I Lope U pull Mr Will part 01 Batas Sabar Zara

1.9K 108 14
                                    

Enjoy Reading

.....

..

.

"Monik jangan ambil uangnya!  itu buat biaya kuliah," teriak Zara sambil berlari ingin merebut uang di genggaman seorang gadis. 

Zara cukup gesit hingga ia bisa mengejar Monik dan menarik sebagian uang. Aksi tarik menarik dua gadis itupun terjadi dan tak ingin ada yang mengalah.

"Monik itu uangku. Kembalikan! " teriak Zara lagi menguatkan tarikkanya.

"Ndak, ini punyaku.  Buat apa kamu sekolah sudah miskin sok berkhayal pula." Monik mengerahkan kekuatan mendorong Zara hingga gadis ber-umur 18 tahun itu terjungkal ke lantai yang keras.

Senyum sinis terukir di bibir Monik setelah berhasil membuat Zara jatuh.  Iapun mengibas-ibaskan uang ratusan ribu yang di dapat di depan wajahnya. 

"Ingat, posisimu itu di bawah sana Zara.  Jangan bermimpi neko-neko jadi orang sukses.  Kamu ndak pantes sama sekali.  Wajahmu ae wes persis kayo babu kok," sinis Zara sambil menghitung uang rampasan dari Zara. 

"Banyak juga uang kamu, ingat kamu disini numpang. Jadi harus nurut sama aku atau tak tendang kamu ke jalanan. Mau? "

Mendengar cacian dan hinaan Monika bertubu-tubi membuat Zara berang.  Selalu saja Monik sesuka hati mengambil uang miliknya padahal  uang itu hasil kerja kerasnya untuk kuliah.  Selama ini ia diam karna masih menghargai budhe yang merawatnya, tapi kali ini ia tak terima.

Uang itu sudah ia kumpulkan sejak lama untuk biaya kuliah dan membuat masa depannya cerah agar ia tak menumpang terus sama budhenya, tapi dengan seenaknya Monik mengambil uang itu untuk keperluan tak penting.  Sungguh batas sabarnya sudah menipis.

Dengan kemarahan yang terkumpul Zara berdiri menerjang Monik dan menjambak rambutnya hingga dia menjerit keras.
Aaaaaaa.....

"Sakit.....  Zara lepas.  Zara gedheng..... lepass....! " teriak Monik histeris, bahkan kedua matanya melotot teringin keluar karna menahan sakit.  Satu tangan mencekram pergelangan Zara berharap bisa melepaskan cekalan,  tapi  Zara seperti kesetanan terus menarik rambut Monik sampai sebagian rambutnya rontok. Dan Zara tetap tak melepas tarikan.

"Dulu aku selalu diam kamu maki dan ambil uangku sekarang ndak lagi.  Kamu yang gendheng, bisa cuma nyuri duitku. Kembalikan uangku sekarang atau kutarik rambutmu sampai botak....! " teriak Zara semakin mengencangkan tarikan.

"Aaahhh.....sakkiitt...  Ndak, uang ini punyaku.  Dasar sinting lepas...! " balas Monik masih kekeh mempertahankan uang,  air mata gadis itu sampai keluar menahan rasa nyeri dikepala akibat tarikan Zara.

Suara gebrakan pintu terdengar begitu keras beriringan masuknya sosok wanita paruh baya dengan tas jinjing di tangan kiri. 

"Zara.....! " teriaknya penuh kemurkaan berlari mendorong Zara hingga cekalan dirambut Monik lepas dan tubuh Zara membentur dinding kemudian tersungkur dilantai.

Ringisan kecil terdengar dari Zara tapi wanita paruh baya itu semakin menatap berang padanya. 

"Apa yang kamu lakukan sama anakku?"

"Mama....." Monika menangis dramatis.  "Lihat ma,  apa yang Zara lakuin. Rambutku hampir botak karna jambakannya.  Bahka dia tadi mukul aku. Padahal aku cuma mintak uangnya dikit buat keperluan kuliah.  Tapi Zara langsung marah dan mukul," tangis Monik semakin dibuat-buat, membuat wanita paruh baya itu semakin marah terhadap Zara.

I lope U pull Mr. WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang