YA RAHMAN

23 19 22
                                        

238. HAAFUZUU 'ALAS SHALAWATI WAS SHALAWATIL WUSTHA  WAQUUMUU LILLAAHI QAANITIIN(I).

239. FA IN KHIFTUM FARIJAALAN AW RUKBAANAA, FAIDZAA AMINTUM FADZKURULLAAHA KAMAA 'ALLAMAKUM MAALAM TAKUUNUU TA'ALAMUUN(A).

Artinya : 238. PELIHARA SEMUA SALAT DAN SALAT WUSTAA (ASAR). DAN LAKSANAKAN (SALAT) KARENA ALLAH DENGAN BAIK.

239. JIKA KAMU TAKUT (ADANYA BAHAYA), SALATLAH SAMBIL BERJALAN KAKI ATAU BERKENDARAAN. KEMUDIAN APABILA TELAH AMAN, MAKA INGATLAH ALLAH (SALATLAH), SEBAGAI MANA DIA TELAH MENGAJARKAN KEPADAMU APA YANG TIDAK KAMU KETAHUI. (Qs. Al-baqarah 238-239)

16. FATTAQULLAAHA MASTATHA'TUM WASMA'UU WA ATII'UU ...

Artinya:  MAKA BERTAKAWALAH KAMU KEPADA ALLAH MENURUT KESANGGUPANMU DAN DENGARLAH DAN TAATILAH ....
...

Setelah Helmi menyatakan bahwa sudah keluar dari islam, kini ia sudah berada di bawah perlindungan zionis. Meskipun sebenarnya Helmi dan Alika berbohong tentang kekafirannya.   

Helmi dan Alika adalah seorang gadis yang tangguh. Bahkan jika ia harus mati demi agama Allah, pastinya akan dilakukannya dengan senang hati agar bisa menempati JANNAH (surga) yang dicita-citakan oleh semua orang di muka bumi ini.

Surga itu mahal, surga hanya bisa ditempati oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Neraka itu murah dan tempat yang seburuk-buruknya kembali. Neraka bisa di tempuh dengan melakukan apa yang dilarang-Nya.

Jalan hidup ada di tangan manusia itu sendiri. Tinggal manusia itulah yang menentukannya. Tapi, ingat semua perbuatanmu akan kau pertanggung jawabkan di hadapan Allah dan manusia.

...

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan pintu kamar Helmi terdengar nyaring di telinganya.

"Iya ... tunggu!" seru Helmi sembari melangkahkan kakinya menuju pintu kamar.

Tangan kirinya mencapai gagang pintu dan membukanya. "Ada apa?"  tanya Helmi sembari memerhatikan gadis yang lumayan cantik dan tidak berjilbab.

"Kamu orang baru itu, 'kan?" tanyanya dan dijawab Helmi dengan anggukan.

"Kalian berdua pergi menghadap ke ketua asrama."

"Baiklah."

Helmi dan Alika pun pergi ke tempat ketua asrama itu dengan sedikit terpaksa dan detak jantung yang tak karuan.

"A-ada apa, Tuan?" tanya Helmi yang berada di samping Alika dan mereka berdua saling berhadapan.

"Kenapa kau masih berjilbab?" tanya ketua asrama itu yang kebetulan adalah perempuan.

"Ma-maaf, Tuan ... saya belum bisa melepaskannya karena jilbab ini sudah ada di kepala saya pada saat berumur enam tahun," terang Helmi.

Meskipun itu sebenarnya adalah bohong, karena Helmi mengenakan jilbab pada saat ia berumur dua belas tahun.

Di dalam agama memang kita diharuskan berbohong jika demi kebaikan dan pada saat nyawa sedang terancam. Itulah yang turut dilakuksn oleh Nabi Ibrahim.

"Tapi, kalian sudah keluar dari islam, 'kan?"  tanya ketua asrama tersebut yang lagi-lagi dijawab oleh Helmi dengan anggukan.

"Untuk kali ini, saya memercayai kalian. Tapi, awas kalau kalian membohongi saya,"
ancamnya.

"I-iya Tuan."

...

Setelah Helmi dan Alika bertemu dengan ketua, sudah saatnya mereka berdua menjalankan tugas masing-masing.

Kehadiran mereka di sini memang sebagai pelayan para tentara laknat Israel. Helmi dan Alika diperintahkan untuk membersihkan kamar dan mencuci pakaian tentara yang bernama Kitmir.

Karena merasa waktu asar sudah masuk, Helmi segera mengambil air wudu untuk mendirikan salat tentunya.

"Kak mau ke mana?" tanya Alika.

"Mau salat, Sayang."

Bola mata Alika membesar. "Kakak lupa, di sini tidak diperbolehkan salat."

Helmi baru menyadari bahwa ia sedang berada di lingkungan orang kafir.

Namun sepertinya Helmi tidak kehabisan akal. Ia akan tetap mendirikan salat asar sebagai mana mestinya.

"Sayang dengar ayat suci ini baik-baik. HAAFUZUU 'ALAS SHALAWATI WAS SHALAWATIL WUSTHA  WAQUUMUU LILLAAHI QAANITIIN(I)."

Awalnya memang Alika setuju dengan ayat itu. Tapi mengingat bahwa mereka sedang dalam bahaya.

Helmi pun melanjutkan lantunan ayat suci al-qur'an-nya. "FA IN KHIFTUM FARIJAALAN AW RUKBAANAA, FAIDZAA AMINTUM FADZKURULLAAHA KAMAA 'ALLAMAKUM MAALAM TAKUUNUU TA'ALAMUUN(A)."

Kira-kira itulah potongan ayat dari surah Al-baqarah ayat 238-239 tentang pentingnya menjaga salat.

Humairah Helmi pun mengambil air wudu  dan salat di dalam WC. Tentunya itu ia lakukan agar tidak diketahui oleh siapa pun.  Alika akan mendirikan salat jika kakaknya selesai melakukannya.

Dalam pandangan manusia yang dilakukan Helmi ini memang jorok. Tapi di mata Allah ini adalah hal yang terpuji. Seorang hamba yang menjaga salatnya meski dalam kondisi sesulit apa pun.

Allah pun sudah berfirman dalam qs. At-tagaabun ayat 16 yang artinya: Maka bertakawalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah dan taatilah ....

Makna dari ayat ini dengan perbuatan Humairah Helmi dan Alika Helmi. Mereka berdua hanya mampu melaksanakan salat di dalam WC. Karena tidak mampu mendirikan salat di tempat lain.

Jika mereka mendirikan salat di luar, mungkin Alika dan Helmi sudah meninggal di tangan musuh Allah yang laknat itu.

Bagai mana dengan kita? Kita yang sudah merdeka dan bebas mendirikan salat justru menyia-nyiakan waktu yang diberikan Allah.  Banyak dari kita yang sengaja meninggalkan salat dengan santainya, dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Sementara saudara kita di Palestina ingin sekali melaksanakan salat dengan tenang dab berjama'ah di mesjid selalu dihalangi oleh setan bertopeng manusia.

****




DARAH DI TANAH PALESTINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang