I Lope You Pull Mr Will Chapter 11 Dua Setan Betina

1.2K 120 26
                                    

Enjoy Reading

..


"Ya, udah berarti nanti aku telanjang Mister ndak usah tegur." Zara bangkit berdiri walau dongkol ia tetap mempertahankan sikap cueknya. "Syukur kalo gitu, berarti aku bebas ganti baju sembarang. "

Langkah itu begitu ringan menuju kamar tanpa menoleh pada William yang dibuat melongo seperti kambing bodoh. Ia sampai tak mengerti jalan fikiran Zara, sebenarnya dimana urat malu gadis itu. Atau pas kecelakaan kemarin salah satu sensor otaknya putus jadi bertingkah gila seperti itu.

William mengusap kasar wajahnya, lagi, kali ini ia harus kembali bersabar akan sikap dan ucapan Zara yang nyleneh dan menipiskan batas kewarasan seorang William.


ILIP Mr Will Chapter 11



Mentari pagi mulai meninggi, cahayanya menghantarkan rasa hangat bagi insan bumi,  jendela besar tak tertutup gorden dengan bebas memantulkan cahaya sampai di dalam kamar besar yang di tempati William.  Lelaki itu masih terlelap di kursi panjang yang tak bisa menampung sepenuhnya tinggi tubuhnya. 

Ya,  walaupun tidur sekamar William tetap tak mau tidur sekasur bareng Zara, lebih memilih menyiksa diri tidur sofa yang tak nyaman sama sekali.  Benar-benar lelaki keras kepala.

Tubuh itu menggeliat seiring pantulan cahaya dari kaca mengarah ke wajahnya.  Masih terpejam, merenggangkan ototnya yang mulai sedikit pegal.

Kedua mata William terbuka, mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya.  Ketika mata itu terbuka sempurna,  William menahan nafas menyaksikan pemandangan yang asing di pagi hari. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Seorang gadis yang tengah duduk di tepi jendela besar kamarnya.  Sorot mentari yang mengenai tubuhnya membuatnya semakin menggoda.  Bukan itu yang menjadikan William resah,  paha mulus yang terekspos dari bathrub yang tidak di tali sungguh sangat mempengaruhi pikiran waras seorang William.  Sesuatu dia dalam dirinya tiba-tiba berdesir dan menegang. Jakung William naik turun seperti sangat susah menelan salivanya sendiri.

Deru nafas itu makin tak beraturan, ditambah debaran jantung yang kian memopa cepat. Kepala yang semula menghadap luar kini berbalik sehingga William dapat melahap habis wajah mungil itu. Kali ini sangat berbeda, rambut panjang yang digerai dengan sebagian menutupi wajah membuat Zara yang selalu terlihat polos menjadi gadis sensual dan menggairahkan.

"Mister,  ndak bangun? Ini sudah siang lo? " pertanyaan Zara menyadarkan William dari keterpanaannya. Untuk sesaat terdiam lalu beralih pada selangkangan yang tertutupi selimut.

Shiiittt.....

William mengumpat keras karna benda itu mengeras sempurna di balik celana training yang di pakai.

I lope U pull Mr. WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang