Alasan Sahna Tidak Suka Orang Ganteng!

10 0 0
                                    

hai hai, sorry gais baru update. abis drop nih aku. 

happy reading gais

*

"kamu pulang naik apa?" ucap arkan kepada sahna.

"naik angkot"

"tak anter aja ya" tawar arkan

"ndak mas, aku i capek loh dicemburui terus sama glenca. Dulu dia suka sama guru kesiswaan itu, tapi dia ditolak. Makanya dia fitnah aku deket sama pak wahyu. Padahal yo ndak. Jangan sampe yooo, aku dituduh ngerebut mas arkan juga dari dia."

Arkan hanya terkekeh mendengar ucapan sahna. Dia segera berdiri dan membayar bakso mereka. Lalu kembali lagi ke meja sahna "ayok tak anter, gabakal dia berani kek gitu."

Sahna hanya menuruti omongan arkan.

**

Sampai di depan kosnya, Sahna segera turun dan mengangkat belanjaannya. Namun dicegah oleh arkan "biar aku aja". Sahna hanya mengangguk dan berlalu menuju pintu. Dia segera membukanya dan memasukkan belanjaan yang sudah diturunkan arkan. "duduk dulu mas". Arkan segera duduk di kursi yang ada di teras.

Sahna keluar dengan membawa dua botol kecil air mineral dan menaruhnya di meja.

"omong omong nih ya, mas arkan abis wisuda ya?" ucap sahna membuka obrolan. Arkan hanya menjawab dengan anggukan. Selanjutnya hanya diisi dengan keheningan dan suara orang yang berlalu lalang.

Sahna jadi teringat, awal mula perkenalan mereka dulu. Dia dan arkan memang bukanlah teman sekolah, bahkan mereka awalnya adalah orang asing. 

Dia bertemu arkan pertama kali di kampus arkan saat mengantar nindi mengikuti lomba debat antar sekolah 2 tahun lalu. Arkan sebagai panitia yang mengurus buku tamu menjadi bulan-bulanan sahna dan teman-temannya karena ketampannannya. Dia digoda habis-habisan oleh sahna dan teman temannya.

 Namun saat sahna pulang dan sampai di kosnya, dia mendapati pesan dari nomor yang tidak dikenalnya. Dan ternyata itu nomor arkan. Dari perkenalan itu, mereka semakin dekat dan menjadi sering bertemu.

Arkan selalu merelakan waktunya untuk sahna. Sesibuk apapun arkan, dia akan menyempatkan berkunjung ke kos sahna. Saat dia berada diluar kota, dia tidak pernah melupakan untuk menghubungi sahna melalui video call. Dia rela membolos kelas saat sahna sakit. Dia rela menjemput dan mengantarkan sahna bekerja dan sekolah. 

Dia selalu menuruti apa saja yang dikatakan sahna. Bahkan ketika sahna meminta arkan menceburkan diri ke sumur, mungkin akan diturutinya. Begitulah arkan dan cintanya yang sangat besar kepada sahna.

mereka dekat memang hanya satu tahun. Namun bagi arkan, perasaannya pada sahna lebih dalam daripada perasaannya pada mantan-mantannya.

Sahna adalah manusia unik pertama yang arkan temui. Dia sama sekali tidak menunjukkan ketertarikan saat pertama kali bertemu arkan. Di banding teman-temannya, dia memang tidak lebih cantik. Namun soal unik, mungkin dia adalah manusia terunik di dunia. Tapi sangat disayangkan, setelah semua pengorbanannya ternyata nasibnya sama dengan lelaki lain yang mendekati sahna.

Dia tetap belum bisa memenangkan hati sahna. Dan alasan tetap saja sama, sahna menolaknya karena dia ganteng. Apa salahnya dia menjadi ganteng? Bagaimana mungkin dia bisa memilih takdir untuk menjadi jelek. Memang gadis itu pemikirannya diluar nalar. Sama dengan rasa yang dimiliki arkan untuk sahna, sudah diluar nalar.

Mana mungkin ada lelaki setampan arkan mengejar ngejar sahna yang hanya seorang siswi gemol dan tidak cantik. Namun cinta siapa yang bisa menebak?

Deheman arkan memecah keheningan diantara keduanya. Sahna mengangkat alisnya tanda bertanya 'kenapa?'

"Sahna masih ndak suka orang ganteng?" tanya arkan ragu-ragu.

Sahna yang ditanya malah tertawa. Arkan menolehkan wajahnya dengan kebingungan. "apa yang lucu?"

"mas" jawab sahna

"aku ga ngerti" jawab arkan bingung.

"harus ngerti mas" ucap sahna sembari terkekeh

Arkan semakin bingung. Namun mendengar sahna memanggil namanya dengan nada sedikit manja seperti dulu, ada setitik perasaan senang di hatinya.

"Kalo mas arkan mau jawabannya, bisa banget sahna jawab. Tapi.... Mas wajib jujur dulu waktu jawab pertanyaan sahna" ucap gadis itu membuyarkan lamunan arkan. Sahna membenarkan posisi duduknya. Arkan mengangguk mantap menghadap sahna.

"Perasaan mas arkan sama aku sekarang, gimana?" tanya sahna ragu

"maksudnya gimana?"

"yaaa, mas arkan masih suka apa ndak sama aku" jawab sahna dengan menundukkan kepala

Arkan mengangguk paham. Dia menarik nafasnya panjang. Mana mungkin dia berkata sesungguhnya kalau masnya tersayang saja juga menyukai gadis ini. Arkan dilanda bingung. Jantungnya yang semula memang sudah berdetak tidak beraturan, kini terasa semakin kencang detaknya. Arkan lemah. Dia harus merelakan sahna untuk masnya itu.

"Mas..." panggil sahna ragu.

Arkan menoleh dan tersenyum. Dia menggeleng. Hal itu membuat sahna tersenyum tipis. Arkan berbohong, dan sahna tau itu. Arkan tidak pernah menyunggingkan senyum seperti itu. Sahna tau itu adalah senyum getir. Tapi mau tidak mau, sahna harus percaya dengan jawaban arkan. Dan diapun sudah berjanji akan menjawab pertanyaan arkan.

"Sahna bingung mas" ucap sahna. Arkan mengerutkan dahinya.

"Bapak sahna itu ganteng. Ibuk sahna juga cantik. Tapi mereka berakhir berpisah. Semuanya berakhir bukan hanya karena faktor ekonomi mas, tapi juga karena bapak punya istri lagi. Mas Arkan jelas kaget kan. Sahna paham kok mas. Itu sebabnya sahna ga mau sama orang ganteng." arkan melongo mendengarkan penjelasan sahna.

"maksud kamu gimana?" tanya arkan bingung

"Sahna orangnya terlalu pencemburu mas, itu yang bikin sahna takut. Sahna takut malah menyakiti mas arkan kalau kita pacaran. Apalagi sampai menikah. Sahna pikir, mas arkan pasti pahamlah kalau mas arkan ganteng. Dan sahna yakin seyakin yakinnya kalau diluar sana banyaaak banget yang lagi ngejar-ngejar mas arkan. Sahna takut ga bisa jaga mas arkan buat tetep sayang sama sahna. Sahna terlalu takut diselingkuhi. Sahna benci perselingkuhan mas. Ibaratnya itu gini loh mas, ibuk sahna yang cantik aja bapak masih bisa selingkuh. Apalagi cuman yang modelannya kek sahna gini. Perbuatan itu yang membuat sahna harus menjalani hidup sekeras sekarang, yaaa meskipun bukan yang paling keras sih heheh" ucap sahna disertai kekehan sumbang.

"Kamu takut mas selingkuh?" tanya arkan ragu. Sahna mengangguk.

"bukan cuman mas, tapi semua cowok ganteng yang deketin sahna. Sahna takut mas. Takut kalau nantinya kita pacaran dan menikah, mas arkan bakal selingkuh. Sahna takut anak-anak sahna merasakan semua kepahitan yang sahna rasakan. Sahna ndak mau hal itu terjadi. Sahna bakal marah dan benci banget sama diri sendiri kalau hal itu sampai terjadi mas. Sahna ndak mau anak-anak sahna kesakitan sendiri karena kurang perhatian, karena hinaan, karena cacian, dan segala macamnya." ucap sahna sedikit terisak.

Arkan melihat sahna begitu rapuh. Hal itu membuat perasaannya semakin teriris. Selain dia harus membunuh rasanya, dia juga harus mendengarkan curhatan getir yang diucapkan sahna barusan.

Ingin rasanya arkan berlutut dan berkata bahwa dia sangat mencintai sahna. Dia tak kan mungkin melakukan hal mengerikan itu. Dia tidak akan mungkin meninggalkan sahna. Namun, bayangan wajah mas yang sangat disayanginya membuyarkan segala niatannya itu. Dia ingat, dan dia tahu persis bahwa masnya juga sangat mencintai gadis ini. Hanya saja, restu ibunya masih terlalu mahal untuk semua ini.

***

Disisi lain, seseorang sedang mengintip kedekatan sahna dengan arkan. Dia memandang semua hal itu dari jauh, meskipun dia tidak bisa mendengar apapun yang mereka bicarakan, namun dia tahu persis bahwa diantara mereka pasti pernah terjalin sesuatu. Karena dia sangat bisa melihat pandangan mata si lelaki menggambarkan sebuah rasa yang sangat mendalam. Namun entah mengapa, pada dada lelaki ini terasa sangat sesak. Seperti ada perasaan yang aneh menyeruak ke dalam dadanya. Terasa seperti dihantam kenyataan. Dia, mencintai orang yang sama dengan adiknya.

****

jangan lupa vote dan komen ya gais😃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My SahnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang