32

15.4K 1.3K 64
                                    

Happy Reading!!


"Nona Bianca sepertinya banyak fikiran dan terkena stres ringan. Kondisi ini mengakibatkan kandungannya melemah."

"Usahakan untuk tidak memberi tekanan dan beban fikiran padanya."

Ucapan dokter kandungan tadi terngiang di kepala Agarish.

Pemuda itu menggenggam tangan Bianca yang belum sadarkan diri.

"Kamu kuat Sayang. Tuhan memilih kamu. Tetap bertahan sampai akhir..." Gumam Agarish mengelus permukaan tangan itu.

Cklek

Meera memasuki ruangan disusul Valen dan Bela.

"Gimana anak Mami?" Tanya Valen mengelus tangan Bianca.

Agarish menggeleng, "Janin nya lemah. Bia harus rawat inap."

Meera melamun menatap nanar putrinya. Kenapa penderitaan selalu menghampiri hidup Putrinya? Apakah ada kesalahan dimasa lalu yang mengakibatkan Bianca membayar semua ini? Meera ingin menjerit untuk berkata, 'Stop memberi rasa sakit pada Bianca!!'

"Mom!" Bela menepuk pundak Meera menyadarkan wanita paruh baya itu dari lamunan nya.

"Semua akan baik-baik saja. Anak-anak Mommy yang terkuat! Mas Satria akan melakukan yang terbaik!" Ucap Bela memeluk Meera.

Bianca mencoba membuka matanya, pusing dirasakan nya saat mencoba membuka mata.

"Sshh..." Desis Bianca lemah membuat mereka yang ada diruangan menoleh.

"Sayang.." Panggil Agarish pelan.

"A-air.." Pinta Bianca.

Meera segera memberikan air mineral pada Bianca.

Bianca kembali memejamkan matanya, tubuhnya sangat lemah entah kenapa.

"Istirahat lagi sayang. Jangan dipaksa." Ucap Valen yang diangguki Bianca.

"Abang.. Mas Aga, Abang." Bianca meremas pelan tangan Agarish.

Mereka menegang di tempat masing-masing mendapat pertanyaan Bianca.

"Dimana Bang Caka nya Bia?" Tanya Bianca menatap mereka semua.

"Sstt.. Kamu istirahat dulu ya, jangan banyak fikiran. Kasian baby nya sayang." Agarish mencoba mengalihkan Bianca.

Bianca menggeleng keras. "Dimana Abang?!" Tanya nya menatap mereka menuntut jawaban.

Cklek

Gavin memasuki ruangan bersama Antonio yang menggendong cucunya, Boy.

"Dad.. Abang?" Tanya Bianca langsung pada Daddy nya.

Gavin menghampiri dan mengelus kepala Bianca, "Yang tenang.. Abang gak akan ninggalin Bia. Oke? Percaya sama Daddy."

"Bia mau liat Abang. Bawa Bianca sama Abang sekarang." Pintanya memohon.

"Tap--"

AGARISH 2 [After Marriage] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang