Rasa akan terus tumbuh seperti rumput liar, tanpa perlu kau siram air.
Rasa akan selalu ada, meski kau tolak keberadaannya."Jangan terus menerus membohongi hatimu sendiri Wang Yibo, kau menyukainya, bukan, lebih tepat kau jatuh cinta padanya." Terdengar suara lain di kamarnya, Dia menutup telinganya dan meyakinkan diri jika yang dia dengar hanya halusinasinya saja.
Namun jelas suara itu bukanlah halusinasi. Melainkan doppelganger Wang Yibo berdiri tak jauh darinya, menatap sinis dengan seringai di wajahnya yang pucat pasi.
"Tidak! Pergi kau dari sini. Tidak mungkin aku menyukainya, tidak mungkin!! Pergi , kau pergi ...."
Xiao Zhan yang mendengar suara gaduh Yibo di dalam kamar, segera dia mendekati kamar Wang Yibo. Dia memanggilnya pelan. "Yibo ...." Dengan mengetuk pintu kamar Yibo sopan. Namun tidak ada jawaban dari dalam, Xiao Zhan menempelkan telinganya agar bisa mendengar lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi di dalam kamar itu.
Xiao Zhan mendengar samar-samar suara Wang Yibo sedang terisak. Dia kembali mengetuk pintu kamar, kali ini dia meninggikan nada suaranya. "Yibo ..., Wang Yibo apa kau baik-baik saja di dalam sana? Wang Yibo tolong buka pintunya!" pinta Xiao Zhan.
"Yibo ..., buka pintunya! Jangan membuatku khawatir. Keluarlah emm ...," pinta Xiao Zhan sekali lagi.
Segera setelah pintu terbuka, Xiao Zhan bergegas melangkah masuk ke kamar Yibo. Netranya menyaksikan pria yang terbiasa terlihat dingin dan rapih, kini tengah terlihat kacau. Rambut yang acak-acakan tak tersisir dengan rapi seperti biasa, wajah sendu, matanya terlihat sembab tengah duduk dilantai kamarnya.
Xiao Zhan melangkahkan kakinya mendekati Yibo, berjongkok tepat dihadapannya. "Yibo, ada apa emm?" tanya Xiao Zhan lirih.
Xiao Zhan memberanikan diri untuk mengusap air mata yang terlihat di bawah mata pria tampan itu dengan hati-hati. Tak disangka tangan lain yang lebih besar kini menggenggam tangannya lembut. Hal itu cukup membuat Xiao Zhan sedikit tertegun.
"Yibo ...," ucapnya lirih.
"Zhan-ge, benarkah aku jatuh cinta padamu?" tanya Yibo sedikit terisak. Menggenggam tangan kecil Xiao Zhan yang masih menyentuh area wajah Yibo.
Xiao Zhan mengeryit. "Yibo, apa maksudmu?"
"Zhan-ge, maafkan aku yang menolak untuk menyukaimu!, Ta--tapi sepertinya sekarang aku harus jujur dengan perasaanku. Zhan-ge a--aku menyukaimu, jantungku berdebar setiap kali bersamamu," ujar Yibo lirih. Perasaan yang selama ini ia pendam, perasaan yang selalu ia tolak keberadaannya, akhirnya ia ungkapkan dengan terisak tertahan.
Xiao Zhan memeluk Yibo, dia berusaha menenangkan, mengusap lembut pucuk kepalanya. "Yibo, berhenti menangis ..., aku sudah memaafkanmu. Berhenti merasa bersalah padaku emm," bujuk Xiao Zhan lembut.
Keduanya berpelukkan cukup lama, menenangkan perasaan masing-masing. Yibo Yang merasa lega karena Xiao Zhan tidak membencinya setelah beberapa penolakkan yang Yibo berikan padanya dan juga lega telah mengakui apa yang ia rasakan terhadap Xiao Zhan. Begitu juga dengan Xiao Zhan yang lega akan perasaannya, yang kini dibalas oleh pria tampan yang sedang berada dipelukkannya. "Ku harap saat aku terbangun nanti, yang pertama kali aku lihat saat membuka mataku adalah dirimu Yibo."
"Yibo, sampai kapan kita akan terus berpelukkan seperti ini?" godanya.
Yibo yang enggan untuk melepas pelukkannya, mendengus. Dan semakin erat memeluk Xiao Zhan. "Zhan-ge apa perasaanmu terhadapku sudah berubah ...?" tuduhnya manja.
"Dasar bocah nakal!" cibir Xiao Zhan.
"Zhan-ge, ijinkan aku untuk mengunjungimu di rumah sakit. Aku ingin melihat keadaan Zhan-ge ...," pinta Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost It's My Boyfriend (End)
FantasyMencintai dan dicintai itu lah manusia, tapi bagaimana jika kau jatuh cinta bukan pada manusia melainkan pada sosok yang tak kasat mata. apakah cinta ini nyata atau hanya sebatas ilusi alam bawah sadar !! Ini adalah hasil karya sendiri yang terinspi...