DI BUKUKAN!!
Dua tahun berlalu...
Semua berjalan dengan baik..
sampai akhirnya sebuah ke salah pahaman membuat mereka kembali menghadapi ke sulitan.
apakah masih akan bertahan..?
ataukah berakhir sampai di sini?!
mungkin akan ada banyak adegan yang...
"Perth sayang~ " panggil Saint ketika membuka pintu apartemennya.
Saint memasuki rumah, dia bergegas membuka pintu kamarnya dan tidak menemukan siapapun di dalam sana. Entah kenapa firasat buruknya mengatakan jika Perth telah pergi dari apartemennya. Saint segera membuka lemari dan menyadari tidak ada satupun barang Perth yang tertinggal di kamar itu.
Saint terduduk lemas di tempatnya berdiri, dia terlihat sangat terkejut dan juga bingung. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan kini, karena mengambil keputusan sekarang dengan gegabah akan membuat hubungannya dengan Perth semakin runyam.
Merogoh saku celananya, Saint mencoba untuk menghubungi nomor Perth, tapi tidak tersambung. Karena Mark mematikan ponsel itu dan ternyata ponsel itu ada di atas tempat tidur. Saint baru menyadari jika Perth tidak membawa ponselnya, karena dia melihat sesuatu terselip di bawah bantal, dan ternyata itu ponsel milik Perth.
"Arrgghh!!" jerit Saint kesal, dia terus memukul lantai kamar itu.
Mendengar suara Saint, Jeab dengan tergesa-gesa memasuki kamar, dan menemukan Saint sedang menangis sambil terus melukai tangannya dengan memukul lantai. Jeab memeluknya mencoba membuat pria itu tenang, meskipun kenyataannya Saint tetap menangis.
"Dia pergi Phi~ dia menyerah. Dia tidak bisa bertahan denganku. Kenapa?! Ini terjadi padaku?!" teriak Saint di sela isakannya.
*****
"Kau harus sembuh, dan temui dia." ujar Mark sambil mengedipkan satu matanya pada Perth.
Plak!
Plan memukul belakang kepala Mark cukup keras.
"Au! Ada yang salah dengan ucapanku? Kenapa kau memukulku?" protes Mark.
"Ya kau salah, kenapa harus Perth yang datang menemuinya? Sebentar lagi dia juga datang."
Plan memutar bola mata, sedangkan Mark hanya mengangguk saja mengiyakan ucapan Plan.
