"Semoga aja dia suka kita dateng ramean gini," ujar Aldo seraya tersenyum.
"Anjay kita dateng rombongan begini berasa lagi mau malak. Kayak Gangster ibukota hahaha." Seru Geov dengan tawa renyah.
"Lebih ke orang mau lamaran sih menurut gue," imbuh Gilang.
Tiba-tiba langkah mereka terhenti, mereka melihat seseorang yang tidak asing sedang berada di rumah teman mereka berada. Orang itu tampak sedang membicarakan sesuatu dengan teman mereka.
Raka memicing, "Itukan....."
••••🦋••••
Hening untuk beberapa saat, mereka diam menatap seseorang yang sedang berbicara di depan sana bersama teman mereka."Ngapain dia disini?" Tanya Gilang mulai membuka suara.
"Minta maaf kali," Jawab Geov.
Tak berselang lama orang itu beranjak pergi meninggalkan teman mereka. Raut wajahnya terlihat sedih. Entah apa yang membuatnya menjadi seperti itu.
Kini giliran Raka dan teman-temannya yang datang berkunjung. Mereka sudah tidak sabar untuk bertanya banyak hal.
"Hai pren, long time no see ya." sapa Gilang seraya berjongkok mensejajarkan diri dengan tempat teman mereka berada diikuti dengan yang lainnya.
Sebagian dari mereka berjongkok mengelilingi sebuah batu nisan. Dan sisanya berdiri di belakangnya. Ya, mereka kini sedang berada di sebuah makam.
"Gimana kabar lu brader? kita semua kangen lu." Ucap Geov sendu.
"Sorry kita baru bisa datang sekarang, kita baru sempat. Tapi kita nggak pernah lupa sama lu." Ujar Vizal yang kemudian membuka kantong plastik berisikan bunga untuk ditabur.
Setelah menabur sebagian bunga, Vizal memberikan kantong plastik tadi kepada yang lain bergantian. Mereka tidak perlu membersihkan makam lagi karena makam itu sudah bersih, rumput liar pun sudah tidak ada. Mungkin seseorang yang datang sebelum mereka tadi yang membersihkannya.
Mereka kemudian memanjatkan doa bersama sesuai kepercayaan masing-masing yang dipimpin oleh Raka sebagai ketua geng. Setelah selesai, Raka menatap lekat batu nisan yang ada di depannya dengan sendu. "Kita lihat dia datang kesini tadi, apa yang dia omongin ke lu Zack?" tanyanya, yang bahkan sudah pasti tidak akan mendapat jawaban.
"Setelah sekian lama, kenapa dia baru datang? Apa dia udah menyesal? Kalau aja kemarin gue nggak kasih surat itu mungkin dia nggak akan pernah datang kan Zack?" lanjutnya. Raut sedih tak dapat dia sembunyikan lagi. Memori itu kembali berputar.
Flashback
Setelah sekian lama akhirnya R'V∅SCA kembali bisa berkumpul. Kali ini mereka kedatangan satu anggota lagi bernama Zack. Tidak, bukan untuk bergabung menjadi anggota geng, tapi hanya sebatas ikut berkumpul.
"Zackk!"
Langkah Zack yang tadinya akan memasuki markas pun terpaksa terhenti. Ia menoleh ke sumber suara seraya tersenyum. Lelaki yang memanggilnya tadi tampak berlari kencang menghampirinya seraya membawa dua kantong plastik berukuran besar. Nampaknya lelaki itu baru saja selesai berbelanja. Zack hanya tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah lelaki itu.
Lelaki itupun langsung merangkul Zack dengan antusias, tidak lupa dengan tangan yang masih menggenggam kantong plastik tentunya. Membuat tubuh Zack menjadi sedikit membungkuk karenanya. "Berat anjir," protesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Circle
HumorWARNING ⚠️ PERINGATAN ⚠️ CERITA INI MENGANDUNG KATA-KATA KASAR, TIDAK UNTUK DICONTOH. BIJAKLAH DALAM MEMBACA [Follow dulu sebelum membaca 🤗] [Jangan lupa Vote dan Komen 😚] -------------♥️♥️♥️---------- "Cih, cewek murahan." "Pasti dia cewek nakal...