"Tidak heran mengapa kau selalu mendapat peringkat terakhir di kelas, sebab film porno telah menjajah otak kecilmu, Nak."
Pria itu memukul kepala muridnya menggunakan buku tebal, membuat ia mendesah kesal dan mengumpatinya.
"Sakit, sialan!"
"Sudah, matikan itu." Donghyuck duduk di sofa dan mulai membuka buku-buku pelajaran. Ia menatap muridnya lagi yang masih asik menonton film porno di ponselnya. "Sekarang kemarilah, aku ingin kau menjelaskan tentang tugas yang sudah kuberikan padamu."
Namun, pemuda Huang seakan tidak peduli dengan eksistensinya. Malahan ia sedang bergairah, menikmati sensasi panas yang menjalari tubuhnya saat adegan intim yang ia tonton semakin menggebu. Suara-suara erotis pun makin terdengar gila di ruangan itu.
Donghyuck tampak frustrasi. Ia berdiri lagi untuk merebut ponsel Renjun dan mematikan tontonannya. Ponsel mahal itu kemudian ia simpan di saku celananya.
Renjun menatap sengit. "Hei, apa yang kau lakukan?! Cepat kembalikan!"
Pria itu menggeleng. "Akan kukembalikan setelah kelas hari ini selesai," ujarnya membuat Renjun semakin tidak terima.
"Ck, apa-apaan! Tidak bisa begitu!" Renjun bangun untuk mencoba mengambil ponselnya dari saku Donghyuck, namun tidak semudah yang ia kira. Pria dewasa itu menggenggam kuat lengannya.
"Lepaskan, sialan!"
Lewat tatapan mata yang mengintimidasi, Donghyuck berhasil membuat Renjun bungkam. "Turuti kata gurumu, atau hal ini akan kuadukan kepada ayahmu."
"Cih, dasar pengadu!"
Donghyuck membebaskan tangan Renjun dari genggamannya. "Dan satu lagi, berhenti mengumpatiku dengan kata-kata kasar. Seorang murid tidak pantas bersikap kurang ajar kepada gurunya, Huang Renjun-ssi. Karena mulai sekarang, semua sikapmu padaku akan kumasukkan dalam catatan untuk evaluasi, termasuk kebiasaanmu menonton film porno."
Mendengarnya, Renjun tercengang tidak percaya. Kedua tangannya mengepal kuat di samping celana dengan kilat marah pada matanya.
"Ingat, turuti perintahku, dan jadilah murid yang baik. Mengerti?"
🦋🦋🦋
Selama dua bulan Lee Donghyuck menjadi guru privatnya, Renjun sama sekali tidak memberi perhatian penuh pada materi yang pria itu diajarkan. Selain tirak tertarik, menurutnya, cara mengajar guru itu sangat membosankan sampai ia terkantuk-kantuk mendengarkannya.
Renjun tidak mengerti pada ayahnya yang mempekerjakan pemuda Lee sebagai guru privatnya. Bahkan pria itu masih menjadi mahasiswa. Hanya karena prestasi yang tinggi, ayahnya sampai merekrut ia dengan gaji yang terbilang cukup mahal.
Memikirkannya, Renjun menghela napas. Mengapa ayahnya tidak merekrut guru lain saja yang lebih kompeten?
"Nak, kau mendengarku?"
"Tidak," jawabnya tanpa banyak berpikir. Ia juga memutar bola mata jengah karena mendengar panggilan yang terkesan anak kecil itu. Bahkan usia mereka tidak terpaut begitu jauh!
"Aku bosan. Lebih baik kau pulang saja, Ssaem, pelajaran hari ini sudah cukup."
Donghyuck melihat arlojinya. "Masih ada satu jam lagi waktu mengajarku. Kalau aku pulang sekarang, kau akan rugi."
"Mengapa aku harus?" Tanyaya heran.
"Ayahmu sudah menggajiku mahal. Jadi, kalau aku pulang, kau akan kehilangan uang."
Renjun mendengkus. "Tidak masalah. Malah aku lebih senang kalau kau pulang cepat." Tetapi, gelengan kepala membuatnya makin kesal.
