36

15K 1.2K 43
                                    

Happy Reading!!


Semenjak malam dimana Bia bertemu dengan Ana, perseteruan antara BD dan Pegasus semakin menjadi.

Tapi yang pasti, Bara maupun Ana tidak pernah memunculkan dirinya. Ah tapi peran Maria tetap berjalan dibelakang Pegasus dan THA.

Hari yang silih berganti dihabiskan Bianca dengan menyusun berbagai rencana dan menunggu kesadaran Sang Abang yang masih koma sampai saat ini.

"Mau kemana lagi Istri?!" Tanya Agarish menatap Bia tajam.

Bianca yang baru ingin membuka pintu kamar mendengus.

"Ke bawah Mas Aga! Gak usah berisik deh." Dengus Bia malas.

"Gak boleh! Kalo mau apa-apa panggil Maid kan bisa." Larang Agarish melangkah dari kamar mandi.

"Bia mau masak." Izin Bianca memelas.

"BIG NO BABY!" Ucap Agarish melarang keras.

Ya, beginilah Agarish semenjak kandungan Bianca menginjak umur 9 bulan. Agarish yang posesif dan selalu melarang Bianca melakukan apapun. Bahkan Agarish tak memusingkan skripsi nya yang sebentar lagi harus di susun.

Waktunya dihabiskan untuk memantau Bianca 24 jam! Terlebih keberadaan musuh-musuh mereka bisa berada dimana saja.

Bianca menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar dengan wajah memelas pada Agarish yang sudah menunjukkan keposesifan nya itu.

"Mas Aga.. Bia bosen di kamar terus." Ucap Bia mendengus.

"Nanti kalo tiba-tiba kamu lahiran gimana?"

"Tiba-tiba di dalem lift ada ular. Atau dibawah banyak Maid yang akan dorong-dorongan sama kamu gimana?"

"Kalo kepleset gimana? Kal--"

Cup

Bianca mengecup bibir Agarish membuat ocehan suaminya itu lenyap seketika.

"Brisik dan terkesan lebay, Tuan Agarish Dean Peterson." Kata Bianca menatap kesal Agarish yang menatapnya.

Agarish menarik pinggang Bianca mendekat. Menyelipkan anak rambut istrinya dengan pelan.

Kemudian memajukan wajahnya menggapai bibir manis Bianca.

Mengecup nya lembut kemudian memberi lumatan yang amat lembut dan memabukan.

Bianca mencengkram kaos hitam Agarish.

Agarish melepas tautan bibir mereka, menciptakan benang saliva diantara kedua bibir mereka yang menandakan sedalam apa ciuman itu.

"Be a good girl please?" Pinta Agarish pelan dengan suara serak nya.

Bianca mengerjabkan mata beberapa kali, kemudian mengangguk dengan patuh.

Agarish tersenyum miring, "Good girl!"

----

"Skripsi gua kapan kelar sih Ya Allah??!!" Tanya Daniel frustasi mengacak rambutnya.

"Gimana mau selesai kalo gak dikerjain?" Tanya Alle menyahuti.

"Tai! Terus sebulan ini gua ngapain anjing? Nguli?" Tanya Daniel sewot.

"PMS ya?? Marah-marah terus." Tanya Alle menatap Daniel kalem.

"Ohh anjing!!" Daniel yang sedang panas otak berdiri dari kursi cafe itu.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang