11

668 105 12
                                    

Typo!!


Lagi ada mood, jadi bisa up cepet.. 🤣🤣










~~~~








Hari-hari berlalu..

Tak ada yg aneh setelah pesan manis yg Saint kirimkan untuk Perth, dan setelahnya tak ada lagi pesan atau postingan yg Saint unggah di inst*gram miliknya.
Perth sempat khawatir, karena Saint tipe orang yg selalu membuat inst*story di sela-sela kesibukannya.
Dan ini sudah 4 hari dia seolah menghilang. Perth ingin sekali menghubunginya, tapi dia takut jika nanti ia justru mengganggu aktivitas Saint.


"Oii nong… Apa yg kau pikirkan hemb.."  Tor mengusak rambut Perth, dia duduk di hadapan Perth dan mengoceh tapi Perth seperti tak menghiraukannya.


"Tidak ada!!" jawab Perth, lalu menepis tangan Tor.

"Au.. Kau tidak pandai berbohong, katakan apa yg membuatmu gelisah hmb?! Tor menatap Perth yg kini mengaduk-aduk makan siangnya.


Perth masih bungkam, dia ingin sekali menjauhkan dirinya dari pria menyebalkan di depannya kini.

Namun sepertinya usahanya sia-sia, pada akhirnya Perth membiarkannya dan menganggapnya seolah tak ada.
Dia bahkan mengabaikan tatapan mata orang-orang di sekitarnya, yg menatap aneh padanya dan juga Tor.
Yg ada di dalam pikiran Perth hanya bagaimana caranya dia mengetahui keberadaan Saint saat ini.

Tak!!

Perth meletakkan sendoknya cukup kasar, tanpa mengatakan apapun dia meninggalkan Tor.
Sedangkan Tor memilih untuk membiarkan Perth sendiri, karna jelas sekali jika saat ini juniornya itu terlihat kesal.

Perth dengan langkah tergesa-gesa menghampiri Mark yg sedang mengerjakan tugas bersama teman perempuannya di dalam kelas.


"Pinjam ponselmu!!" ujar Perth tiba-tiba, seraya mengulurkan tangannya di depan Mark.

"Huhh?!" Mark mendongak melihat Perth yg terlihat gusar, "Kenapa dengan ponselmu?!" tanya Mark bingung, tapi dia memberikan ponselnya pada Perth.

Perth mengambilnya dan mengetikkan nomor seseorang yg sangat ia hafal, di layar pipih itu.
Menekan tombol hijau, Perth melihat panggilan itu tersambung.


[Hallo krab..] 

Hening..

Perth diam, dia sedikit bernafas lega mendengar suara Saint yg terdengar baik-baik saja.
Bukannya menjawabnya, Perth justru menekan tombol merah, mengakhiri panggilan itu.

Mark mengerutkan dahinya, melihat kini wajah sahabatnya itu berubah menjadi lebih tenang dari sebelumnya.


"Ada apa denganmu?!" tanya Mark setelah teman belajarnya pergi.


"Tidak ada!!" Perth menjawab seraya mengedikkan bahunya, ia mengembalikan ponsel Mark.

"Siapa yg kau hubungi dengan ponselku?! Kenapa tidak menjawabnya?! Kenapa kau memutuskan panggilan itu?!" cerocos Mark, masih menatap Perth penuh selidik.


"Ck, kau dan Plan sama saja!! Cerewet!!" eluh Perth, ia menyandarkan dirinya tanpa mau melihat Mark.


Senyum terukir di bibirnya, dan itu membuat Mark tahu.. Siapa yg sudah Perth telfon dari ponsel miliknya.

"Dasar Bucin!!" gerutu Mark, lalu memeriksa lagi ponselnya.

"Ai saaatt.. Bahkan nomornya kau hapus juga dari sini." umpat Mark.

Fanboy SS2  (SonPin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang