"Jika boleh hamba mohon, tolong jodohkan aku dengan dia yang pertama kali aku sentuh."
-Rekza Alasan Zeynfaruk-
🍬🍬🍬
"DANI!" Sentak Rena, Mamihnya.
Dani tak menghiraukan sentakan sang ibu, dia malah menaruh earphone di telinganya sembari berjalan keluar.
"Dani! Dengerin mamih! Kamu mau jadi anak durhaka?" Dia menarik kaos yang di kenakan anaknya itu hingga hingga keduanya beradu pandang.
"Kenapa lagi sih Mih?" Tanya Dani lelah.
"Kamu kan yang ambil uang di brankas mamih?" Tuding Rena.
Dani berdecak sebal. "Dani ngga tau, harus berapa kali Dani jelasin?"
"Erga liat kamu ambil!" Desaknya.
Dani menatap Erga tajam. "Mati lo," Ucap Erga walaupun tak terdengar, dia bisa membaca gerak bibirnya.
"Ini!" Rena menunjukkan video dimana Dani yang mengambil uang di dompet mamihnya hingga di brankasnya tadi malam.
"Mamih gak habis pikir sama kamu, buat apa sih uang nya?"
"Apa yang mamih kasih belum cukup buat kamu?" Tanya nya bertubi tubi.
Dani menelan ludahnya gugup. "Dani ada keperluan," Elaknya.
"Tapi ga harus nyuri! Kamu bilang sama mamih," Rena menggeleng. "Guna nya kamu denger kajian tiap minggu buat apa?"
"Jawab tuh! Buat apa?" Sahut Erga.
"Bisa diem ga sih lo?!" Dani menajamkan matanya pada sang kakak.
"Udah, mamih ga izinin kamu lagi buat nongkrong apalah itu sama temen temen kamu,"
Dani mengerang pelan. "Ga bisa gitu lah Mi!"
"Dan, dulu kamu masuk penjara. Gara gara siapa? Mereka." Ujar Rena.
"Bukan mereka," Bela Dani.
"Terserah," Rena melenggang pergi ke kamarnya.
"SATU LAGI, KAMU HARUS GANTI UANG NYA!" Teriak Rena dari kamar.
Dani berdesis, dia keluar dari rumah nya dan langsung menancap gas.
***
"Kak, kenapa?" Sinta berjalan mundur, dia baru habis mandi dan masih memakai handuk.
Riyan tersenyum menakutkan, berjalan pelan. Bahkan dia melepaskan baju nya.
"K-kak?"
Pria itu semakin mendekat, dia mulai mencekal tangan adik perempuan nya.
"Lepas!" Semakin kencang cekalan nya, Riyan mendorong Sinta hingga ke pintu toilet.
Dia terkejut bukan main, pikiran nya sudah kemana mana. "KAK LO MAU NGAPAIN?!"
"Istri gue kabur, lo yang gantiin." Bisiknya.
Sinta melebarkan matanya, tangan gadis itu sudah mulai berkeringat dingin, tubuhnya bergetar hebat. Kepala itu pun menggeleng kuat. Dia menatap mata kakaknya yang berwarna merah.
"Ayo sayang," Riyan mendorong kembali Sinta hingga pintu toilet terbuka kasar.
"Gila lo!" Sinta hendak keluar, namun pintu sudah terkuasai penuh oleh tubuh Riyan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Untuk Cila [Tongkrongan Gagal Nyantren The Series] END TERBIT ✔️
Novela Juvenil(Tersedia di Shopee/firazmedia) Sebuah kisah pertemuan para remaja dengan latar belakang masa lalu yang sama, yakni sebagai remaja remaja yang gagal menimba ilmu di pesantren. Apakah pertemuan ini akan memulai kisah baru untuk mereka? *** Menjadi...