Selain karena emang bukan mahram, deket sama lo ga aman buat jantung gue kalo belum halal.
-Rekza Alexa Zeynfaruk
***
"Berapa Bu?" Tanya Rekza yang masih stay di pangkalan ojek hingga ibu driver tadi kembali
"Dua puluh ribu aja gapapa A." Rekza menyodorkan uang pecahan berwarna biru. "Gapapa, tanda terimakasih saya."
"Makasih ya A." Pria itu mengangguk, dan langsung pergi dari sana.
Sesampainya di rumah, dia langsung menuju kamar mandi untuk mengambil pel berserta yang lainnya.
"Gue bersihin teras ya?" Pinta Dani yang di angguki oleh Rekza.
"Oh iya Za, kemaren pak Azam minta lo buat ngisi acara murotal di majelis nya." Terang Alvino.
"Kapan?" Tanya nya. Alvino merogoh saku celana nya guna melihat catatan yang ada di ponsel nya. "Minggu sekarang,"
"Acara isra mi'raj?" Alvino mengangguk. "Iya, pas lo ke kang Hanif kemaren, pak Azam dateng terus bilang itu, yaudah gue iyain aja, gapapa kan?"
"Gapapa, thanks." Alvino menghela nafas lega. "Takutnya lo ga mau. Tapi gue udah filing lo mau sih, soalnya kan kita masih butuh uang buat beli iqro anak panti sama persiapan takjil buat ramadhan ntar." Sembari terkekeh.
"Uang nya udah ke kumpul berapa?"
"Bentar," Di lihat nya dengan teliti rangkaian angka di aplikasi catatan nya. "Dari hasil si Dani manggung di cafe lima ratus ribu, tiga ratus dari hasil jual baju second kita, tiga ratus dari hasil murotal lo di kantor pak Azis. Dua ratus hasil ngojek gue." Jelas Alvino.
"Total sejuta tiga ratus?" Tanya Rekza memastikan. Dan di angguki Alvino.
***
Di tempat lain, seorang perempuan tengah bersender santai di sofa nya. Tiba tiba saja dia di kejutkan oleh beberapa orang lelaki yang turun dari motor gede, mengetuk pintu rumah nya.
Tok tok tok
"Permisi!"
Hening, Cila tak bersuara atau pun bergerak sama sekali, dirinya selalu panik jika ada tamu ketika sendiri di rumah. Ibu nya tengah di rumah saudara nya yang lumayan jauh.
"Assalamu'alaikum!"
"Permisi Bu!!!"
"Permisi!"
Sahutan demi sahutan itu semakin sering terdengar, mau tak mau Cila harus membuka nya, dia meraih jilbab instan yang tergeletak di samping sofa dan bergegas membuka pintu.
"Waalaikumsalam, ada keperluan apa ya pak?"
"Bu Bibah nya ada di rumah?" Cila menggeleng kan kepala nya. "Bisa ke saya aja pak, kebetulan saya anaknya."
"Begini dek, kami yang di tugas kan pak Rafi untuk mengambil uang yang telah Bu bibah pinjam karena sudah jatuh tempo."
Cila terkejut, sungguh cobaan apalagi ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/238825836-288-k200006.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Untuk Cila [Tongkrongan Gagal Nyantren The Series] END TERBIT ✔️
Fiksi Remaja(Tersedia di Shopee/firazmedia) Sebuah kisah pertemuan para remaja dengan latar belakang masa lalu yang sama, yakni sebagai remaja remaja yang gagal menimba ilmu di pesantren. Apakah pertemuan ini akan memulai kisah baru untuk mereka? *** Menjadi...