"Tidak, Nak, aku bukan guru seperti itu. Aku mengajar sesuai kontrak belajar yang sudah disepakati."
Menampilkan wajah lelahnya, Renjun menyerah. "Ya, ya, terserah. Tapi bisakah cara mengajarmu diganti? Aku muak mendengar ceramahmu, Ssaem, dan itu sangat membosankan kau tahu!"
Donghyuck tampak berpikir seraya pandangan mata lurus menatap muridnya. "Jadi, apa yang kau inginkan?"
"Menonton film! Belajar menggunakan audio-visual bukankah lebih menyenangkan?"
Guru itu mengangguk setuju. "Lalu apa yang ingin kau tonton? Aku akan menyesuaikannya dengan pembelajaran menulis resensi film."
"Hm ... bagaimana kalau Fifty Shades?"
Donghyuck mengangguk lagi. "Boleh saja. Asal bukan film dewasa, itu tidak apa-apa."
Renjun tersenyum senang. "Tunggu sebentar, aku akan mengambil laptop." Ia melesat sebentar ke kamar, lalu kembali lagi dengan laptop mahal miliknya. Meletakkan benda tersebut ke meja, Renjun menggeser posisi duduknya supaya lebih dekat dengan Donghyuck.
"Kita akan menontonnya di Netflix."
Mata Donghyuck menyipit curiga. "Nak, kau yakin, 'kan, ini bukan film dewasa?"
"Ssaem tenang saja. Bukan sama sekali, kok. Jadi, kau cukup diam dan tonton saja, oke."
Sebenarnya Renjun ingin tertawa sebab ia berhasil mengelabui gurunya. Maksud Renjun, apakah pria itu benar-benar tidak tahu tentang film legendaris Fifty Shades? Bahkan Renjun sudah menontonnya berkali-kali. Tetapi, pria itu ....
Kepalanya menoleh, menatap Donghyuck yang serius menonton. "Ssaem, kau sungguh tidak tahu film ini?"
"Kurasa tidak. Aku jarang menonton film barat. Memangnya kenapa?"
Renjun menggeleng dengan seringai jahil muncul di wajahnya. "Ah, tidak, aku hanya bertanya."
Menit demi menit terlewati. Renjun hampir saja meledakkan tawa saat tubuh Donghyuck menengang karena film yang mereka tonton semakin terarah menuju adegan negatif. Sial. Guru itu berpura-pura atau memang tidak tahu, sih?
"Kau bilang bukan film dewasa!" Seru Donghyuck, sambil menutup laptop.
Seringai kurang ajarnya kembali ditampilkan. "Dan kau percaya padaku, Ssaem?"
Donghyuck mengurut hidungnya, kesal. Bisa-bisanya ia dibodohi muridnya sendiri.
"Kau mendapat lima poin minus hari ini," balasnya. "Dan kalau kau sekali lagi mencoba membodohiku untuk hal yang serupa, aku yakin ayahmu akan menyita sepeda motor milikmu. Mengerti?"
Lagi-lagi ancaman. Renjun sungguh tidak suka! Tidak bisakah pria itu menganggap kejadian tadi hanya candaan? Hidupnya serius sekali, cih.
"Sebagai gantinya, aku akan memberimu tugas dua kali lipat dan harus selesai besok."
Belum sempat Renjun melayangkan protes, Donghyuck buru-buru menimpalinya. "Tidak menerima bantahan! Kau dan sikap tengilmu itu sekali-sekali harus kuberi pelajaran."
"Ah, guru sialan! Aku tidak mau diajar olehmu lagi!"
Perkataan Donghyuck membuat Renjun emosional. Maka, ia berlalu dari sana. Sudah tidak peduli lagi dengan poin minus, tugas, atau ancaman yang akan pria itu berikan. Renjun muak! Sangat-sangat muak!
![](https://img.wattpad.com/cover/278346747-288-k753941.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Weird Teacher | Hyuckren
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Donghyuck adalah guru privat Renjun yang dibayar mahal oleh keluarga Huang. Nahasnya, ia harus sabar menghadapi Renjun yang memiliki hobi menonton video porno. Bahkan, pemuda itu terang-terangan melakukan mastu...