Bukan Geng, kita hanya bersatu

13 8 0
                                    

hai halo gengsku, maaf ya aku agak telat. ada sedikit kendala nih sama badan aku. 

thank you yang sudah stay tune:)

**

POV Sahna

2 tahun sudah aku menjalani pendidikanku di sekolah ini. Dan hari ini adalah hari pertamaku menginjakkan kaki kembali ke lantai sekolah. Yaaa, betul sekali. Liburan telah usai, dan kini aku harus menjalani kehidupan di tahun terakhir bersekolah di smk ini.

Kalau kalian bertanya bagaimana pengalamanku? Oh sungguh banyak. Dari mulai telat, seragam yang tidak rapi, bolos kelas agama, bolos praktek, mengerjai guru matematika, mengganggu guru bp, dan jangan lupa tentunya semua masalahku tetap berhubungan dengan satu pria menyebalkan.

Pak Wahyu.

***

Aku memasuki kelas dan duduk di bangku ku. Aku melihat kelas sudah rame, tapi kenapa teman sebangku ku belum datang juga? Oh aku sungguh tidak paham. Dia adalah salah satu anggota osis, tapi mengapa perilakunya lebih parah dari aku. Dia sering telat, salah memakai seragam, bahkan sering bolos saat jam pelajaran.

Oh yaa, kalau kalian kira teman sebangku ku adalah layla yang ku temui saat MOS, kalian salah besar. Teman sebangku ku adalah Anindita Keisha Zahra. Aku biasa memanggilnya nindi. Dia adalah gadis mungil yang kutemukan dan ternyata cocok denganku saat dipertengahan semester 1.

Kalau kalian fikir aku hanya menemukan sosok mungil ini, kalian salah besar. Karena aku juga menemukan 2 makhluk lainnya.

Devita Setyana Putri, gadis cantik idaman satu sekolah namun sedikit bolot dan lemot. Sungguh dia tidak seperti gadis di novel yang lemot dan menggemaskan, dia adalah manusia yang sangat sangat menjengkelkan dan sangat lambat untuk diajak berkompromi.

Dan satu lagi makhluk yang kutemukan adalah Arkela Mairdana Syahputri. Indah sekali bukan namanya, namun sangat berbanding terbalik dengan manusia ini. Dia adalah manusia terjulid yang pernah saya temui, butttt dia tetap saya jadikan teman karena kita terlalu sering menjulid bersama. Dia bertubuh gemoy, sama sepertiku tapi sayangnya dia sedikti lebih tinggi dan juga berwajah lebih cantik dariku :(. Tapi kalau masalah julid dan melabrak, bisa kupastikan dia jagonya.

Okey cukup. Kita balik lagi.

Tak lama bel berbunyi, bertepatan juga munculnya nindi dengan wajah ngos-ngosan disebelahku. Aku hanya menggelengkan kepala melihat kelakuanya.

Tidak berubah.

POV End

Jam pelajaran pertama hari ini adalah jam praktek kejuruan. Sahna sangat malas saat pelajaran kejuruan, karena itu dia mengajak temannya untuk tetap tinggal di kelas. Ya, mereka berempat memang sudah terbiasa membolos jam pelajaran, namun membolos secara berjamaah seperti ini hanya mereka lakukan pada jam kejuruan. Mengapa seperti itu? Karena guru kejuruan mereka pun sudah lepas tangan untuk mengingatkan mereka.

Tapi sepertinya nasib malang sedang menghampiri mereka berempat.

Suara hentakan kaki didepan kelas menandakan ada seseorang yang datang dengan emosi. Mereka berempat saling melirik. Deg-degan!!. Satu kata yang pantas menggambarkan perasaan mereka kali ini. Belum sempat mereka bersemunyi, pintu telah terbuka lebar. Seseorang berdiri disana dengan wajah dingin dan menyeramkan. Dia bersidekap dada dan memasang wajah malas.

"Kalian tidak perlu repot-repot bersembunyi. Geng paling kerennn." Ucapnya ketus

"tapi kita kan bukan geng pak" jawab devi, si cantik yang sangat lemot

pak wahyu tersenyum mengejek melihat mereka berempat 

"kalau bukan geng, lantas apa? membully orang berempat, membolos berempat, mengerjai guru berempat, tugas kelompok berempat, semuanya yang mencoba bergabung dengan kalian kalian tolak dan singkirkan. kalian bilang hanya ingin berempat. begitu namanya bukan geng?"

sahna menahan tawanya melihat pak wahyu menjelaskan panjang lebar. "memangnya bapak mau gabung sama kami? lagian kami juga bukan geng kok. kami cuman bersatu" ucapnya disertai tawa yang tertahan. 

"Mau kalian apa sih? Ini sekolah, tolong hargai semua guru. Kalau kalian masih tidak bisa diingatkan, saya akan panggil orang tua kalian." lanjut orang itu

"Tapi kan saya ndak punya orang tua pak" balas Sahna

Ketiga temannya terngaga melihat keberanian sahna menjawab kemarahan pak Wahyu. Yaps dia memang pak Wahyu. Memang siapa lagi yang akan menganggur di jam pelajaran seperti ini kalau bukan dia.

Ewh.

Pak wahyu menggeram jengkel melihat kelakuan sahna. "Kamuuu, astaghfirullah... Kalian semua ikut saya ke lapangan!" ucapnya jengkel.

Mereka berempat mematuhi omongan pak wahyu disertai gerutuan dibelakang.

"Sahna, yang lemot kan deviiii tapi sekarang kenapa jadi kamu sih astaagaa." gerutu kela dibelakang.

Sahna hanya mengendikkan bahunya.

"Kalian semua berdiri disini, dan memberi salam kepada setiap orang yang lewat. Siapapun! Guru, adek-adek kelas, tamu, atau bahkan pada tukang kebun dan satpam yang lewat. Paham?"

Sahna mengerutkan dahinya, dia bingung. Kenapa hukumannya aneh sekali? Demi Tuhan, itu akan membuat para musuh menertawakannya.

"Sampai kapan pak?" sahut nindi

"Sampai jam pulang sekolah"

"kok lama banget? Ga adil dong pak, kita gabisa ikut kelas yang lain dong?" sahut sahna

"kenapa protes? Mau saya tambah?"

"ya ga gitu dong pak, sampai jam istirahat pertama aja"

"sampai pulang"

"sampai istirahat pertama pak"

"sampai pulang"

"sampai setelah istirahat pertama deh"

"sampai pulang"

"satu jam setelah istirahat pertama pak, udah nambah banyak nih"

"sampai istirahat kedua. Nawar lagi saya suruh kamu lari keliling komplek sekolah ini sampai pulang" ucap pak wahyu diikuti senyum miring sebelum meninggalkan mereka.

Devi, nindi, dan kela terngaga melihat perdebatan sengit yang barau saja terjadi di depan mereka. Mereka hanya memasang wajah cengo melihat kedua orang itu. Mereka paham betul bahwa kedua orang itu memang tidak pernah akur sejak semester 1.

"ck" Sahna berdecak melihat ketiga temannya. "kalian jangan kek gitu deh, capek aku liatnya. Ini udah untung loh berkurang dikit jam nya." ucapnya sembari memutar bola matanya.

Ketiga temannya hanya terkekeh melihat wajah kesal sahna. Mereka berempat menjalankan hukuman sebagaimana mestinya. 

My SahnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang