6. IPA Vs IPS

5.4K 304 12
                                    

Holaa semuaa!!

⚠️Follow dulu sebelum lanjut!!!

⚠️ Sebelum itu kalian vote, comment, and share!!



Happy reading 💙💙

•••

Walau terbilang murid baru namun Dhira gampang sekali untuk berbaur dan beradaptasi dengan sekolah barunya.

Teman-teman barunya yang tak bosan-bosan mengajaknya bicara dan main bersama membuat Dhira mudah untuk berbaur dengan mereka.

Salah satunya Sella, perempuan dengan sejuta ide cemerlang untuk menciptakan topik pembicaraan membuat mereka tak henti-hentinya berbicara, bercerita, serta bergosip ria.

Baru dua minggu Dhira bersekolah di SMA Laksana namun sudah banyak yang ia kenal begitupun yang mengenalnya. Wajar saja, wajah cantik dan tubuh mungil yang membuat ia terlihat cantik dan menggemaskan, siapa yang tak jatuh hati melihatnya.

Merasa nyaman jika berada didekatnya. Baik serta murah senyum membuatnya digemari oleh murid-murid di SMA Laksana, yang cewe aja suka apalagi yang cowo, disenyumin dikit auto pingsan deh kayanya.

Namun yang paling bersyukur disini adalah Dhira, diawal sekolah ia sudah menemukan teman sebaik Vio, tak hanya Vio saja, masih ada Freya, Sella, Olin, dan juga Yara.

•••

Rasa bosan mulai melanda warga 11 IPA 2, banyak yang tak mengindahkan celotehan dan ceramahan guru pembimbing, mereka hanya mengira guru di depan itu membahas tentang ilmu campuran, mulai dari awal sang guru bertemu dengan jodohnya yang tak tau tiba-tiba nyasar menjadi aljabar.

Otak mereka yang pas-pasan diutus untuk memikirkan siapa penemu aljabar, yang mereka tau hanyalah penemu pensil hilang, sudah pasti itu mereka, jika ditemukan pensil ataupun pulpen, itu sudah menjadi hak penemu, tidak bisa diganggu gugat.

"Bagaimana anak-anak? ada yang tau siapa penemu aljabar?" Tanya guru di depan yang tengah duduk manis di mejanya.

Hening, tak ada satupun yang bersuara, mata mereka seperti menampung banyak beban memaksa untuk segera tertutup. Selamanya hiyaaaa, engga dong.

"Ayo siapa yang tau? Masak satu kelas gaada yang tau siapa penemu aljabar?!"

"Yaudah kalau tidak ada yang mau menjawab biar saya yang pilih." Guru berbadan gempal itu mulai membuka buku daftar nama-nama murid dihadapannya.

Kringg kringg kringg

Semua murid IPA 2 pun menghela nafas lega, bel pergantian jam sudah menggema diseluruh koridor sekolah, guru gempal yang tengah mencari sasaran empuk untuk menjawab pertanyaan itupun mau tak mau harus segera mengakhiri mata pelajarannya.

"Yasudah berhubung waktunya ibu sudah habis jadi saya kasih tugas saja, dikumpulkan dipertemuan selanjutnya!"

"Baik bu." Jawab mereka serempak.

"Untuk tugas nanti saya share melalui ketua kelas." Ucap guru gempal yang tak lain adalah Bu Nety. Setelah mengucapkan itu ia pun meninggalkan kelas.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang