Bab 7

1.9K 247 27
                                    

Pada akhirnya mereka tidak lah menuju gedung bioskop untuk menonton film, melainkan Yibo memasuki supermarket 24 jam membeli beberapa kaleng bir. Karena suasana hatinya sedang buruk, Yibo hanya ingin minum berharap dengan cara ini bisa melupakan apa yang mengganggu pikirannya sejak tadi.
Yibo memasuki apartemen namun ia tidak menuju ke unit apartemen miliknya, melainkan ia malah menekan tombol lantai paling atas. Yah atap ,Yibo menuju ke atap gedung apartemen ini bersama Xiao Zhan.

Mereka duduk di lantai yang dingin, menghadap langit malam penuh bintang kota Shanghai.
Xiao zhan diam memperhatikan apa yang akan dilakukan Yibo setelah ini, Yibo mengambil kaleng birnya kemudian membuka dan menengguk isi bir itu.

"Apa kau merasa lega sekarang? Apa dengan mabuk kau bisa melupakan gadis itu?" tanyanya.

Yibo tidak merespon dia kembali menengguk isi birnya.

Karena yibo tidak merespon ucapannya, membuat Xiao Zhan kesal dia pun ikut mengambil bir kemudian meminumnya dalam sekali tenggak. Tak hanya sekali. Namun berkali-kali, Xiao Zhan menghabiskan beberapa kaleng bir. Itu cukup membuat yibo menggelengkan kepala.

"Wang Yibo ... Bukankah kau begitu tak sopan padaku, umur ku 29 tahun dan kau 21 tahun. Tapi kau memanggilku Xiao Zhan, Zhan, kau, kau, dan kau selalu seperti itu. Seharusnya kau memanggilku sebutan gege, Xiao Zhan gege mengerti?" Xiao Zhan mulai mabuk dia mengeluarkan omong kosong itu. Wajahnya merona merah ,tingkahnya meracau khas ala orang mabuk.

"Apa toleransi alkoholmu begitu buruk? ini hanya bir, dan kau mabuk gara-gara bir." Yibo menggelengkan kepalanya lagi.

Melihat Xiao Zhan yang sudah mabuk akhirnya Yibo memutuskan untuk memapah Xiao Zhan kembali ke apartemen mereka. Namun sialnya Yibo , lift yang membawa mereka ke atap saat ini malah sedang berkendala akhirnya Yibo membawa Xiao Zhan menuju tangga darurat. Kerena Xiao Zhan terus meracau, itu membuat Yibo kesulitan memapah Xiao Zhan.
Akhirnya Yibo memutuskan untuk menggendong Xiao Zhan ke punggungnya.

"Mengapa tubuhmu berat sekali, argh kau sangat menyusahkanku Xiao Zhan," keluh Yibo.

Xiao Zhan yang setengah sadar mendengar ucapan Yibo akhirnya merespon.
Dia menjitak kepala Yibo, menjambak rambut pria itu. "Tubuhku seringan bulu, tidak berat," desisnya.

"Argh ..., sakit Xiao Zhan! Tubuhmu sangat berat, seringan bulu apanya," gerutu Yibo.

Sambil berjalan menuruni tangga dengan Xiao Zhan yang berada di punggungnya.
Tangga demi tangga ia lewati dengan susah payah. Sesekali ia berhenti untuk meraup udara lebih banyak.

"Dasar bayi beruang! sebenarnya siapa yang sedang patah hati disini, bukankah aku? Mengapa malah dia yang menyusahkanku, bukankah seharusnya dia yang menghiburku," umpat Yibo.

Xiao Zhan sudah tak sadarkan diri, dia benar-benar tepar di punggung Yibo. Sampai di apartemen miliknya, Yibo segera menghempaskan tubuh Xiao Zhan ke sofa, akhirnya bebannya terangkat, dia kembali meraup oksigen lebih banyak.

Sementara Xiao Zhan seperti manusia tanpa dosa, tertidur dengan polos, bulu mata yang panjang dan lentik, wajah yang manis, bibir ranumnya, semua terlihat indah. Yibo tanpa sadar memperhatikan itu dan menengguk ludahnya sendiri.

"Apa yang ku pikirkan?"
Dia tersentak dengan pikirannya sendiri kemudian segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan pikiran dan tubuhnya.

Keesokan paginya, Xiao Zhan sudah sadar, dia bangun duduk di sofa dengan kepala yang sedikit pusing,tangannya memegangi kepala sesekali memijat tengkuknya.

Yibo keluar dari kamar sambil mengeringkan rambut nya menggunakan handuk. "Kau sudah sadar rupanya ZHAN GE," dia sengaja menekan kata "Zhan-ge".

Ghost It's My Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang