lanjut yukkk, maaf ya masih banyak kurangnya. mohon dukungan dan supportnya ya!! :D
**
Setelah melalui perjalanan panjaaaaang dan juga menemui berbagai orang, aku menemukan kelas yang aku cari, "X Busana". Yeaaaah benar sekali, aku memang mengambil jurusan tata busana. Aku memilih jurusan ini berdasar keputusan, keinginan dan tanpa paksaan siapapun. Aku melangahkan kakiku memasuki kelas dengan perlahan. Berdiri di depan seperti orang bodoh dengan melihat-lihat kelas yang sudah mulai ramai.
Aku memicingkan mataku dan melihat seseorang yang sepertinya ku kenal. Dan yaaaaa, aku mengembangkan senyumku saat melihat makhluk itu. Dia melambaikan tangannya padaku dan dengan segera pula ku hampiri. Aku memilih bangku di belakangnya yang memang masih kosong. "Hai ven, kamu masuk sini juga? Waaah ga nyangka banget kita bisa sekelas lagi" sapaku padanya.
Yaaa dia adalah Siti Saveena Margaretha. Dia adalah seorang cewe blasteran jogja medan. Kita berteman sejak SD dan dipisahkan saat memasuki SMP. Dia hanya tersenyum menunjukkan jajaran gigi rapinya. Aku mulai berkenalan dengan semua yang ada didepan dan juga dibelakang bangku yang ku tempati. Yaaa memang aku masih sendiri dan belum ada yang berminat duduk bersebelahan denganku.
15 menit berlalu, dan belum ada tanda-tanda ada seseorang yang mau duduk denganku. Sampai datang satu anak yanggg yaaah tidak cantik juga tapi dia berbadan tinggi dan juga langsing. Dan tanpa permisi dia langsung duduk disampingku. What the helll, dia tidak punya sopan santun kah?. Dikarenakan aku masih anak baru, maka aku biarkan saja. Aku mencoba bersikap baik kepadanya dan mengajaknya berkenalan. Setelah perkenalan panjang kita tadi dapat kusimpulkan bahwa dia bernama layla. Yaps, Layla Mei Wulandari. Dia memang anak kota tapi sepertinya terkesan agak kuper.
Ups.
Sorry, ini kan menurut pandanganku.
Suara bel berbunyi terdengar begitu nyaring di telingaku. Beberapa pengurus osis masuk ke dalam kelas dan mengisi kegiatan. Kita berkenalan, bernyanyi, serta bermain games. Semua waktu berlalu begitu saja hingga waktu sholat dhuha tiba. Aku bersama vena dan juga teman-teman yang lain segera membawa mukenah dan menuju ke masjid. Kita melaksanakan kegiatan sholat dhuha bersama sebelum selanjutnya diisi pengarahan oleh guru kesiswaaan sekolah kita.
Aku menggunakan mukenahku dan memilih shaff terdepan agar bisa melihat siapa yang menjadi imam sholat dhuha. Aku melihat seorang supir yang memarahiku tadi pagi karena masalah hijab. Kurasa dia masih mengingatku, karena saat melewatiku dia menyunggingkan senyum miring seperti mengejek.
"Heiiii, kamu fikir aku tidak bisa berkerudung dengan benar. Meski sering dibilang cabe-cabean tapi aku masih bisa memasang mukenah bagaimana benarnya yaaaa. Dasar supir arogan." Ketusku pada dia yang melewatiku. Tentunya kata kata itu hanya tersimpan dalam hati.
Saat akan memulai sholat, aku sedikit mengintip siapakah yang akan menjadi imam. Karena keterbatasan tinggi badan ini, aku jadi sedikit menjinjit. Kakak osis di sebelahku menyahut "Bapak kesiswaan dek yang ngimamin". Aku hanya membulatkan mulutku seperti huruf O.
Kegiatan sholat dhuha telah usai, dan sekarang waktunya pengarahan dan pemberian materi oleh bapak kesiswaan. Dan aku memang sangat penasaran yang mana sih, kata mereka bapak kesiswaan ini tampan, tapiiii ya siapa yang tau kan selera orang beda beda yee.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh" ucap seseorang didepan sana. Tapi aku seperti tidak asing dengan suaranya. Aku berusaha mengintip bagaimana sih bentukan yang dibilang ganteng sama anak-anak.
Aku sedikit membusungkan dadaku dan yeahhh i got it. Dann seketika rahang bawahku terjatuh membuatku menganga. What the hell? Dia? Dia? Dia yang kuanggap supir? Astagaaaa... Oh no noooo
"Bapak-bapak yang tadi meremehkanku adalah seorang kesiswaan? Oh nooo bodohnya sahnaaaaa, kenapa sih kamu selalu membuat masalahhh. Ini kan masih sekolah baru, masih 3 tahun kamu disini." Rutukku dalam hati
Sepanjang pengarahan ini aku hanya menunduk dan tidak berani menghadap ke depan. Bahkan saat dia melayangkan lelucon garingnya pun aku tetap menunduk dan tidak tertawa. Hei kalian fikir saja, belum juga apa-apa aku sudah mengibarkan bendera perang pada guru kesiswaanku. Astagaaaa.
***
hai hai gaisss, sorry kalau part ini masih terasa membosankan yaa. karena aku juga masih pemulaa.
mohon dukungan juga sarannya ya gais, jangan lupa vote dan komennya yups!!:,)

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sahna
Teen FictionSahna merupakan seorang siswi salah satu sekolah swasta islam di yogyakarta. gadis bertubuh gendut dan berwajah gemoy ini selalu saja menyusahkan hidupnya sendiri dengan berbagai kelakuan bodohnya. selalu mematahkan hati lawan jenis yang mendekatiny...