjun, ia ingin mencicipi tubuh tan kekasihnya! Sudah gila, bukan!
"Kita membahas hal lain saja," tandas Donghyuck kemudian.
"Tapi aku tetap ingin membahasnya," kata Renjun, mendongak menatap kekasihnya yang mengerutkan alis. "Ssaem, kenapa kau selalu menolakku? Kau bilang jika aku ingin, kau akan menciumku. Tetapi di kebanyakan waktu, kau beralasan ini-itu."
"Kenapa? Apa di matamu, aku menjijikkan?" Renjun meninggalkan makanannya. Sesaat, mereka saling tatap sebelum Donghyuck menenggak sojunya.
Kau hanya tidak tahu seberapa besar keinginanku menyetubuhimu.
"Berhenti berpikir berlebihan," Donghyuck memperingati. Sedikit-sedikit, ia hafal tabiat Renjun yang satu itu. "Beri aku waktu untuk menerima segala afeksi yang kau berikan. Aku hanya belum terbiasa."
"Benar begitu?"
Donghyuck mengangguk.
Bohong sekali. Ia sekadar beralasan supaya Renjun tidak semena-mena terhadap dirinya. Maksud Donghyuck, ia kadang kesulitan mengontrol diri supaya tidak mengikuti insting liarnya.
"Habiskan makananmu. Aku sudah kenyang."
Tersenyum, Renjun mengangguk semangat. "Tolong panggangkan daging untukku, ya!"
"Tentu."
Syukurnya, wajah Renjun kembali ceria.
---
![](https://img.wattpad.com/cover/278346747-288-k753941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Teacher | Hyuckren
Fanfiction[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Donghyuck adalah guru privat Renjun yang dibayar mahal oleh keluarga Huang. Nahasnya, ia harus sabar menghadapi Renjun yang memiliki hobi menonton video porno. Bahkan, pemuda itu terang-terangan melakukan mastu...