[Part 9] - Bertemu Kembali

37 10 17
                                    

Yuhuuu My Circle up lagi nih 😙

Jangan lupa untuk

Voteee

Komen

Thankyou ✨

★★★

________________

Bantai habis ketika batas sabar telah habis

☠️ R ' V ∅ S C A ☠️

________________

Suasana pagi ini tidak jauh beda dengan hari-hari sebelumnya. Cerah dan panas. Hari ini, Raka dan ketiga sahabatnya sepakat untuk datang ke sekolah sedikit lebih siang dari biasanya. Biasanya mereka akan berangkat pukul 05.40 WIB dan tiba di sekolah pukul 06.00 WIB atau bahkan bisa lebih cepat dari itu.

Kali ini, mereka tiba di sekolah pukul 06.10 WIB. Suasana sekolah masih tampak sedikit sepi, belum banyak siswa yang datang. Siang bagi Raka, Gilang, Vizal dan Rania berbeda dengan siang bagi kalian yang baca. Yang sudah tau rumahnya sedikit jauh dari sekolah tapi malah datang lima menit sebelum bel masuk atau bahkan telat.

Astaghfirullah saya sekali :)

Mereka kini berada di taman belakang sekolah. Menikmati suasana pagi disana ditemani dengan beberapa makanan yang Rania bawa untuk mereka sarapan bersama.

"Kalian bahas apa kemarin?" tanya Rania membuka pembicaraan.

"Bahas tentang lu, sisanya urusan cowok." jawab Vizal santai. Fokusnya masih pada game di ponselnya.

Rania mendengus, "Cowok kalau lagi kumpul emang bahas apaan sih?"

Gilang yang tengah sibuk melahap rotinya menoleh, "Apa aja dibahas, tapi topik awalnya pasti tentang cewek." ujarnya yang kemudian kembali pada aktivitas awalnya.

"Cowok kalau kumpul juga suka ghibah?" tanya Rania lagi. Dirinya tak puas dengan jawaban yang diberikan Gilang, membuat dirinya semakin penasaran saja.

"Mau cowok atau cewek sama aja, Ran. Kita juga suka ghibah kok, cuman mungkin nggak terlalu nampak aja." Kali ini Raka yang menanggapi.

Ting

Ting

Ting

Fokus mereka teralihkan, berusaha mencari tau sumber suara tersebut berasal. "HP siapa tuh bunyi?"

"Gue,"

"Kenapa nggak lu bales?" tanya Vizal

"Habis ini aja," ucap Raka. Ia melirik ke arah jam tangan digitalnya. Pukul 06.30, waktu yang tertera disana. "Ran, lu ke kelas gih." tuturnya.

Rania menatap Raka heran. Tidak biasanya temannya ini menyuruhnya untuk ke kelas duluan. "Kalian mau ketemu Kelvin disini?"

Raka tersenyum simpul seraya mengangguk, ternyata Rania cepat membaca situasi. Rania bahkan tahu jika Kelvin akan datang ke tempat mereka berada sekarang, padahal dirinya tidak bilang apapun. Hanya menyuruhnya untuk pergi ke kelas duluan.

My CircleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang