jealous

385 39 2
                                    


Yeji sama sekali nggak bisa konsen. Akhirnya dia cuman read chat dari Heejin. Dia mau balas, tapi nggak ada niat juga mau balas.

Diam-diam dia menatap Hyunjin. Pria yang dia nikahi selama lima belas tahun itu... bisa selingkuh darinya?

Nggak ada yang tahu bakalan begini. Rumah tangga itu rumit banget.

Umur 50 tahun pun nggak menjamin seseorang nggak bisa selingkuh dari pasangannya.

Sedangkan umur mereka sama-sama 35 tahun, udah punya 2 anak. Pasti ada juga perusak hubungan orang.

Yeji kemudian menatap hapenya lagi. Apa aku bales aja? katanya. Tapi dia kelu.

Bisa-bisanya seorang Hwang Hyunjin selingkuh darinya? Yang bener aja!

"Ji, permen lagi dong," pinta Hyunjin, ngasih telapak tangannya yang terbuka ke arah Yeji.

Yeji meliriknya dengan tatapan super tajam sebelum memberikannya permen frozz.

Dia nggak menaruh kemasan permen frozz yang berbentuk kotak itu ke telapak tangan Hyunjin, melainkan dia banting ke atas meja sehingga beberapa orang nengok ke arah dia.

Hyunjin yang ngeliat tingkah Yeji tadi jadi mendadak heran. "Ji," panggilnya, "kamu kenapa?"

"Tau!" jawab Yeji acuh tak acuh, membuang muka, dan pura-pura fokus dengerin seminar.

Pria itu jadi bingung, tapi dia mengambil permen di atas meja itu.

Selebihnya Yeji lebih banyak diam. Kalau ditanya sama Hyunjin pun pasti nggak dia jawab atau dia jawab dengan nada judes.




---




Sesi sore hari ini berakhir pukul enam sore dan dilanjutkan dengan makan malam. Masakan khas Sunda yang udah dinanti-nantiin sama Yeji pun jadi biasa aja, malah dia nggak ada selera makan sama sekali. Pikirannya terus muter-muter.

Yeji sengaja ambil makan dan minum lebih dulu karena dia ingin menghindar dari suaminya. Dia ngeliat Hyunjin lagi ngobrol sama Pak Minho dan beberapa orang Korea yang nggak dia tahu.

Nggak tahu deh, sampai di kamar dia mau gimana. Pokoknya dia pengen cepet-cepet tidur dan pulang ke Korea secepetnya.

Ditambah dia pengen cepet-cepet mandi karena agak gatal juga pake kebaya sepanjang hari. Walaupun dia berada di ruang ber-AC seharian.

Kenapa bisa Hyunjin simpan kontak Heejin mantannya di hape aku!? kata Yeji jengkelnya setengah mati. Itu yang mau dia tanyain kalo mereka berdua udah ada di kamar. Biar marah-marahnya di kamar aja, nggak diliatin sama orang.

"Excuse me, Ma'am. Your glass is already full."

Yeji jadi buyar. Gelas yang dia isi dengan air putih pun dia nggak sadar kalo udah meleber ke mana-mana.

"Oh yeah, so—sorry," jawabnya agak gelagapan, sambil tersenyum kecil ke seorang bule Amerika yang wajahnya sekilas mirip si pemeran Captain America, Chris Evans.

Tubuhnya juga 11 12 sama aktor Hollywood itu; tinggi, tegap, dan bertubuh atletis. 

"You are Korean, right? I'm Kevin, nice to meet you," kata si bule itu memberikan tangannya supaya bisa salaman dengan Yeji.

Yeji membalas jabatan tangan itu. "Call me Yeji."

"Yeji? What a cute name. Look, I didn't see you eat tonight."






Hah? Gimana, gimana?


"Well, I was paying attention to you lately," tambah si bule yang namanya Kevin itu.

Yeji cukup tertegun, "Ah, I see. Um, actually... I'm not really hungry right now," jawabnya agak dilambat-lambatkan karena dia emang bener-bener lagi nggak laper sekarang. Selera makannya udah ilang gara-gara Heejin itu.

Dia ngeliat Hyunjin dan Hyunjin lagi liatin balik. Tapi Yeji buru-buru membuang muka.

Pria itu sekarang ngeliat Yeji lagi ngobrol sama bule itu dengan tatapan nggak suka. Sesekali dia ngobrol sama Minho, tapi juga nengok ke arah Yeji.

"Is that delicious?" tunjuk Yeji ke arah es cendol yang dipegang sama Kevin.

"Yes, it is! This is the best beverage I have ever try. You should try it one," jawab Kevin sebelum dia makan es cendol itu.

"Maybe later," jawab Yeji ngangguk-ngangguk.

"Go on, eat," kata Kevin nungguin Yeji buat makan.

"Really, I'm not really hungry right now."

"Tomorrow, the seminar will be long and you should be healthy."

Yeji berpikir sebentar sebelum mengiyakan, "Okay."

"Great. You know, I'll wait for you so we can eat and chitchat together."

Yeji mengangguk setuju, "Alright."

Sedangkan dari ujung sana, Hyunjin ngeliat Yeji sama Kevin lagi duduk berdua di meja bundar itu sambil ngobrol. Pake ketawa-ketawa segala lagi.

Sebenernya dia bingung, ada apa sih dengan Yeji sepanjang hari ini. Sampe dia menghindar dan malah makan bareng sama bule yang baru dia kenal beberapa menit yang lalu.

Untung Elkie dan Minho lagi keluar, jadi mereka berdua nggak tahu apa yang terjadi.

Tapi Hyunjin jadi bingung sekaligus cemburu juga.

"Hari ini kan masih tanggal 4, nggak mungkin dia datang bulan juga," katanya pelan.




---




Hyunjin masih ngeliatin mereka berdua yang kini udah selesai makan. Setelah Kevin ngucapin salam perpisahan karena harus balik ke kamarnya, Yeji mendekati meja Hyunjin.

"Udah selesai kencannya?" sindir Hyunjin yang udah tahu kalo Yeji berdiri di sampingnya.

Yeji mengacuhkan sindiran dari suaminya dan mengujar, "Ikut aku sebentar."

Hyunjin menghela napas, "Oke."

Keduanya pun keluar dari ballroom. Yeji berjalan lebih dulu dari Hyunjin dan berjalan entah ke mana. Ke sebuah ruangan yang agak kecil dan terpencil, di mana ada beberapa sofa dan coffe table. Jauh dari kerumunan orang juga, mungkin ini jadi tempat yang pas buat ngomongin apa yang terjadi sebenernya.

"Mau ngomong apa, Ji?"

Yeji memperlihatkan chat dari Heejin yang memang nggak dia balas. Tapi karena Yeji nggak balas, Heejin malah chat semakin nggak jelas.

| Hyunjinnn

| Kok nggak bales chat aku??

| Lagi sibuk ya??

| Ya udah deh

| Semangat yaaa

| Fighting!

"Ji, aku bisa jelasin—"

"Nggak ada yang perlu dijelasin."



Keeping Up with The Hwang's ✨ Hyunjin & Yeji [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang