V. THE SACRIFICE

253 29 4
                                    

Pagi yang dingin, matahari masih malas menampakkan diri. Namun Kyuhyun dan Jiyong sudah bersiap untuk meninggalkan rumah mereka. Setelah selesai menyantap sarapan yang sudah disiapkan duluan oleh Ibu untuk mereka, mereka berdua menghampiri Ibu yang masih sibuk memasak sarapan untuk adik-adik mereka di dapur.

Kyuhyun mendahului Jiyong menghampiri dan tiba-tiba mencium pipi Ibu, "Aku berangkat ya Bu. Soalnya Ibu ga ngizinin aku bantuin ibu sih." Ibu yang sedikit kaget hanya tersenyum. Ibu menarik Kyuhyun ke arah meja makan. Di atas meja makan utama sudah ada 2 tas bekal. Ibu ternyata juga menyiapkan tas bekal untuk dibawa oleh Kyuhyun dan Jiyong hari ini.

"Maafin Ibu ya Mas, kemaren malah lupa gak bawain kamu bekal." Ucap Ibu sambil menyerahkan kotak bekal warna biru tua untuk Kyuhyun. Kyuhyun yang tampak sumringah, menerima kotak bekal tersebut dengan ceria. Tak lama kemudian, Jiyong menghampiri ibu dan kakaknya tersebut.

"Punyaku mana bu?" Jiyong bertanya sambil mem-pout-kan bibirnya. Dari kecil, Jiyong memang terkesan tidak mau kalag dari Kyuhyun. Namun sebenarnya, ia begitu karena sangat kagum dan selalu ingin terlihat sama dengan sang kakak.

Ibu tersenyum kemudian meraih kotak bekal yang sama namum berwarna merah marun, "Ini untuk Jiyong yang cemburuan." Tukas ibu meledek Jiyong.

"Tuh kan Ibu, kalo ke aku ngejek terus ah." Jiyong memasang tampang sok kesal meski kedua tangannya lincah meraih kotak bekal miliknya. Kyuhyun hanya tertawa melihat tingkah sang adik.

"Makasih ya Bu. Kemaren untung Bu Yuna ngasih Mas uang jajan jadi kemaren Mas makan di food court kantor. Tapi Mas ga doyan bu, enakan masakan Ibu." Kyuhyun bercerita singkat. Ibu hanya tersenyum.

"Yaudah, sana pada berangkat. Nanti terlambat loh. Nak, kamu jadi ujian hari ini? Alat gambar sama sketch book udah dibawa?" Ibu bertanya sekaligus mengecek Jiyong yang disambut anggukan sumringah darinya.

"Udah bu. Tadi malem juga udah latihan aku. Ibu doain aku ya, supaya aku lulus. Misalnya ujian ini aku bisa lulus, kemungkinan aku bisa ngajuin percepatan kelas buat ujian akhir. Jadi bisa lulus cepet hehehe." Jiyong menjelaskan.

"Kamu gak perlu minta Ji...ya pasti ibu akan doakan. Ibu selalu doakan kalian berdua, anak-anak ibu yang berharga." Kyuhyun dan Jiyong langsung menghambur memeluk Ibu Yuri. Selalu seperti ini, Kyuhyun dan Jiyong akan selalu memeluk Ibu setiap kali Ibu mengutarakan cintanya kepada mereka berdua. Dalam hati masing-masing mereka bersyukur, karena meski tidak pernah mengenal orang tua kandung, mereka memiliki Ibu yang mereka tahu menyayangi mereka seperti anak yang dilahirkan sendiri.

Selesai berpamitan, Kyuhyun dan Jiyong meninggalkan Rumah Gembira. Mereka memutuskan untuk berjalan hingga halte bus terdekat. Jiyong bilang ia kangen ngobrol dengan Kyuhyun, padahal baru satu hari Kyuhyun tidak di rumah karena memang Kyuhyun sudah bekerja.

"Serius Mas digaji segitu besar?" Jiyong takjub mendengar nominal gaji yang baru disebutkan Kyuhyun. Dia mungkin belum bekerja full time, namun Jiyong yang sering bekerja sebagai pekerja lepas di beberapa rumah mode di Jakarta tau pasti bahwa upah yang akan diterima sang kakak mungkin 30 sampai 40 persen lebih tinggi dari minimum upah wajib daerah.

"Kaget kan? Sama Mas juga kemaren heran. Sampe Mas tanya ulang sama Mas Yesung. Takutnya kan salah ketik atau salah data." Kyuhyun menjawab yang disambut celotehan Jiyong.

"Tapi wajar sih Mas kalo dinilai setinggi itu. IPK Mas aja 4.00. Kuliah cuma 3 tahun, belom lagi pas SMA pake segala ke Kanada buat student exchange. Trus pas masih freshman udah bisa kerja sampingan di bagian tax accounting kampus sendiri. Ya masa profil dewa kayak gitu digaji biasa-biasa aja."

"Ya tapi kan tetep aja Ji, Mas masih fresh graduate. Ya semoga aja ga ada yang tau ya gaji Mas segitu. Takut dimusuhin." Ujar Kyuhyun. Jiyong hanya menggeleng, kakaknya ini memang ganteng sih tapi penyakit overthinkingnya benar-benar di level yang berbeda. Dia menahan dirinya untuk mengomentari pemikiran kakaknya barusan, tidak ingin merusak suasana di antara mereka.

Crossroads - 4 Ways LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang