40

17K 1.4K 83
                                    

Happy Reading!!


"Ga.." Bia meringis dengan berpegang pada tembok kamar mandi.

"Aga!" Panggil Bianca dari kamar mandi namun tidak ada jawaban.

"Shht Aw.." Bianca menyandarkan tubuhnya dan menunduk memegang perutnya yang tiba-tiba mulas dan sakit bersamaan.

"AGARISH HELP ME PLEASE!!" Teriak Bianca merasakan sakit yang mulai naik satu tingkat.

Agarish yang baru masuk kamar dengan segelas susu ibu hamil langsung membuang gelas itu sembarangan dan membuka kasar pintu kamar mandi.

"Oh God!" Agarish langsung menghampiri Bianca di dekat wastafel.

"S-sakit..." Gumam Bianca lemas.

Agarish langsung menggendong Bianca membawanya keluar kamar.

"DIMAS!!"

"DIMAS!!"

Dimas lari menaiki anak tangga menuju lantai atas menemui tuan nya itu dengan tergopoh-gopoh.

"A--"

"Mobil ke Rumah sakit sekarang-!!" Potong Agarish cepat sebelum Dimas mengucapkan sepatah kata.

Dimas langsung berlari lagi dengan panik melihat Agarish yang menggendong Bianca yang menangis menuju Lift.

Bodohnya Dimas berlari menuruni anak tangga menuju lantai dasar yang tangga nya tidak main-main.

Ting

Pintu lift terbuka, bertepatan dengan ketiga teman Agarish yang baru datang untuk mengajaknya melanjutkannya rencana semalam.

"BIANCA KENAPA?!" Tanya mereka semua bersamaan.

"Lahiran!" Jawab Agarish panik.

"Oohh..." Mereka saling mengangguk.

"Lahiran, cepet banget ya?" Tanya Alle meminta persetujuan kedua temannya.

Sedetik kemudian, "LAHIRAN?!!" Teriak Daniel dan Nathan bersamaan.

Agarish Berdecak. "IKUT GUA BANGSAT!!"

"ADUH SAKIT--!!" Teriak Bianca seketika membuat mereka panik keluar Mansion.

"Subhanallah! Bia lahiran!" Alle ikut berlari menyusul mereka yang menaiki mobil Alphard hitam.

"Susul Dim!" Teriak Daniel pada Dimas yang keluar rumah.

Dimas mengangguk kemudian bersama anak buahnya mengikuti mobil yang dikendarai Nathan.

"M-mas Aga!!" Bianca mengatur nafasnya yang memburu.

"Tarik nafas Bi, tarik.." Interupsi Alle disamping Bianca.

"Buang..."

"Lagi, Tarik nafas-"

"AAA SAKIT!!!"

Alle dan yang lain terkejut saat Bianca berteriak nyaring.

"Huaa Ada Air nya! Daniel gua takut!!" Heboh Alle meringkuk menaiki kakinya diatas jok mobil saat melihat cairan bening mengalir di sela-sela kaki Bianca.

Padahal dia tadi dengan percaya dirinya memberi interupsi penenang untuk Bianca.

"KEBUT WOII!!"

Agarish harus menahan sakit di lengan dan rambutnya yang menjadi sasaran Bianca.

Suasana mobil Alphard itu sangat tidak kondusif, di isi suara teriakan Bianca dan kehebohan Alle dan Daniel, serta umpatan Nathan yang mengendarai mobil.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang