04

829 121 19
                                    

Typo!!




Pada Akhir Perth yg menyerah dengan ke inginan Saint, memaksa kekasih populernya itu mengenakan topi, masker dan juga hody nya.
Perth hanya tidak ingin menimbulkan banyak masalah bagi Saint, hanya karna sarapan dengannya.
Beruntungnya pagi itu kedai tempat biasanya dia sarapan bersama dengan Mark sedang sepi pengunjung dan tanpa sengaja Mark juga sudah duduk di meja biasanya.
Keduanya menghampiri Mark yg sedang asik dengan sarapan nya sendiri.


"Au.. Ku pikir kau tidak akan masuk hari ini." ujar Mark, menatap Perth lalu seseorang yg berdiri sampingnya.


"Phi duduk saja di sini, biar aku yg pesan makanannya." Perth berlalu begitu saja tanpa menjawab ucapan Mark.

Saint duduk di depan Mark, meja mereka cukup tersembunyi dan terlihat nyaman di dalam kedai itu.
Mark masih mengawasi Saint dengan ekor matanya.
Dia membola saat Saint membuka maskernya, dan Saint hanya tersenyum mengedipkan satu matanya pada Mark.


"Woww.. Jadi benar apa yg di katakan Perth.." ujar Mark agak memelan kan suaranya.

"Apa yg di katakannya?!" tanya Saint penasaran.

"Jika kekasihnya sangat posesif!!" jawab Mark sedikit menggoda Saint.

Saint tersenyum dan menggeleng pelan, "Mungkin kau benar!" ujarnya.

Tak lama kemudian Perth kembali dengan dua mangkuk bubur udang yg masih panas.
Meletakkannya di depan Saint, lalu dia duduk di sampingnya.

Mark yg mengetahui ada bercak merah ke unguan di tengkuk Perth, mengeryit lalu menatap Saint.
Saint yg mengerti maksud tatapan dari Mark hanya mengangkat bahunya, dan memberi isyarat agar dia diam jangan menanyakan hal itu pada Perth.


Setelah acara sarapan bersama itu selesai, Saint terpaksa menuruti Perth jika dia bisa pergi ke kampus dengan Mark, karena jarak nya tak terlalu jauh.
Pada akhirnya mereka berpisah setelah selesai makan.
Sebelum Saint benar benar pergi, Mark sempat merasa ingin sekali melemparkan sepatunya pada keduanya.

Saint dari dalam mobilnya, menarik krah kemeja Perth dan membuatnya membungkuk untuk mencium bibirnya, dan Mark menyaksikan hal itu secara langsung.
Beruntungnya di sana tidak ada siapapun selain Mark tentunya.


"Shiaa..!! Mataku.." keluh Mark, menutupi matanya.

Saint yg ada di dalam mobil hanya terkekeh, ia melambaikan tangannya lalu pergi dari hadapan Perth dan juga Mark.

"Sudah buka matamu!! P'Saint sudah pergi." Perth menarik tangan Mark dari menutupi matanya sendiri.

Mark dengan tingkah konyolnya, mengintip dari sela sela jarinya, memastikan jika Saint benar pergi atau tidak.
Dan Perth kini mulai berjalan tanpa menghiraukan Mark yg berlari mengejarnya.

-

-


Saint sampai di apartemennya, menunggu kedatangan P'Jeab sang manager, dia bermain dengan ponselnya melihat kembali foto foto yg dia ambil tanpa sepengetahuan kekasihnya.
Senyumnya mengembang melihat wajah tidur Perth yg menurutnya Sangat menggemaskan.


"Apa kau mulai gila?!"

Suara Jeab membuat Saint memalingkan tatapannya dari ponselnya.
Menyimpan kembali ponselnya lalu bergegas menghampiri Jeab yg terlihat ingin menyiapkan sarapan untuknya.


"Phi.. Aku sudah makan, kau bisa simpan saja makanannya di kulkas." ujar Saint menghentikan Jeab untuk menyajikan manakannya di atas piring.


Fanboy SS2  (SonPin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang