29. MASALAH

1.7K 123 23
                                    

Hai hyung💕

Buat kalyan-kalyan yang baca NathAndhira
plis komen dong yaaa!! Biar nggak kering nih cerita!!😤

Spam komen 'hai' gitu aja atau (.) juga gapapa☺️☺️☺️

Btw ini kok ganteng bingitss!!!😤🤌🏻Saya gak quad!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw ini kok ganteng bingitss!!!😤🤌🏻
Saya gak quad!!!



Happy reading💙💙💙

•••

Semua berpencar mencari keberadaan Dhira, tak sedikit anggota Valgorios yang ikut andil dalam pencarian. Nathan menghentikan motornya tak jauh dari Minimarket, ia tak sengaja melihat Dhira baru saja turun dari motor.

Nathan mengernyitkan dahinya saat merasa tak asing dengan motor yang baru saja Dhira naikki, ia berusaha meneliti siapa orang yang bersama perempuan itu.

Nathan mengeram marah saat mengetahui siapa laki-laki yang bersama Dhira. Dua manusia itu saling melempar tawa, bahkan Bima tidak sungkan-sungkan merapikan anak rambut yang menghalangi wajah cantik Dhira. Ya.. laki-laki yang bersama gadisnya itu adalah Bima.

Tak ingin memperlambat adegan di depannya, Nathan langsung turun dari motornya dan menghampiri dua sejoli itu.

"Ra!" panggil Nathan dengan nada datar.

Dhira mengalihkan pandangannya ke arah orang yang baru saja menghampiri dirinya dan juga Bima. Dhira sontak melebarkan matanya saat mengetahui Nathan sudah ada di hadapannya.

"Nathan? Kenapa di sini?" tanya Dhira terkejut.

"Keasikkan ngobrol sampe lupa waktu? Sampe lupa juga kalau di rumah masih ada yang nunggu?" tanya Nathan dengan raut wajah dinginnya.

Dhira menatap takut ke arah Nathan, jika sudah seperti ini, laki-laki itu akan menjadi seratus delapan puluh derajat lebih menyeramkan.

"Pulang!" Nathan menyentak tangan Dhira membuat perempuan itu hampir saja kehilangan keseimbangannya jika Bima tidak mencekal tangan yang satunya.

"Nggak usah kasar sama cewek!" ucap Bima tegas, ia menepis tangan Nathan yang memegang pergelangan tangan Dhira.

"Bukan urusan, lo!" tekan Nathan di setiap ucapannya.

Nathan kembali menyeret Dhira menuju motornya, meninggalkan Bima. Ia ingin buru-buru pulang dan meredamkan emosinya, ia tak ingin semakin marah dan berbuat lebih kasar kepada Dhira.

"Makasih, kak!" Dhira menyempatkan untuk mengucapkan terimakasih kepada Bima karena tadi sudah membayarkan belanjaannya.

Nathan berusaha menulikan pendengarannya saat Dhira masih sempat-sempatnya berucap pada Bima, padahal perempuan itu sudah tahu jika dirinya tengah emosi.

Gardenia | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang