37. UTUH?

2.1K 110 11
                                    

Holaa

Saya kembali dengan kejutan-kejutan yang baru🤗

Sebelum lanjut baca,
Follow dulu!
Vote!
Spam komen!!

Happy reading💙💙💙

•••

Seminggu berlalu, keadaan Dhira mulai membaik. Tiga hari di rumah sakit, ia merasakan bosan karena teman-temannya tak ada satupun yang datang menjenguknya, mereka bukan marah pada Dhira, tetapi belum siap jika gadis itu menyadari dan menanyakan soal Sella nantinya.

Sudah hampir tiga hari pula ia berada di rumah. Selama di rumah sakit, ia ingin cepat-cepat pulang, saat mengetahui Ghina sudah menunggunya di rumah.

Nathan, Bima, serta Rizal, mereka bergantian menjaga Dhira di rumah sakit. Soal Rizal, Nathan tak ingin memperpanjang masalah, lagi pula Rizal bisa melakukan hal kejam seperti kemarin itu juga karena terlambatnya informasi yang laki-laki itu dapatkan.

Pelan-pelan mereka menjelaskan semua yang terjadi pada Dhira, mulai dari siapa Bima dan Rizal yang sebenarnya, apa hubungan dirinya, juga bundanya dengan dua laki-laki tersebut.

Setelah mengetahui semuanya, terkejut, tentu ia sangat terkejut, kebenaran dari belasan tahun yang lalu, baru sekarang ia ketahui.

Ia tak marah pada semuanya, mungkin sedikit kecewa, namun ia berusaha untuk tidak egois. Mendengar penjelasan Ghina mengenai siapa ayahnya yang sebenarnya, membuat ia merasa bersalah. Pantas saja, setiap ia meminta untuk mengunjungi makam ayahnya, Ghina selalu mengelak dan memberikan alasan yang mudah sekali Dhira percaya.

Makam siapa yang harus mereka tuju, jika seseorang yang sebenarnya ingin ia temui, sekarang tengah berada di penjara.

Martin Adinata, ia adalah seorang laki-laki dengan tubuh gagah yang selalu melindungi keluarganya. Seorang pria yang menginginkan dua jagoan kecil yang akan meramaikan suasana di rumahnya.

Ia menginginkan dua anak laki-laki yang akan ia jadikan penerus bisnisnya nanti, namun harapannya sirna saat mengetahui Ghina melahirkan bayi perempuan, saat itulah, Martin atau biasa dipanggil Adi, mulai menampakkan perubahan sifat serta sikapnya, ia jadi mudah emosional, bahkan tak segan-segan bermain kasar, namun parahnya, perlakuan itu hanya ditujukan kepada Nata, Queen Andhira Adinata.

•••

"Bundaaaa!" rengek Dhira ingin manja pada bundanya.

"Makannya udah, ya? Dhira kenyang," ucap Dhira memanyunkan bibirnya, sedari tadi Ghina, Bima, serta Rizal, tak henti-hentinya bolak-balik ke kamarnya hanya untuk menyuapinya makanan.

"Kamu baru sembuh, harus banyak makan!" ucap Ghina kembali menyuapkan nasi ke dalam mulut putrinya.

"Bunda juga baru sembuh 'kan? Artinya bunda juga harus banyak makan." Dhira mengambil alih sendok yang Ghina pegang, menyuapkan nasi serta lauk pauk yang Ghina masak tadi.

"Enak banget suap-suappan, aku juga mau!"

Bima tiba-tiba sudah duduk manis di atas karpet yang ada di kamar Dhira. Membuka mulutnya siap menerima suapan dari bundanya.

Ghina tersenyum melihat kelakuan putranya, dengan telaten ia menyuapi dua anaknya yang kini sudah besar.

Mereka semua tinggal di rumah Ghina, tak mudah bagi Ghina untuk meninggalkan rumahnya, rumah yang ia beli dengan hasil jerih payahnya sendiri.

"Bun!" panggil Dhira berbisik.

"Kenapa, sayang?" Ghina menyusap puncak kepala Dhira.

"Kak Rezka orang jahat tahu!" ucap Dhira melirik sinis ke arah Bima.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang