191. WAQTULUUHUM HAITSU TSAKIFTUMUUHUM WAAKHRIJUUHUM MINHAITSU AKHRAJUUKUM WALFITNATU ASYADDU MINALQATL, WALAATUQAATILUHUUM 'INDAL MASJIDIL HARAAMI HATTAA YUQAATILUUKUM FIIH, FAINGQAATALUUKUM FAQTULUUHUM KADZAALIKA JAZAAUL KAFIRIIN.
Artinya : 191. DAN BUNUHLAH DI MANA MEREKA KAMU TEMUI MEREKA, DAN USIRLAH MEREKA DARI MANA MEREKA TELAH MENGUSIR KAMU. DAN FITNAH ITU LEBIH KEJAM DARI PADA PEMBUNUHAN. DAN JANGANLAH KAMU PERANGI MEREKA DI MASJIDILHARAM, KECUALI JIKA MEREKA MEMERANGI KAMU DI TEMPAT ITU. JIKA MEREKA MEMERANGI KAMU, MAKA PERANGILAH MEREKA. DEMIKIANLAH
BALASAN BAGI ORANG KAFIR. (QS. AL-BAQARAH 191)...
"Cepat, jawab!" raung tentara laknat itu.
Helmi menarik napas dan berdiri dari jatuhnya. "Ba-baik lah aku akan keluar dari islam dan biarlah mesjid itu menjadi milikmu. Sekarang lepaskan aku," kata Helmi sembari meneteskan air matanya.
"Satu lagi!" pinta tentara laknat itu sembari menunjuk ke arah pipi kanannya.
Helmi dengan terpaksa melangkahkan kakinya mendekati tentara itu lantas mengecup pipi tentara itu.
Pada saat Helmi mengecup pipi sang empu, gadis itu melihat sebilah pisau berada pinggangnya.
Helmi pun lagi-lagi dengan terpaksa mendekap tentara itu untuk mengambil pisau itu, entah untuk diapakan. Dengan napas yang memburu Helmi mengambil pisau itu pada saat mendekap tentara kafir tersebut.
Setelah Helmi mengambil pisau itu, dengan segera ia melepas dekapannya. Dan melangkah mundur.
Tentara tersebut tersenyum senang setelah didekap oleh gadis cantik seperti Helmi. Sementara itu Helmi masih menyembunyikan pisau itu di tangan kirinya.
Helmi menatap tentara itu. "Ka-kamu ingin lebih?" tanya Helmi terbata-bata tentara tersebut hanya mengangguk.
"Tutuplah matamu," pinta Helmi.
Tentara kafir tersebut menutup matanya. Tanpa diduga Helmi mengayunkan pisau itu ke leher tentara itu sehingga membuatnya terjatuh dari berdirinya dan membuat tubuhnya menggelinjang kesakitan.
Helmi membungkukkan dirinya lantas menusuk leher tentara itu beberapa kali hingga ia tewas.
Tentu saja Helmi hanya berbohong tentang keluarnya dari islam. Ia melakukan itu hanya sementara untuk selamat dari tentara laknat itu.
Ya Allah, ampuni hamba-Mu ini. Karena telah membunuh seseorang, batin Helmi sembari meneteskan air matanya.
Helmi pun segera pergi meninggalkan tentara yang tewas itu agar bisa selamat dari tentara kafir lainnya.
Namun sepertinya hal itu tidak berjalan mulus. Mendadak Helmi lagi-lagi disergap oleh kedua tentara Israel. Kini Helmi langsung dihajar oleh kedua tentara itu.
Tentara tersebut melayangkan tinjuan lurus pada perutnya. Sehingga Helmi merasakan sangat yang sangat sebelum jatuh terkulai ke tanah dan pingsan.
...
Helmi perlahan-lahan membuka matanya dan menatap sekeliling. Ia sedikit terkaget melihat ruangan yang begitu asing untuknya.
Pandangannya terhenti pada Kedua orang tuanya dan adiknya yang diranti di tiang yang tinggi.
"Ayah ... Ibu ... Alika!" teriak Helmi dengan badan meronta-tonta karena saat ini kedua tangannya sedang terikat di kedua tiang yang tinggi.
Ketiganya terbangun mendengar teriakan dari Helmi. "Sayang, kenapa kamu di sini?" tanya Ukasyah ibu Helmi.
"Ibu, Ayah, Alika ... ka-kalian masih hidup ..." kata Helmi dalam tangisnya.
Keadaan ibu dan adiknya sungguh sangat menyedihkan, jilbab dan baju syar'i yang dulu sering terpasang di kepala dan badannya kini sudah tak terpakai sehingga rambut serta lekuk tubuh yang seharusnya harus dilindungi dari pandangan bukan muhrim kini terpampang jelas.
Setan Israel tersebut mengganti baju ibu dan adik Helmi dengan baju seksi. Lebih tepatnya, baju sebahu dan celana sepaha.
Tentu saja itu bukan kehendaknya. Itu semua kehendak setan Israel tersebut."Ia mereka sekarang masih hidup. Tapi, sebentar lagi mereka semua termasuk kamu akan mati hahaha ..." kata tentara itu yang diakhiri dengan tawa.
Tak lama kemudian setelah kedatangan tentatara kafir tersebut, tiga tentara lainnya turut masuk ke ruangan tersebut.
Tentara laknat itu mengeluarkan senjata laras panjangnya dan membidik Ukasyah ibu Helmi. "Hei Sayang, kamu mau keluar dari agamamu dan merelakan MASJIDIL-AQASA menjadi milik kita? Jika tidak, bbundamu akan mati," ancam tentara itu.
"Sayang ... ingat Allah, jangan kau mati ... dalam keadaan kafir!" teriak Ukasyah ysng diselingi dengan tangisan.
Mendengar hal itu Helmi tak kuasa menahan tangisnya. "Ibu--"
Omongan Helmi belum selasai mendadak suara tembakan memenuhi ruangan tersebut.
Door!
Helmi melihat perut ibunya penuh darah akibat terkena peluru dari senjata laras panjang tentara laknat itu.
"Ibu!" teriak Helmi dalam tangisnya.
Sementara itu ayah dan adik Helmi hanya mengeluarkan air matanya tanpa suara, karena suara mereka hampir habis setelah meminum arak dan berbagai macam minuman. Tentu saja karena paksaan dari musuh Allah yang terkutuk tersebut.
"Bagai mana, Sayang? Apakah kamu ingin keluar dari islam?" tanya tentara terkutuk itu.
"Ahad ... ahad!" kata Ahmad dengan suara yang parau.
Tentara laknat itu membulatkan matanya bertanda ia sedang marah.
Door!
Lagi-lagi suara yang menakutkan itu kembali bergemah di ruangan itu.
Nasib Ahmad seperti Ukasyah, meninggal dunia di tangan setan bertopeng manusia itu.
"Aaa ... A-ayah ... Ibu!" teriak Helmi melihat keadaan kedua orang tuanya sudah lemas.
"Hahaha ... bagai mana sekarang?" teriak tentara itu pada Helmi.
Helmi memandang tentara itu tajam. "Ba-baiklah ... aku akan keluar dari agamaku."
****
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAH DI TANAH PALESTINA
RandomSeseorang gadis yang bernama Humairah Helmi dan berusia 20 tahun mendapatkan terror dari Israel. Dalam semalam keluarganya meninggal dunia. Humairah Helmi setelah itu menjadi wanita pemberani dan tidak takut pada tentara Isrel. Apakah Humairah Helmi...