Keeping Up with The Hwang's ✨ Hyunjin & Yeji [COMPLETED]

it's confusing

Sambil menunggu rendaman cucian, Yeji biasanya ngepel ditemani drakor dari channel favoritnya, tV*N.

"Oh iya aku ketinggalan satu episode gara-gara sekolah Jam-jam disemprot, jadinya dia pulang lebih awal," ujarnya pelan. Sesekali dia menonton agak lama karena belum begitu ngerti dengan plot cerita drakor yang dia tonton.

Setelah rumah tangga selesai dia kerjakan, dia mengambil laptop dengan TV masih menyala. Dia udah memilih SD yang tepat buat Jam-jam; antara Deoksu Elementary School atau Hyoje Elementary School. Hyunjin memilih Deoksu karena dulu Riki SDnya disitu juga, jadi sudah tahu guru-guru dan lingkungannya seperti apa.

Yeji klik website SD Deoksu dan sudah ada pengumuman penerimaan siswa baru, lengkap dengan biayanya. Yeji kirim link itu ke Hyunjin supaya suaminya bisa lihat.

Hyujin belum balas karena baru centang 2 dan pastinya sedang mengajar juga. Kemudian Yeji mulai menyicil bikin CV (curriculum vitae) dan ngumpulin berkas-berkas yang mungkin akan dia perlukan ketika melamar pekerjaan nanti.

Rumah jadi sepi sekarang, anak-anaknya ke sekolah, suaminya kerja. Tapi sore setelah mereka semua pulang, suasana jadi hangat dan ramai lagi, seperti tadi pagi. Perbedaan umur Riki dan Jam-jam yang sangat jauh yaitu terpaut 10 tahun bikin Riki sendiri gemes karena adiknya yang masih kecil itu.

Karena asik mengerjakan CV, Yeji nggak sadar kalau dia ketiduran sejam. Bangun-bangun jam udah nunjukkin pukul sepuluh di mana jam sebelas tepat, Jam-jam pulang sekolah.

"Ya ampun, aku ketiduran!" Yeji menjitak kepalanya dan siap-siap menjemput Jam-jam.

Dengan penampilannya yang biasa-biasa aja; celana jeans, flat shoes, kemeja, dan coat, dia naik kendaraan umum ke sekolah Jam-jam.

Bener aja, di sana udah banyak orang tua murid yang menjemput anak-anaknya.

Yeji berlari dan nyamperin Ibu Guru Kim, wali kelas Jam-jam. Yeji nggak lupa membungkukkan badannya. "Selamat siang, Mrs. Kim!"

"Ah, mamanya Jam-jam udah ada di sini! Kebetulan Jam-jam udah pulang sama Oma-nya," jawab Ibu Guru Kim tersenyum cerah.

"Hah? Sama omanya, Mrs. Kim?" tanya Yeji heran.

"Ya, setengah jam yang lalu."

Mamanya Hyunjin? Kok Hyunjin nggak kasitau ke aku dulu, ya? tanyanya dalam hati. "Oh, i—iya, terima kasih banyak ya, Mrs. Kim!"

"Ya, sama-sama, Mama Jam-jam!"

Yeji pun segera mengambil hapenya dan menelepon Hyunjin. Sepuluh detik kemudian diangkat sama cowok itu. "Halo, Ji?"

"Jin, kok kamu nggak bilang kalau mama kamu yang jemput Jam-jam?" tanyanya dengan napas sedikit ngos-ngosan.

"Coba deh baca chat aku. Kayaknya kamu belum baca deh."

Yeji mengerutkan kening dan segera membaca chat dari Hyunjin sejam yang lalu, saat Yeji mau siap-siap berangkat. Ada 5 pesan dan 2 missed call dari Hyunjin dan ibu mertuanya.

| Ji, lagi ngapain?

| Ji, km nggak usah jemput Jam2

| Dijemput sama mamaku.

| Mamaku kangen sama dia dan Riki.

| Nanti Riki juga pulang ke mamaku, aku udah bilang di mobil.

Yeji menghela napas lega, "Syukur deh... tadi aku udah panik... Ya udah aku balik ke rumah lagi, mau masak buat makan malam."

"Nggak usah, hari ini kita makan di luar," kekeh Hyunjin di seberang sana.

"Lho, makan di luar?" Yeji semakin heran. Pertama, kedua anaknya dititipin ke omanya. Sekarang, ini. "Ini gimana maksudnya sih, Jin?"

"Udah pokoknya nurut aja. Inget baik-baik, jam lima sore kamu harus udah cantik. Pokoknya make up-an, pake dress. Jam enam ada mobil dari fakultas aku ke rumah buat nganterin kamu. Supirnya namanya Pak Moonbin, dia baik kok orangnya."

"Eh—tunggu-tunggu, dia anterin aku ke mana?"

"Nanti kamu bakal tahu sendiri. Udah ya, aku mau ngajar dulu. Sampai ketemu nanti sore, Ji!" Tut! Sambungan pun terputus.

"Eh, Jin—yah, diputus..."

Masih heran, Yeji berpikir lagi, "Aku nggak ulang tahun hari ini deh... Ulang tahun aku kan tanggal 26 Maret, Hyunjin 20 Maret, Riki tanggal 9 Juni, Jam-jam tanggal 18 November. Terus siapa yang ulang tahun, ya...?" tanyanya pada diri sendiri.