chapter 19

117 16 0
                                    

Maaf kalo banyak typo:)

————

Rui mengelus kepala y/n dengan lembut, "sudahlah kejadian itukan sudah lama, bagaimana sih kan kamu itu kakak kenapa sering menangis sih gak lucu" Rui dengan mode ke ibuan.

" Lebih baik di keluarkan dari pada di pendam" Ucap y/n yang di mengerti Rui.

Rui mengangkat kepala y/n, ia menghapus air matanya y/n, " Dah jan nangis lagi kan ada aku, kamu dengar kan perkataan terakhir orang tua kita" Ucap Rui membuat y/n bingung.

" Apa? " Tanya y/n singkat

" Orang tua kita bilang, 'Jangan takut kami akan selalu disamping kalian' ingat? " Ucap Rui

Y/n dengan mode berfikir dan "aku ingat, kita baru saja bertemu dengan orang tua kita tapi sudah dibuat menjadi mayat" Ucap y/n

"Kata Akira ingatan kita akan kembali seiring waktu" Ucap Rui

" Kau benar " Ucap y/n

"Ini sudah malam tidur gih, nanti telat bangun aku tinggalin" Ucap Rui

Y/n naik ke kasur Rui dan ia pun tidur dikasur Rui, " Tidur di kamarmu bodoh" Ucap Rui dengan muka datar.

Y/n menepuk kasur ia memberi tanda ke Rui agar tidur disampingnya, hal itu sudah biasa bagi Rui, kalau y/n sedang memberi tanda itu berarti ia sedang mode manjanya.

Rui pun hanya menurutinya, y/n memeluk Rui, Rui mengelus kepala y/n dan tak lama y/n pun tertidur.

————

Paginya seperti biasa Rui selalu bangun deluan.

Ia menyiapkan makanan, selesai ia membuat makanan ia pun mandi.

Tak lama y/n bangun, dia pun makan  terlebih dahulu dan mandi.

Akira yang juga baru bangun ia pun ikut makan bersama y/n, Rui? Ia selalu ditinggal.

————

" Akira kau tidak apa apa ditinggal sendiri? " Tanya y/n

"Tentu saja tidak apa apa, jangan mentang² umurku kembali menjadi 5 tahun bukan berarti aku jadi penakut lagi" Ucap Akira dengan yakin.

"Bener ni?? " Tanya Rui.

" Tentu saja tak apa apa" Ucapnya

" Oke kalau begitu kami tinggal ya! Jaga rumah ini dengan baik" Ucap y/n

Y/n dan Rui pun keluar rumah dan ia pun menutup pintunya, " Mendingan kita telepon Hiroshi aja gue takut dia ketakutan dirumah sendiri, lu taukan anak kecil itu gak gampang dipercaya" Jelas y/n.

"Okghey~" Ucap Rui, diapun mengambil hpnya dan menelepon Hiroshi.

————

Selesai menelepon Hiroshi mereka berdua pun berangkat dengan hati yang tenang.

————

Sesampai sekolah mereka berdua berpisah karena mereka masuk ke kelasnya masing².

Ditempat y/n

Baru saja y/n duduk dibangku tiba² saja mataku terasa sakit, aku menglihat pandangan yang begitu mengerikan.

——————

'oi, Rui!! Gue dapet penglihatan njir, orang yang kemaren mau bunuh gue, sekarang dia berencana mau bunuh lu njir' batin y/n menghubungkan ke Rui.

Rui membalasnya 'demi apa? Lu gak bercanda kan y/n? Gue belum siapin apa² loh..' ucap Rui terkaget karena dia masih belum mempersiapkan apa² untuk melawan 'dia'.

masuk ke isekai karena bundir bersama sahabat || Bnha×ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang