I love You Pull Mr Will Chapter 17 Paha Ayam

1.3K 111 11
                                    

Enjoy Reading
.....


kali ini tak ada jawaban hanya cengiran saja dari Zara. Sumpah untuk yang satu ini ia tak bisa berjanji, kan buat cucu bukan hanya ia yang jalan kalau Mister ndak mau mana bisa bikin bayi.

Setelah semua siap, mobil yang membawa mereka mulai bergerak, Zara melambai pada sang mertua sebagai bentuk perpisahan dan Sofia juga membalas. Raut sedih masih ketara kepala Sofia bersandar di bahu sang suami dengan Gerald melingkarkan lengan di pundak sang istri menepuknya pelan.

ILUP Mr.Will Chapter 17

......

...

Senja menyapa kota jakarta, lalu lintas tampak begitu padat dan sesak. Di jam-jam seperti ini memang selalu terjadi kemacetan karna merupakan waktunya orang pulang kerja. Mobil tampak merayap berjajar dengan laju sangat pelan. Berbeda dengan kendaran beroda dua yang terlihat tak bermasalah akan kemacetan tersebut mereka bisa meliak-liuk melewati mobil besar lainnya.

Setelah melakukan perjalanan yang melelahkan sepasang suami istri itu akhirnya sampai di ibu kota, Jakarta. Dengan cekatan William membuka pintu apartemen miliknya. Tempat ini tak begitu besar seperti rumah di Bali, tapi cukup jika hanya di tinggali dua orang.

Setelah pintu terbuka ia menggeret koper miliknya diikuti Zara di belakang. Gadis itu terlihat begitu sayu dan lelah mungkin karna tadi sempat mabuk di perjalanan. jet lag di pesawat ditambah terjebak kemancetan membuat Zara mabuk di mobil sampai William kesal plus mengomel.

Karna terlalu lelah Zara meletakkan kopernya begitu saja, membanting tubuhnya di atas sofa empuk, ia hanya ingin tidur agar pening di kepala hilang.

Setelah membereskan semua barang William menuju depan. Mencari keberadaan Zara, biasanya gadis itu akan mengomel atau berceloteh tak jelas, tapi setelah sampai bibir kecil Zara tak bersuara sama sekali. Keadaan ini begitu sunyi dan tenang membuat William merasa aneh.

"Zara," panggil William menuju sofa depan.

Langkah William berhenti ketika mendapati gadis itu meringkuk di atas sofa. Hembusan pelan terdengar seiiring langkahnya kian mendekat. Berdecak kecil karna Zara tidur tanpa melepas sepatu, gadis itu begitu bar-bar bisa tidur dimanapun tanpa risih sama sekali, padahal tadi terus muntah di dalam mobil.

"Zara, bangun!" panggil William lagi agar Zara terbangun dari tidur.

"Zara," tangan William menggoyang punggung Zara pelan.

Lenguhan terdengar serta gadis itu menggeliat merubah posisi menjadi terlentang. William semakin kesal melihat sudut bibir Zara penuh cairan menjijikkan yaitu iler. Dan sudah pasti iler Zara juga menempeli sofanya. Sungguh gadis ini sangat jorok.

Mata Zara masih terpejam, tapi satu tangan gadis itu terangkat menyapu iler secara otomatis, William terasa ingin mual melihat hal menjijikkan itu. Tak berselang lama senyum Zara tersungging serta bibir gadis itu saling mengecap.

"Hemm... ayam goreng," gumam Zara lirih dengan mata masih memejam. Lidahnya mulai keluar menyapukan keseluruh bibir seperti orang yang sedang mau menikmati makanan.

Zara kembali merubah posisi miring tiba-tiba meraih paha William, sontak lelaki itu panik ingin menghindar, tapi kepala Zara malah maju dan menggigit paha yang terbalut jins.

"Aaaa... Zara!" teriakan menggema ke seluruh apartemen untung disana kedap suara jika tidak pasti semua tetangga sudah menghampiri tempat mereka.

I lope U pull Mr. WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang