part 2

68 13 0
                                    

"Aduh dingin banget!"

"Lagian sok-sokan ikut futsal malem-malem udah tau gak tahan dingin," omel Revan.

"Berisik ah! Ngomel mulu kerjaannya," ucap Rehan ikut kesal.

Revan menghela nafasnya. Ia tidak mengerti dengan adiknya yang mempunyai anemia sehingga tidak kuat dingin tapi ia malah ikut futsal yang latihannya malam-malam cari penyakit emang.

"Nih pake! Entar kalo sakit ribet!" ucap Revan melepas jaketnya lalu melempar ke Rehan.

Rehan yang sudah memakai jaket tapi masih kedinginan pun memakai jaket Kakaknya. Revan pergi ke parkiran untuk mengambil motor lalu pulang dengan membonceng adiknya.

"Jangan kenceng-kenceng dingin bego!" omel Rehan.

"Biar tau rasa!"

Motor yang mereka tumpangi tiba-tiba saja berhenti. Revan kebingungan lalu menyuruh adiknya turun ternyata bengsin mereka habis.

"Lu gak ngisi bensin kemarin?" tanya Revan.

"Hehehe," jawab Rehan cengegesan.

Bensin mereka habis dan sekarang mereka berada di atas jembatan layang. Rehan duduk ditepi sedangkan Revan sibuk berbicara dengan Ayahnya untuk meminta tolong.

"Awas lu lupa ngisi bensin lagi!" omel Revan duduk disebelah adiknya.

"Udah atuh jangan marah-marah," jawab Rehan memeluk dirinya menahan dingin.

"Mau hujan ya? Dingin banget," ucap Rehan.

"Semoga ayah datang sebelum hujan," ucap Revan.

Mereka pun akhirnya diam memperhatikan kendaraan lalu lalang. Tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti didekat mereka lalu Faisal turun menghampiri kedua putranya.

"Aduh kalian ini kayak anak ilang ajah!" ucap Faisal.

"Gara-gara dia nih!" ucap Revan menyenggol Rehan.

"Ini bensinnya," ucap Faisal memberikan plastik berisikan bensin ke Revan.

Revan dan Faisal pun memasukan bensin ke motor sedangkan Rehan diam-diam masuk ke dalam mobil Ayahnya lalu tidur disana.

"Bunda khawatir karena kalian pulang telat, ayah sih udah tidur pulas tadi," ucap Faisal.

"Ayah jahat banget ya gak khawatir sama anaknya," ucap Revan.

"Yaudah kamu mau bawa mobil? Biar ayah yang bawa ini mau ujan jadi udaranya dingin apalagi kamu cuman pake kaos gitu doang," ucap Faisal.

"Gapapa Ayah aku bisa," ucap Revan.

"Udah kamu sama adik kamu naik mobil ajah biar motor ayah yang bawa," ucap Faisal.

"Yaudah deh kalau maksa," ucap Revan memberikan kunci motornya.

"Han ayo!"

Revan melihat sekeliling tidak menemukan adiknya.

"Rehan mana?" tanya Revan.

"Masuk mobil duluan kayaknya," jawab Faisal.

"Dasar gada akhlak! Kita jadi begini gara-gara dia bisa-bisanya malah molor dimobil."

***

"Selamat pagi dunia tipu-tipu!" sapa Rehan duduk dimeja makan sebelah Kakaknya.

"Wah kemarin hujan turun dengan lebat ya sekarang pasti jalanan becek!" ucap Rehan.

"Gak sekolah boleh gak? Entar seragamku ini kotor," ucap Rehan.

"Alasan ajah kamu, kamu dicoret dari kartu keluarga?" tanya Kayla menaruh roti panggang dengan telur diatasnya dihadapan Rehan.

Twin HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang