chapter 24 [ingatan yang hilang]

45 5 0
                                    

Maaf kalo banyak typo:)

Y/n pov:

Aku terus mencari terus mencari alasan agar Elbert tidak bosan denganku, tapi karena itu pula membuatku panik membuat jantungku berdetak kencang dan membuat tanganku juga bergemataran hebat.

Tapi aku mencoba menahan itu. Untuk menghilangkan suasana yang tegang itu aku pun memesan salah satu menu dicafe itu.

Saat selesai memesan aku kembali memulai pembicaraan, "anuu, Elbert-sama? Apakah aku boleh menyakan suatu hal kepadamu? " ucapku berusaha berbaur dengan keadaan.

"tentu saja boleh, silahkan tanyakan saja" ucapnya yang membalasnya dengan senyuman.

"mengapa kau ingin menjadi dokter?? Bukannya kau itu dulu hero? Maaf kalau aku begitu lancang" ucapku yang masih takut dengan keadaan ini.

Mendengar itu pula Elbert langsung berhenti tersenyum membuatku tanpa panik, "ah!! Elbert-sama kau tidak harus menjawabnya aku tida--" ucapku terhenti karena Elbert membuka pembicaraan.

"percuma saja aku menjadi hero tapi aku kehilangan orang yang aku sayangi untuk dua kalinya karena penyakit, aku hanya sibuk membantu orang tapi tidak memikirkan istriku yang sedang sekarat dirumah sakit" ucapnya menjeda pembicaraannya sendiri.

"aku pikir dengan menjadi Hero aku akan dikenang dan menjadi yang terkuat, tapi tidak untuk urusan penyakit. Aku tidak mengerti sama sekali, aku menyesal kenapa tidak dari dulu saja aku mempelajari ilmu kedokteran" ucapnya sambil menangis.

Ku pikir dia buaya, ternyata dia tulus juga tentang mencintai orang. Memang ya kalau tentang cinta semua akan berubah apapun yang terjadi.

Aku masih melihat Elbert yang menangis, tapi dia masih saja ingin menjelaskan lagi padaku "pertama angel meninggal karena dipemberantai oleh villain, kedua istriku sendiri, karena penyakit kanker otaknya dia meninggal begita saja" ucapnya sambil mengeluarkan sapu tangan yang dipojok samping kiri sapu tangan itu ada gambar sayap putih.

Sepertinya Aku pernah melihat Sapu tangan itu tapi dimana? Dengan tiba-tiba saja cahaya putih menyinari mataku.

Aku tidak menyadari kalau diriku ini pergi ke masa lalu, aku sadar ketika melihat sosok kecil diriku.

"MAMA AKU PULANGG!!! TADI! TADI! MAMA HARUS TAU AKU MENEMUKAN IKAN MODELNYA SANGAT BAGUS MA! " ucap diriku kecil yang terlihat begitu energik.

"IKAN ITU KECIL DAN BANYAK WARNA, SANGAT LUCU SEHINGGA AKU TERUS MENGEJARNYA DAN HANYUT KE DALAM ALIRAN SUNGAI YANG SANGAT DERAS ITU!!! TAPI SERUU MAA!! " ucapnya lagi yang sampai aku tertawa, tarnyata aku tetap sama saja menyusahkan ibuku.

Ibu yang mendengar itu tersenyum dengan wajah yang khawatir/lega aku terlihat baik-baik saja, aku semakin jelas letak tempat itu.

Ya, benar sekali itu dikantor polisi. Karena aku hanyut akupun dilihat oleh salah satu polisi dan ia berhasil menyelamatkanku, tapi saat aku tertolong bukannya diriku menangis tapi aku malah terlihat sangat-sangat bahagia.

Sedangkan Rui yang terus mengejar arus air malah menangis kejar sampai suaranya serak, "NEE-SANN!!! HUAAA UNTUK SAJA ORANG BAIK MENOLONGMU NEE-SANN!! HUAAA! " ucapnya terus menangis sangat kejar.

Hidup sangat berkebalikan, kalau didunia nyata Rui yang sangat berani tapi ini malah kebalikannya kalau diisekai.

Tapi aku senang masa kecilku yang begitu buruk, dan aku kembali diperlihatkan kembali ingatanku dikantor polisi.

Ibu memberikan sapu tangannya dan mengelapnya di wajahku yang kotor itu, disana juga terlihat ayah yang menangis dengan kondisiku yang kotor itu.

Dia langsung menarikku kedalam gendongannya dan langsung menangis layaknya orang yang sangat khawatir dengan kondisi seseorang.

Tapi diriku yang masih kecil itu sangat terlihat bahagia, seandainya kejadian itu aku bisa merasakan secara langsung.

Aku kembali membuka mataku, terlihat aku sudah bersama Hiroshi, lebih pastinya ada kejadian tidak terduga lagi.

Seperti aku tak sadarkan diri lagi. Itu sepertinya sudah jadi makanan sehari-hariku.

Aku terbangun sudah didalam kursi sofa panjang, sepertinya aku sudah diperiksa kondisiku oleh Elbert. Hiroshi juga sudah memulai berbicara bersama elbert.

Pembicaraan mereka juga terlihat serius, aku hanya tiduran saja dan mendengarkan pembicaraannya yang terdengar jelas olehku.

"kau tidak usah bohong lagi, aku sudah tau kau ada disana, cepat ceritakan kenyataan dari kejadian itu Elbert-sama" ucap mereka terbilang serius jadi aku tak berani mengikuti campur urusan mereka, kecuali mereka berbuat sesuatu.

"ah~~, sepertinya aku tak bisa berbohong dengan orang-orang yang sepertimu. Dan kau harus ingat jangan pernah beri tau ini kepada Akira. Aku malas sekali kakek tua itu ikut campur lagi" ucap Elbert yang merubah wajahnya menjadi serius.

"pada saat itu kami mendapatkan misi yang sama, awal dari misi ini kami hanya berencana menyelidiki kenapa kedatangan nomu semakin banyak. Tapi kami malah tidak sengaja menemukan sarang dari nomu itu" -Elbert.

"kami juga tidak sengaja menemukan ketua dari nomu itu, yang berarti bos dari shigaraki tomura. Kami bertarung sebentar bersama bawahan dari Shigaraki. Kami bertarung sebentar karena pada saat itu angel sedang mengandung anaknya" ucapnya ditunda lagi karena melihat diriku.

"sepetinya aku tidak harus menghawathirkan anaknya karena dia pasti baik-baik saja, kami pada saat itu membuat kesepakatan untuk tidak membunuh kami, kami berjanji pada mereka tidak membongkar tempat rahasia mereka agar kami tetap hidup tenang. " ucapnya terdiam dan ia langsung memasang wajah yang kesal.

"kami lupa dengan teman kami yang mulutnya sok berpahlawan, pada tahun terakhir sebelum pemberantaian keluarga kawari, seminggu sebelumnya dia memberi tau tentang tempat rahasia itu dan membuat keluarga kawari dibantai karena sebelum itu perjanjiannya kalau rahasia terbongkar mereka boleh membunuh mereka berdua, tapi tidak dengan kedua anaknya" ucapnya membuang napas berat.

"kupikir ku sudah tidak menjelaskan apapun lagi pada dirimu lagi Hiroshi-san" ucapnya berdiri dan ingin meninggalkan kami.

Tapi sebelum itu dia membalikkan wajahnya kearah diriku. Dia tersenyum ke arahku. "kau anak angel yang paling cantik bagiku. Dan kau tolong jaga adikmu dengan baik-baik ya y/n" ucapnya dengan wajah yang begitu anggunly.

Aku yang mendengar itu langsung berdiri, "PASTI DAN SELALU AKU AKAN MENJAGA ADIKKU DENGAN SEPENUH HATIKU!!! " ucapku menunduk memberikan hormat kepada Elbert.

"kapan-kapan kau harus magang ditempatku ya" ucapnya dengan sedikit ganjal dihatiku.

"ya!!!" ucapku dengan semangat dan membiarkan kejanggalan dihatiku.

'tidak, jangan pernah magang ditempatnya' bisik seseorang ditelinga kananku dengan suara yang sangat jelas.

Aku mencoba tenang dan menganggap itu tak ada. 'kau harus dengar kata ini dengan baik, kalau kau ingin tetap hidup. Jangan terlalu percaya padanya' suara itu terdengar lagi kini aku berlari pergi dan menghampiri hawks untuk memulai magangnya lagi.

Terlihat magang hari ini sepertinya sudah selesai, sudah berapa lama aku dikafe? Untung saja aku magang ditempat Hawks-sama.

Ohh kamisama aku sekarang sangat takut, tapi terimakasihlah telah menyelamatkan diriku.

Hawks melihat diriku yang ada dikantornya pun menghampiri diriku dan mengelus kepalaku.

"bagaimana masalahmu sudah diselesaikan dengan baik? " ucap hawks-san yang sepertinya mengerti perasaan hatiku.

"kurasa sudah lebih membaik sepertinya" ucapku yang tersenyum paksa.

~~~~~bersambung~~~~~

masuk ke isekai karena bundir bersama sahabat || Bnha×ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang