Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jika ada kekeliruan dalam penempatan kata atau penulisan yang kurang rapih, ceritanya ga nyambung, cringe, dan sebagai nya mohon di maafkan ya teman teman.
Koreksi/masukan boleh langsung dm, di utamakan dengan bahasa yang baik dan sopan.
Dan untuk kata "mantan santri" Saya mohon maaf sebesar sebesar nya, karena itu murni dari kebodohan saya sendiri.
Sudah saya ganti dengan "tongkrongan gagal nyantri," Jika kata ini masih belum tepat, teman teman boleh komen disini sekiranya kata apa yang tepat.
Selamat menikmati ceritaaaaaa🍎
***
"Tidak perlu mencari pembelaan saat di rendah kan, cukup lakukan dan nyatakan pembuktikan."
-Rekza Alasan Zeynfaruk"Lidah manusia memang tajam, tapi kamu yang selalu memikirkan rangkaian kata mereka
Jauh lebih kejam menyiksa dirimu sendiri."
-Akila Anastasya Putri (Cila)***
Mentari sudah menyapa pagi, kini para penghuni bumi berbondong menyiapkan dirinya untuk memulai hari.Seperti hal nya dengan manusia manusia ini. Berhubung sekolah nya sudah selesai dengan ujian semester, maka mereka di wajibkan untuk mengambil rapot.
Cila berjalan santai menggandeng Umi nya menuju aula, terlihat di sana sudah ramai dengan ibu ibu dan bapak bapak yang pastinya memiliki tujuan yang sama.
"Umi masuk aja dulu, Cila mau ke kantin sebentar." Dia pun mencium tangan Uminya terlebih dahulu.
Saat kakinya melangkah di anak tangga terdengar suara memanggil nya dari bawah.
"CILAAA!!!" dia menoleh dan terlihat Sinta yang melambai lambaikan tangan nya. Buru buru kakinya melangkah lebih cepat.
"Viola sama Diva ga kesini Sin?" Tanya Cila sembari bersalaman. Sinta mengedikkan bahunya, "Ga tau. Tapi kayaknya kesini cuma agak siangan."
Cila bergumam sembari mengangguk, "Kantin dulu yuk!" Ajak Cila.
Sinta dengan senang hati menerima ajakan Cila,
"Pas! Gue belum makan, kuyyy!!!"***
"Bunda kalo mau ngambil rapot Sisil, gapapa. Eza nanti bisa nyusul di ambil sendiri juga bisa, " Ucap Rekza. Saat sudah sampai di gerbang sekolah karena bersebrangan dengan sekolah Sisil.
"Gapapa bunda, yang abang dulu aja." Sahut Sisil.
Bunda Salma menghela nafas panjang, "Bunda ambil rapot abang dulu, terus ambil rapot Sisil." Final nya.
Setelah nya bunda Salma bertanya pada Sisil, "Gapapa kan Sisil?" Anak perempuan itu mengangguk, "Gapapa, lagian rapot Sisil ga bagus bagus amat Bunda."
Kedua orang dewasa itu meringis sembari menatap satu sama lain.
"Yaudah kalo gitu Eza ke parkiran dulu," Izin Rekza yang akan memarkirkan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Untuk Cila [Tongkrongan Gagal Nyantren The Series] END TERBIT ✔️
Teen Fiction(Tersedia di Shopee/firazmedia) Sebuah kisah pertemuan para remaja dengan latar belakang masa lalu yang sama, yakni sebagai remaja remaja yang gagal menimba ilmu di pesantren. Apakah pertemuan ini akan memulai kisah baru untuk mereka? *** Menjadi...