Holaa👋
Apa kabar efribadehh? Gimana? Siap buat lanjut baca?
•
•
•Happy reading 💙💙💙
"ASTAGA!" pekik Nathan dan Dhira bersamaan.Terkejut melihat kondisi rumah yang mirip dengan kapal pecah. Bantal sofa di mana-mana, taplak meja yang sudah ganti profesi sebagai penutup tv.
Tak sampai di situ, mereka dikejutkan lagi saat mengetahui dandanan Sarah yang sudah mirip dengan ibu-ibu kost, lipstik merah merona, satu buah roll rambut yang melilit di rambutnya, dan baju daster yang dibawakan oleh Sella, entah anak itu dapat dari mana.
"Aduh kalian berdua udah pulang!" Sarah berlari ke arah putranya dan calon mantunya.
"Kalian makan dulu. Dhira, sekalian ajak temen kamu, mamah udah masakin banyak banget makanan," ucap Sarah.
Dhira tersenyum kikuk menatap calon mertuanya itu. "I-iya mah." Dhira berlalu dari hadapan Sarah, menghampiri teman-temannya yang tengah menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
"Ra?" panggil Sella.
"Iya?" balas Dhira sambil memunguti benda-benda yang berada di tempat yang tidak semestinya.
"Itu emak lo yang mana lagi?" tanya Sella polos.
Freya menggeplak lengan Sella, emak yang mana? Maksudnya apaan coba. "Emak yang mana, apaan maksud lo?" tanya Freya dengan wajah galaknya.
"Dhira manggil tante itu 'mamah' berati emaknya dong." Sella menunjuk Sarah yang asik mengobrol dengan yang lainnya.
"Panjang ceritanya, udah ayo ke atas!" ajak Dhira sebelum Sella bertanya lebih banyak lagi, nanti saja ia akan menceritakan semuanya.
"Iya-iya. Inget ya, Ra! Lo masih hutang cerita sama kita," ucap Sella seraya mengambil tas berisi keperluannya.
Freya mengangguki ucapan Sella. Vio, Olin, dan Yara tengah asik bercengkrama dengan Sarah, entah apa yang mereka bahas.
"Mah? Dhira ajak temen-temen ke atas dulu, ya?" pamit Dhira pada calon mertuanya.
"Iya sayang, ajak temen-temen kamu istirahat di atas, mamah mau pulang dulu, ya? Kalo mau makan tinggal dipanasin makanannya," ucap Sarah sekalian berpamitan, nanti saja ia kembali ke sini setelah urusan di rumahnya selesai.
"Iya ma," balas Dhira disertai senyum manisnya.
Dhira mencium punggung tangan Sarah sebelum wanita tersebut keluar rumah, dan sedari tadi tak luput dari pandangan Nathan.
Dirasa Sarah sudah keluar, Nathan berjalan ke arah Dhira yang sudah memberinya tatapan tajam, di sini ada teman-temannya, jangan sampai mereka tambah curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gardenia | END
Fiksi RemajaDia, Gardenia si cantik autentik dengan cintanya yang tulus. ______ Nathan Rajendra, cowo yang selalu dideskripsikan sebagai manusia dengan kepribadian yang cuek nan dingin, tetapi sikap dinginnya itu berubah menjadi lebih hangat namun terkesan men...