03

1K 129 29
                                    

Typo!!





















Hari sabtu, Perth sudah mempunyai janji dengan Plan, jika dia ingin keluar bersama untuk menghadiri fm Saint di Siam Center.
Plan selalu protes karena Perth masih saja suka dengan kegiatan fanboy nya itu, meskpun dia jelas bisa bertemu dengan Saint kapanpun dia mau.
Tapi Perth selalu mengatakan, jika sangat menyenangkan bisa melihat orang yg di cintainya bersinar di atas panggung.

Mereka sampai di sana sebelum acara itu di mulai, dan tanpa sengaja Perth bertemu dengan beberapa seniornya di fakultas.
Awalnya semua terlihat biasa saja, sampai seorang senior dengan baik hati membelikan minuman untuk Perth, hanya untuk pemuda imut itu.
Plan mengerutkan dahinya, dia jelas tau apa yg terlihat di mata senior sahabatnya itu, tapi nampaknya sahabatnya sama sekali tidak menyadari akan hal itu.

Selama bersama dengan para senior itu Plan memilih untuk diam, dia bukan tidak suka berbaur, hanya saja Plan merasa tidak nyaman di dekat para senior Perth yg badannya bisa di bilang cukup besar dan siapapun yg melihat kelompok mereka akan berpikir jika mereka adalah sekumpulan pria bad boy.

"Oyy pendek!! Acaranya sebentar lagi di mulai, kita harus cepat." tegur Plan, melihat jam di pergelangan tangannya.

"Wadde khab phi.. Aku permisi dulu." ujar Perth berpamitan pada seniornya.

4 orang itu hanya mengangguk dan melambaikan tangannya pada Perth yg telah di seret oleh Plan untuk menjauh dari sana.
Entah kenapa Plan terlihat kesal karena Perth itu terlalu ramah pada siapapun, dan tidak menyadari akan hal yg ada di balik kebaikan orang lain terhadapnya.

"Aku memang bodoh!! Tapi aku tidak cukup bodoh untuk tidak mengetahui tatapan mata itu, dia seolah ingin 'memakan' sahabatku yg bodoh ini!!"

Gerutu Plan dalam hatinya, dan wajahnya yg masam membuat Perth menatapnya heran.

"Ada apa dengan wajah masam mu itu?!" tanya Perth penasaran saat melihat Plan.

"Hahh.." Plan menghela nafas panjang, lalu menatap Perth sedikit serius.
Perth mengeryit heran dengan sikap Plan padanya.

"Apa kau bodoh?!"

"Jika kau lupa.. Semua tugas sekolahmu aku yg mengerjakannnya." sarkas Perth tak terima saat Plan mengatai nya.

"Hoiihh... Kau benar benar, aku ingin Sekali menghajar mu di sini tuan jenius..
Apa kau masih tidak menyadari sikap senior mu tadi huhh?!" tanya Plan geram.

"Apanya yg aneh? Mereka memang ramah, apa ada yg salah dengan itu?!" Perth menggeleng heran dengan ucapan Plan.

Plakk!!

Satu pukulan keras mendarat di kepala Perth.
Perth menatap marah pada si pelaku, tapi sebelum dia sempat membalasnya Saint sudah ada di atas podium melambaikan tangannya pada seluruh fansnya.
Tatapan Perth kini teralihkan pada sang bintang di depannya.

Senyuman di bibirnya mengembang saat melihat Saint tersenyum ramah dan tertawa bersama dengan para fansnya.
Plan mencibir, dan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku sahabatnya.

"Dasar bucin!!" lirih Plan, lalu menopang dagu dengan tangannya.

"Aku mendengarmu monyet albino.." gumam Perth, tapi tatapan matanya tak lepas dari pria di atas panggung itu.

Fanboy SS2  (SonPin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang