part 3

52 7 0
                                    

"Udah jangan marah-marah mulu," ucap Mahendra menyodorkan permen coklat ke Rehan. Rehan langsung membukanya lalu memakannya.

"Abisnya kesel banget!" ucap Rehan.

"Jangan buka mulut gede-gede bego entar ketahuan makan permen," ucap Mahendra.

Rehan pun akhirnya diam menatap tanpa minat guru yang sedang menerangkan pelajaran.

"Sekarang kalian bikin kelompok 3-4 terus diskusikan bersama kelompok kalian ya lalu presentasi kan!" ucap Sang Guru membuka tutup spidol bersiap untuk menulis soal untuk murid-muridnya.

"Bu kelompoknya bebas?"

"Iya bebas! Pilih sendiri kelompoknya!" ucap Sang Guru.

Semua pun langsung menghampiri teman-teman mereka dan membuat kelompok. Lia tidak bergerak sedikitpun dari kursinya sedangkan yang lain sudah membuat kelompok.

"Diskusikan bersama kelompok kalian ya! Yang bisa selesai dengan cepat dan mempresentasikannya dengan baik Ibu kasih nilai tambahan ya!"

"Iya Bu!"

Semua sibuk berdiskusi bersama kelompoknya meski tidak semua anggota kelompok yang berfikir contohnya kelompok Rehan, Mahendra dan Rafael mereka satu kelompok tapi hanya Rafael yang berfikir karena hanya dia yang punya otak.

"Lia gak ada kelompoknya?" tanya Sang Guru melihat Lia duduk sendirian.

"Gapapa Bu Lia bisa sendiri!" jawab Lia tersenyum.

"Yang anak cewek kok Lia gak diajak? Bareng dong berlima juga gapapa," ucap Sang Guru.

"Woy Lia ngapain disitu? Kita kan satu kelompok!" teriak Rehan.

"Maaf ya Bu tapi Lia kelompok saya dia tadi katanya mau ngambil pulpen eh malah lupa balik ke kita dan duduk disitu," ucap Rehan.

"Oh gitu, Lia ayo gabung sama kelompoknya," ucap Sang Guru.

Lia mengangguk lalu bangkit dan duduk disebelah Rehan.

"Makasih, tapi gua gak terlalu butuh kelompok sih!" ucap Lia.

"Flo lama banget pulangnya Lia kangen," ucap Lia.

"Owh si Bunga itu?" ucap Mahendra.

"Flora!"

"Yaudah sih sama ajah," ucap Mahendra.

"Kalian butuh bantuan gak? Lia gak mau numpang nama doang," ucap Lia.

"Nyindir nih?" ucap Rehan.

"Syukur kalo sadar," ucap Lia.

"Ini yang nomor empat bisa lu kerjakan?" ucap Rafael.

"Bisa! Biar Lia kerjakan!"

"Oiya Lia lu gak punya temen lagi ya selain Flo?" tanya Rehan penasaran.

"Semua gak suka sama Lia, Lia gak tau salah Lia apa sama mereka padahal Lia gak pernah jahat sama mereka," jawab Lia.

"Hanya Flo yang ngerti Lia lagipula selama ada Flo, Lia akan baik-baik saja!"

"Udah ah jangan nanya terus nanti gak selesai ini!"

***

"Revan! Hari ini Lia dipuji guru karena bisa presentasi dengan baik tapi jujur Lia hampir ajah kalah karena ternyata Rehan juga jago dalam bicara dengan banyak orang," ucap Lia duduk disebrang Revan dengan meminum jusnya.

"Rasa suka Revan ke Lia berapa?" tanya Lia.

"Nol besar."

"Gapapa nanti Lia akan berusaha biar Revan suka sama Lia!" ucap Lia.

Twin HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang