-10-

209 39 6
                                    

    Kabar kepergian Putra dari kepala sekolah telah menyebar luas ke segala penjuru sekolah. Bahkan naik ke televisi nasional. Kematian nya yang tiba-tiba, juga pelakunya yang tak meninggalkan jejak barang sedikitpun.

     Bahkan setelah dua hari penyelidikan , polisi angkat tangan karena tak menemukan barang bukti apapun selain peluru yang ada di tubuh korban. Peluru jenis itu terlalu pasaran , sehingga tidak memungkinkan untuk menjadikan tersangka bagi setiap orang yang memilikinya. Kalau begitu, mungkin nanti tersangkanya jadi bwratus ratus orang. Atau bahkan beribu ribu??

     Selain itu pembunuhan terjadi di titik buta cctv rumah Korban. Yang tertangkap cctv hanyalah Sei yang keluar dari rumah sekitar pukul 00.12.  Dan suara tembakan yang terjadi 2 menit setelahnya. Tak terdengar sura percakapan apapun karena lokasi pembunuhan jauh dari cctv.

     Kepergian Sei meninggalkan luka bagi para siswa di SMA Inarizaki. Khususnya para fansnya. Mereka bahkan sampai membuat baligo besar yang berisikan ungkapan kesedihan  mereka dan dipasang di dekat gerbang sekolah.

    Kepala sekolah mengundurkan diri entah dengan alasan apa. Dan di gantikan oleh wakilnya sementara waktu. Sepertinya beliau depresi .

    Meski begitu, kegiatan belajar-mengajar tetap berlangsung . Tak seperti dua hari lalu dimana jasad Sei baru saja di temukan. Mereka harus libur dan melayat.

     "Novel misteri?" Tanya Yuu melirik sedikit ke bangku sebelah kanannya. [Name] mengangguk.

    Yuu bangkit. Menyeret kursinya mendekat ke arah [Name].

   "Menurutmu siaipa pembunuh Sei?" Tanya Yuu. Tolong jangan sebut nama itu lagi.

    "Yang pasti orang yang sudah berpengalaman" ucap [Name] tenang.

     "Yehh, itumah yang di bilang polisi. Ayo dong selidiki" Ucapnya. [Name] menatap yuu kesal.

      " Kemungkinan besar yang membunuhnya itu....-" [Name] menggantung kalimatnya. Menggeser posisi duduk , dan mendekat ke arah teman nya yang terlihat sangat penasaran itu.

      "Hantu" ucap [Name]. Yuu menatapnya tajam.

      "Mana mungkin ada hantu yang bisa menggunakan pistol [Name]!" Pekik Yuu Untung saja saat ini para siswa tengah keluar untuk istirahat.

      "Tapi [Name], menurutku polisi terlalu cepat menyerah. Harusnya mereka tetap melakukan penyelidikan" ucapnya menarik Novel yang semula dipegang [Name].

      "Penyelidikan apa lagi yang harus mereka lakukan? Pelakunya bahkan tidak meninggalkan jejak sama sekali" Ucap [Name].

      "Tapi bisa saja kan pembunuh itu akan datang lagi untuk membunuh kepala sekolah atau anak perempuannya"  ucapnya.

      "Apa motif pembunuh nya kalau seperti itu?" Tanya [Name].  Yuu tampak berpikir. Mengetuk ngetuk dagunya dengan mata yang menatap ke atas.

     "Dendam? " Tanya Yuu. "Sei itu memang kelihatan baik. Tapi aslinya, uh, berdosa banget" ucap Yuu . Soal gosip kayanya dia harus gabung sama Suna.

      "Berdosa?" Tanya [Name]. Yuu mengangguk. Seolah mendapatkan kesempatan untuk membuka topik tentang itu.

      "Ini yang ku dengar ya. Belum ada kepastiannya." Bisiknya. [Name] mengangguk.

      "Dia itu pernah menghamili salah satu siswi Inarizaki saat masih kelas 2." [Name] mengimak saja.

       "Dan katanya itu terulang lagi baru- baru ini" Tambah Yuu. Suaranya kian mengecil. Takut ada yang mendengar.

Black and White [Kita Shinsuke x reader] {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang