POV Sahna
Hari ini hari pertamaku memasuki sekolah ini. Aku sampai disekolah pukul 6 pagi. Rasanya terlalu pagi untuk aku memulai segala aktivitas, mengingat aku yang terbiasa berangkat mepet dengan jam masuk pada saat masih smp. Tetapi apalah daya, aku tidak ingin menghancurkan hari pertamaku masuk ke smk dengan catatan terlambat. Ohhh sungguh harus ku hindari, karena aku hidup di kota ini tanpa bimbingan ayah ataupun ibu.
Aku mulai melangkah memasuki gerbang yang sangat luas dan melihat banyak anak-anak menggunakan jas almamater yang sudah dapat dipastikan bahwa mereka adalah para pengurus osis yang menjadi panitia mos. Aku melihat mereka dengan wajah cengo, bagaimana tidak. Jas almamater yang mereka pakai berwarna warni. Oh shit.. Aku lupa menjelaskan kalau dalam komplek ini berisi 4 sekolah dengan berbagai jurusan.
Memasuki halaman pertama, aku meihat gedung bertingkat 3 yang aku yakini bukan tempat yang aku tuju. Yaa, karena itu merupakan gedung untuk anak-anak SMA. Aku melangkahkan kakiku menuju jalan bercabang. Aku bimbang harus ke kiri atau ke kanan. Karena yang ku lihat jalannya semua sama. Akhirnya aku menuruti kata hatiku saja dan memilih jalur kiri. Dan yaaaaaa, memang benar tujuanku ada di sebelah kiri.
yeaay
Aku melangkah dengan jumawa dan percaya diri karena merasa pandai berasal dari sekolah negeri sampai ada satu perempuan cantik dengan memakai jas almamaternya menghampiriku. Dia memang gemoy sepertiku, tapi dapat ku pastikan bahwa wajahnya tidak se pas-pasan aku.
"Dek kamu anak smk 2 ya?" tanyanya padaku. Aku mengangguk dengan semangat dan juga menunjukkan cengiran khasku. Dia tersenyum lembut, kemudian mengarahkanku untuk menuju gedung sekolah yang aku cari. Aku segera mengayunkan langkahku menuju arah sekolah tersebut.
Saking semangatnya aku sampai tidak menyadari bahwa didepanku ada seseorang yang berdiri. Aku seketika berhenti dan melongo melihat sebuah sepatu pantopel yang sangat mengkilat berdiri rapi didepanku. Segera ku dongakkan kepalaku dan kulihat seseorang memakai seragam berwarna hitam like security or supirrr. Klean semua pasti taulah seragam yang ku maksud.
Aku segera melayangkan senyumku padanya. Dia memang sudah bapak-bapak, namun wajahnya sangat kalem dan juga berwibawa. Ohhh tentunya tampan dan awet muda. "Tolong kerudungnya dibenarkan, ini sekolah islami bukan pasar." ketusnya padaku.
Setelah berkata seperti itu, dia langsung meninggalkanku sendiri yang diliputi wajah cengo dan sedikit kesal.
Aku merutuk dalam hati "Baru juga jadi supir, gayanya udah selangit." aku berlalu mencari kelas dengan membawa segala kesalku.
**
halo haloo, aku kambek nihh. aku tau ini mungkin kisah klise, tapi semoga kalian bisa support aku ya.
untuk pemerannya aku belum nemuin nih, bolelah sarannya dibagi hehe:D
jangan lupa beri saran dan masukan juga

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sahna
Teen FictionSahna merupakan seorang siswi salah satu sekolah swasta islam di yogyakarta. gadis bertubuh gendut dan berwajah gemoy ini selalu saja menyusahkan hidupnya sendiri dengan berbagai kelakuan bodohnya. selalu mematahkan hati lawan jenis yang mendekatiny...