I Lope You Mr Will Chapter 05 Istri Cerewet

1.3K 110 18
                                    

Enjoy Reading

......
..



"Masuk atau ku tinggal? " ucapnya jengah,  ia ingin segera rehat cari hotel dan istirahat bukan melihat drama lagi.

Kaki Zara dihentakkan ke jalan sebagai pelampiasan kesal, terpaksa mengikuti perintah William.  500 juta,  kerja sampai punggung bengkokpun ia takkan bisa mendapat uang sebanyak itu dan seenak jidatnya pria bule ini membuang uangnya.  Untung gantheng cepat ku maafin.

Monolog Zara dalam hati.  Dan mobil mewah William melaju meninggalkan jalanan rumah Indah.

ILUP Mr Will Chapter 05




"Kenapa kamu kasih uang sebanyak itu?

"Seharusnya kita ndak usah tanggepin mereka."

"Mister tau mereka baru ambil uangku,  mereka perampok dan Mister malah ngasih uang sebanyak itu.  Ternyata selain kaya, Mister sangat murah hati terhadap pencuri.  Kenapa Mister ndak kasih aja tukang rampok biar mereka insyaf dan ndak rampok lagi," protes dan sindiran masih dilayangkan Zara.  Merasa tak terima karna itu sama saja membenarkan tuduhan Budhe bahwa ia berhutang.

Kuping Willian serasa panas dan memerah, kemarahan dan rasa kesel kembali menggelegak.  Zara adalah wanita yang tak tahu terimakasih, sudah bagus di tolong bukannya berterimakasih malah terus ngomel tak jelas. Jika ada lakban disekitarnya sudah pasti ia lakban mulut kecil bocah ini.

Suara dencitan keras terdengar seiiring pedal rem diinjak kuat.  Mobil yang di tumpangi William berhenti dipinggir jalan dengan mendadak.

"Kamu benar, harusnya aku nggak ngasih uang dan bantu kamu. Selain tukang tipu kamu juga tak tahu terimakasih."

"Justru aku ngomong kaya gitu supaya aku ndak terlalu hutang budi. "

"Lagian Mister aneh,  enteng banget ngasih duit budhe 500 juta giliran maz kawin cuma ngasih sejuta, pelit banget jadi suami," lanjut Zara ketus  sambil melongos ke arah luar.

Mulut William sampai terbuka,  melongo, mendengar kalimat yang diucapkan Zara. Emang mulut bocah ini pinter banget berkelit.

"Pelit?  Ngomong sekali lagi aku turunin kamu. "

Mendadak Zara jadi panik dengar kata diturunin, mau pergi kemana jika ia di buang di sini. Walaupun William ketus, tapi pria ini sedikitnya punya hati buktinya dia baik bawa pergi dari rumah Budhe.

"Ndak kok Mister,  mulut saya tadi kesleo jadi salah ucap. Mister udah gantheng, murah hati lagi. Jadi sekarang saya boleh ikut kan?" ucap Zara memohon dan menarik lengan jaket William,  memandangnya penuh harap.  Bahkan gadis itu sudah tak menunjukkan raut ketakutan seperti saat Wiliam mengancam tadi.

Dengusan kasar diberikan William memalingkan wajah, kembali melajukan mobil menuju hotel yang akan dituju.

.

.

.

"Saya pesan dua kamar untuk menginap dua malam!" ucap William pada sang resepsionis hotel.

"Maaf Tuan, hotel kita tinggal satu kamar, semua sudah penuh karna Weekend? " jawab sang resepsionis sopan.

Dahi William mengerut dalam,  rasanya sangat aneh jika hotel sebesar ini penuh, pasalnya Surabaya bukan tempat wisata seperti Bali yang akan penuh dengan para pelancong.

I lope U pull Mr. WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang