I Lope You pull Mr Will Chapter 15 Tak kehilangan akal

1.4K 131 33
                                    


Mendengar cerita William membuat nyalinya menciut,  ia tak pernah memikirkan resiko melahirkan yang ia lihat orang akan bahagia setelah menerima bayi tanpa tahu bagaiman perjuangan mereka melahirkan. 

Bibir William terlipat rapat menahan tawa, agar tak meledak. Ternyata sangat mudah membodohi bocil satu ini. Jika tahu seperti ini harusnya dari kemaren saja ia menggunakan trik ini. 

ILUP Mr Will Chapter 15

" Kamu tak ingin kuliah?" tanya William setelah selesei mengobati kaki Zara.

"Kuliah? " gumam zara lirih. Tentu dia sangat ingin,  kuliah adalah tujuannya sebelum digrebek warga kampung. Ia hanya ingin bisa hidup layak serta memiliki pekerjaan bagus dan itu bisa dicapai dengan memiliki pendidikan tinggi. 

Sekarang cari kerja susah,  ijasah SMA saja hanya bisa digunakan untuk kerja di toko-toko kecil juga gajinya tidaklah mencukupi untuk kehidupan sehari-hari bila nanti hidup sendiri.

Tapi Biaya kuliah sekarang mahal, ia hanya punya uang yang dikasih Mister kemaren serta uang mas kawin,  belum lagi biaya lainnya. Seandainya ia memiliki otak cerdas maka akan mudah mendapat biasiswa dan ia yang di berkahi dengan otak pas-pasan harus lebih bekerja keras lagi untuk mencari uang.

Deheman dari William membuyarkan lamunan Zara, gadis itu sedikit terlonjak memandang William yang sudah memperhatikannya dengan dahi berkerut.

"Kamu mau tidak kuliah? " tanya William sekali lagi seperti tak sabar mendengar jawaban Zara pasalnya ia sudah bertanya dari lima menit lalu bukannya menjawab Zara malah bengong.

"Saya ingin, tapi uangnnya belum terkumpul. " jawab Zara menunduk.

"Kamu nggak perlu mikirin biaya,  sekarang kamu tanggungan saya. Kalau kamu ingin saya akan daftarkan kamu kuliah."

Kepala Zara terangkat, kedua mata membulat seperti tak percaya dengan apa yang di dengar.  Beberapa detik kemudian bibirnya menyunggingkan senyum lebar.

"Beneran Mister? " tanya Zara antusias.

"Heem," jawab William.

Kini senyum Zara semakin lebar,  ternyata selain gantheng suami bulenya ini juga memiliki hati malaikat hingga mau biayain kuliahnya. Kan ia ditawarin ya tentu tak menolak,  kalau menolak rejeki bisa pamali nanti ndak datang lagi rejekinya.

"Ya,  saya mau kuliah Mister," ucap Zara girang.

Senyum simpul terlukis dari bibir William, entah mengapa satu bebannya sedikit terangkat sekarang. Karna Zara sudah menerima penawarannya ia juga harus memberitahukan kelanjutan hubungan mereka kedepannya.

"Zara," suara serak William membuat Zara kembali menatapnya, tapi tatapannya kini sangat berbeda dari biasanya. Entah, Zara merasa akan ada hal tak baik yang akan terjadi.

"Berapa usiamu sekarang? " tanyanya memastikan.

"De-delapan belas," jawab Zara tergagap,  pandangan William terasa asing untuknya.

"Umur kamu masih sangat muda," menjeda ucapannya, "kamu masih memiliki mimpi yang mesti kamu raih.  Zara aku hanya ingin kamu mengerti."

Jantung Zara tiba-tiba berdetak begitu hebat,  perasaan resah mulai melingkupi.  Sungguh ia tak ingin mendengar perkataan William selanjutnya.

"Pernikahan ini bukan keinginan kita,   aku akan membebaskanmu dari semua beban ini.  Jika suatu saat kau memiliki pria yang kau sukai  aku akan melepasmu atau sampai kau telah memiliki kehidupan layak nanti.   Aku takkan mengekangmu kau bebas menjalin hubungan dengan siapa pun," ucap William lantang  juga tegas tanpa tersirat keraguan di dalamnya.

I lope U pull Mr. WillTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang