05

879 111 44
                                    

Typo!!
























Perth sampai di rumahnya, dan dia tak melihat mobil Saint di manapun. Dia pikir Saint belum sampai di rumahnya, dan itu membuatnya bernafas lega.

"Fiuuhh~ Hampir saja." keluh Perth membuka helemnya dan meletakkannya di kaca spion motornya.

"Kau telat 30 menit!!" sebuah suara mengejutkan Perth.

Perth berbalik dan menemukan wajah dingin Saint yang menatapnya penuh selidik, serta kedua tangannya yang terlipat di dadanya.

"Mencoba menipu ku?! Humb?!"

"Paw phi~ Aku ... Hanya~ "

"Baiklah, tidak perlu di perpanjang, aku sedang tidak ingin berdebat denganmu." Saint mengangkat tangannya mengacak-acak rambut Perth.

"Kenapa datang ke fakultasku tanpa penutup wajah?! Bagaimana jika ada paparazi lagi?! Phi~ ku mohon~ Jangan selalu berulah, karna itu bisa membahayakan karirmu." Saint menghentikan tangannya yang mengusak rambut Perth.

Dia menghela nafas panjang lalu membuangnya dengan cepat, mendengar ucapan Perth yang selalu mengutamakan dirinya dari pada perasaannya sendiri.
Terkadang Saint bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah sebenarnya Perth benar-benar mencintainya atau hanya sekedar seorang fanboy saja.

"Apa kau sungguh peduli padaku?!" pertanyaan Saint membuat Perth terkejut.

"Kenapa masih bertanya?! jika aku hanya memikirkan egoku sendiri, mungkin sekarang aku hanya menginginkan phi bersamaku selalu!"

"Kenapa tidak melakukannya?!" Perth mengeryit bingung.

"Kenapa tidak melakukan apa yang kau mau pada phi?! Apa kau tahb Bagaimana perasaanku saat kau memilih untuk tidak memperlihatkan hubungan kita?! Itu sakit, di sini!!" tunjuk Saint pada dadanya sendiri.

Perth terdiam, dia menunduk memainkan ujung kemeja tekniknya.

"Jawab aku!! Perth!!" Panggil Saint dengan nada suaranya yang meninggi.

Perth mendongak, dengan sesuatu yang akan segera tumpah dari kedua matanya.

"Aku ingin. Aku ingin mengakuinya, mengatakan pada semua orang jika aku kekasihmu, jika hanya aku yang phi cintai, Aku ingin, bisa bersama denganmu selama yang ku mau. Seperti mereka yang menjalin hubungan dengan normal, aku ingin sekali egois terhadapmu phi. Tapi~ Apa aku bisa?! Katakan?! apa aku bisa mengakui semuanya tanpa menyakiti siapapun?!" genangan itu kini menjadi buliran bening yang mengalir di kedua pipinya.
" ... Aku tidak bisa!! Karena kekasihku bukan orang biasa, dia superstar!! Dia di cintai banyak orang!! Dan aku harus rela berbagi dengan semua orang yang mencintaimu dengan tulus!! Tanpa meminta balasan apapun darimu. Dan aku?! Aku hanyalah seorang fans yang beruntung karna kau membalas rasa cintaku. Apa aku masih bisa egois?! Aku tidak meminta banyak. Aku hanya ingin melihat phi bahagia~ Dan tetap mencintaiku. Hanya itu." Perth menghapus air matanya dengan punggung tangannya.

"Maaf jika aku membuatmu kecewa." imbuhnya.

Saint mendengar betapa banyak cinta yang ia dapatkan dari kekasihnya itu, menariknya kedalam pelukannya.

"Kau bisa egois sesekali kurasa~" gumam Saint, yg kini mendapatkan pukulan kecil di dadanya.

"Jangan bercanda lagi, aku sedang menangis." rengek Perth.

"Ya~ ya~ Kau menangis seperti bocah yang kehilangan permen di tangannya." goda Saint.

"Jangan menggodaku, pinggangku masih sakit." ujar Perth, membuat Saint tertawa tebahak.

Fanboy SS2  (SonPin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang