having a fever

422 32 1
                                    


Hari ini Riki demam gara-gara ujan-ujanan kemarin bareng tiga kunyuknya. Untung ini sedang liburan semester.

Tadi pagi diukur sekitar 38 derajat. Dan dia menerima omelan dari mamanya dengan lapang dada.

"Itu sih! Siapa suruh hujan-hujanan!" Begitu kata Yeji.

"Sabar, Ji," kata Hyunjin menenangkannya. Kalau Yeji ngomel, Hyunjin wajib ada di sampingnya sebagai pelerai wkwkwk.

Tapi walaupun Yeji ngomelnya ngomel banget, sebagai seorang ibu dia nggak bakalan nelantarin anaknya yang sakit masak sendiri karena kesalahan sendiri lah.

Dia buatin bubur dan makanan yang anget-anget kayak sop ayam. Kalau Riki udah bosen, dia boleh request tapi harus berupa sop. Jadi dibuatlah sop pangsit, sop wortel, atau nggak sop tomat.

Ketiga kunyuknya datang menjenguk, walaupun nggak bisa lama-lama karena Riki juga perlu istirahat.

Bukannya bawain buah-buahan atau sesuatu buat orang sakit, Jake si sableng malah bawain Lays, Chitato, Cheetos, dan Pringles. Riki mau ngakak tapi masih sakit jadi nggak kuat buat ketawa.

Yang bikin so sweet adalah Jam-jam.

Dia bikinin kartu ucapan 'SEMOGA CEPAT SEMBUH, KAKAK RIKI' dari kertas lipat, lalu dia gambar wajah Riki dan dirinya di sebuah taman bunga menggunakan krayon. Gambar dan mewarnanya masih amburadul sih, tapi lumayan sebagai penghibur.

Walaupun mereka berdua sering berantem, ricuh, dan rusuh di rumah ini, Riki sayang banget sama adeknya ini. Begitu juga sebaliknya.

Jam-jam juga nggak dibolehin masuk ke kamar kakaknya, jadi yang kasih kartu ucapan tadi adalah Yeji sekalian Riki minum obat.

Setelah minum obat penurun demam, Yeji nyuruh Riki buat tidur lagi dengan tubuh terbungkus selimut supaya begitu keringatnya terkumpul, panasnya juga ikut turun.

"Dia ada di kamarnya. Kalau mau dibangunin, nggak papa kok," ujar suara Yeji sayup-sayup dari luar kamar Riki.

Riki nggak mendengar apapun. Dia tidur pulas karena obat penurun demamnya itu bener-bener bikin ngantuk.

Hyewon pun datang menjenguk. Dia bawain sekeranjang buah-buahan dan sebotol susu kotak rasa cokelat di meja belajar Riki.

"Hyewon, kalau perlu sesuatu, kamu boleh kasitau ke Tante, ya," kata Yeji sebelum menutup pintu.

"Ah, nggak usah Tante, Hyewon nggak butuh apa-apa."

"Beneran?" tanyanya mastiin.

Hyewon mengangguk yakin. "Bener, Tante."

"Oke."

Pintu kamar Riki tertutup dan Hyewon mengamati sekeliling kamar cowok itu. Jujur, ini kali pertama dia masuk ke kamar cowok. Identik dengan kamar cowok pada umumnya; berantakan, banyak video game, dan komik yang tergeletak begitu aja di karpet.

Namun tatapannya langsung tertuju pada sebuah buku berwarna biru dongker di meja belajar, tepat sebelah Hyewon menaruh susu kotak itu.

Diari? tanyanya dalam hati. Cepat-cepat dia menutup diari itu, karena menurutnya itu privasi.

Tapi...

Penasaran juga sih isinya kayak apa.

Emangnya cowok nulis diari juga ya? batinnya.

Hyewon menoleh ke belakang, mastiin bahwa Riki bener-bener tidur.

Nggak tau kenapa dia jadi gugup begini. Jantungnya berdegup kencang kayak mau ikut olimpiade, padahal dia penasaran apa yang ditulis oleh cowok ini.

Keeping Up with The Hwang's ✨ Hyunjin & Yeji [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang