[Part 2] - Depresot

98 34 13
                                    

Lebih baik menjadi sandaran yang dibutuhkan.
Dari pada bersandar pada orang yang tidak berperasaan.


- Vizalio Lokananta -


••••🦋••••

Senin

Adalah hari yang paling dibenci oleh para siswa, dimana pada hari ini mereka akan berangkat lebih pagi demi mengikuti ritual wajib hari senin. Ya, upacara bendera.

Para siswa SMK Tunas Bangsa mulai heboh mempersiapkan diri. Ada yang sibuk mencari topi, ada yang sibuk membetulkan dasi, ada pula yang sibuk mencari alasan agar tidak mengikuti upacara.

"Woi, ayo cepetan turun! keburu si Sumanto marah." perintah salah satu siswa yang sedang berada di depan pintu kelas dua belas TKJ B.

"Sabar anying, baru juga mau jalan," jawab seorang siswa lain yang sedang membetulkan dasi seraya berjalan pelan.


"WOI BURUAN, SUMANTO OTW KE ATAS!" teriak seorang siswa yang sedang berjaga di dekat tangga koridor kelas dua belas TKJ dengan suara sangat keras. Membuat penghuni kelas lain pun segera berlari keluar dan turun.


"Rania ayo buruan, lu mau kena omel sama Pak Yanto?"


"Sabar Al, gue ambil topi dulu,"


"Buruan!"


Setelah mendapatkan topinya, Rania dan Aleya pun segera bergegas untuk turun. Baru saja mereka akan berbalik, seseorang sudah menanti mereka di ambang pintu.


"Astaghfirullah pak, bapak ngapain disitu?" tanya Aleya seraya satu tangannya bergerak mengelus dada, berusaha menetralkan keterkejutannya.


"Ngapain kalian masih disini? Cepet turun, yang lain sudah di lapangan kalian malah santai disini." ujar Pak Yanto dengan berkacak pinggang.


"Baru juga mau jalan pak, udah di protes aja." sahut Rania tak santai


"Yaudah sana cepat turun, ngapain masih diam disitu?"


"Kan bapak yang ngajak ngobrol kita."


"Kan bisa sambil jalan jawabnya, alasan saja kalian berdua."


"Yakan gak sopan atuh bapak kalau kita jawab sambil jalan." ujar Rania berusaha sabar.


"Ya terus nunggu apa lagi? Mau melesbi kalian? Cepetan sana turun, upacara bentar lagi mau dimulai."


Setelah itu beliau pergi menuju kelas lain untuk memastikan semua siswa tidak ada yang tidak mengikuti upacara.


••••🦋••••


Senin yang sangat terik, para penghuni kelas jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) kelas dua belas itu menempati padat sebuah ruangan.


Mereka mulai menyalakan dua kipas angin besar yang tergantung di langit-langit kelas, mengusir udara panas yang membakar ditambah dengan rasa lelah akibat berdiri cukup lama saat upacara tadi.


Dan seperti biasa, akan ada guru yang masuk dan memberikan materi, sedang siswanya sibuk menyimak baik-baik.


Rania mengambil bangku paling depan dan paling pojok dekat dengan meja guru. Rania duduk dengan Aleya, diikuti Vizal dan Raka yang berada di belakangnya, juga Gilang yang duduk bersama dengan Putra. Masih satu deret dengan Rania.

My CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang