3. TRAKTIR

7.2K 436 19
                                    

Suasana kantin menjadi riuh setelah bel istirahat berbunyi, para murid berdesakan membeli makanan untuk mengisi perut mereka.

Kini Dhira dan teman-temannya tengah duduk manis disudut kantin sambil menyantap makanan mereka masing-masing.

"Omo!! Ganteng bingits."

"Aaa jantung gue dag dig dug serr."

"Kuu mau diaa."

"Duh ganteng banget jodoh orang."

"Jodoh gue itu."

"Mamiiii."

"Gila sihh ganteng banget."

"Arghhh damage-nya woiii."

"Shaka keren parahh."

"Iyan apaan sih sok cakep banget."

"Guntur bikin klepek-klepek."

"Rio ga bisa santai ya jalannya."

"Omaigat Nathan, mau pingsan."

Pekikan histeris para kaum hawa dan suasana kantin semakin riuh ketika Nathan bersama teman-temannya yang berjalan santai memasuki kantin, dengan gaya cool dan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

Berbagai teriakan dan sorakan hanya dianggap angin lalu olehnya, terus berjalan tanpa mengindahkan pujian-pujian mereka, sampai ia akhirnya berhenti tepat dimeja Dhira dan teman-temannya yang tengah duduk menikmati makanan mereka.

"Halo sahabat." Sapa Rio.

"Dih sok asik."

"Yaa haha." Teman-teman Dhira dan Nathan tertawa keras mendengar respon dari Sella.

"Gantian gue."

"Ekhem, hai cantik." Kini Iyan yang menyapa.

"Dih cakep lo?" Dan sekarang Freya yang menjawab.

"Lahh makin parah, yahhahaa." Jawaban dari teman-teman Dhira berhasil membuat mereka kembali tertawa.

"Ngapain sih pada kesini?" Vio mulai risih dengan sikap gaje Nathan serta teman-temannya.

"Ngikutin si bos lahh, sekalian tebar pesona." Ucap Iyan sambil menyugarkan rambut dengan tangan kanannya.

"Jelek semangat." Ucap Olin pedas.

"Mak jleb dahh."

"Kenapa?"

"Kenapa ga makan?" Bukannya menjawab pertanyaan Dhira Nathan malah balik bertanya, membuat Dhira mendengus kesal.

"Ga laper." Jawab Dhira sambil melengos dari hadapan Nathan.

"Eett sapa nihh."

Teman-teman Nathan memandang Dhira dari atas sampai bawah, sangat cantik namun terlihat asing menurut mereka.

"Pasti murid baru ya." Tebak Iyan.

Dhira pun tersenyum "Dhira." Ucapnya berniat memperkenalkan serta senyumnya yang sedari tadi tidak pudar.

"Wehhh gue disenyumin gilak." Heboh Iyan.

"Ekhem kenalin gue Rian Anggala, panggil aja Iyan." Iyan mengulurkan tangannya kehadapan Dhira sambil menyugarkan rambutnya kebelakang dengan tangan kirinya.

"Gue Rio Martino panggil aja Rio, cowo paling gagah di SMA Laksana." Rio memamerkan otot lengannya, padahal mah gaada bujang.

"Guntur Putra Permana, Panggil Guntur aja, sayang juga boleh." Ucap Guntur sambil mengedipkan mata genitnya.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang