XXII. MIXED FEELINGS Pt.1

204 23 21
                                    

Jaehyun menutup pintu mobil dan dengan sopan menyebutkan alamat tujuannya kepada supir taksi. Setelah itu ia menyamankan duduknya sambil negetuk-ngetuk pnsel digenggamannya. Ia harus segera mengabari beberapa orang saat ini.

"Hello Son.."

"Hello dad, i just called to let you and mom know that i am safely arrived."

"Thank God! It's good to hear that. By the way, where are you going to live while you're there?  I'm sorry for selling our house before we moved to Canada."

"It's okay dad. No need to apologize. I Should be grateful because you and mom saved me. I will leave at Tante Mitha's place"

"Jaehyun, dad cuma mau bilang kalau mengadopsi kamu dulu adalah keputusan terbaik yang dad ambil setelah menikahi your mom."

Jaehyun tersenyum mendengar kalimat yang ayahnya ucapkan susah payah dalam Bahasa Indonesia. Meski sudah belasan tahun kedua orang tua angkatnya ini menikah, namun sang ayah sepertinya masih sering kesulitan ketika harus berbicara dalam bahasa ibu istri dan anaknya.

"Ah....i almost forgot to ask what your mom told me. So, have you visit Yuri's house? How is Kyuhyun?"

"Actually, i think the trauma he went through five years ago is  finally back. That man who left him suddenly appears and Kyuhyun works for him as his staff."

"What? Itu nggak bagus Jaehyun."

"Iya dad aku tahu. Pagi tadi juga tante minta aku untuk langsung mengunjungi Kyuhyun begitu urusan keimigrasian selesai. Beruntung Kyuhyun masih mengingat sebagian besar langkan menenangkan diri yang dulu dad dan mom pernah ajarkan padanya."

"Ah begitu. Well Jaehyun, you already know the reason why we have to taking care of him and Jiyong. You got it boy?"

"Yes dad, I understand."

"And meskipun kamu ada tujuan lain di sana, dad minta kamu bisa tetap memperhatikan Kyuhyun dan keluarganya di sana. Apalagi di saat-saat seperti ini." Ayah Jaehyun menutup permintaannya dalam bahasa yang Jaehyun dengan mudah pahami. Ayah dan anak inipun mengakhiri panggilan di antara mereka.

"Daddy benar. Aku memang ingin mencari keberadaan kedua orangtua kandungku di sini, tapi Kyuhyun juga penting saat ini. Aku harus bisa membagi diri dengan baik." Ucap Jaehyun dalam hati.

********************************

Pukul 07.30 pagi dan PT.3S Perkasa masih belum ramai oleh para karyawan yang bekerja di sana. Hanya Kyuhyun yang sudah sibuk menganalisa angka-angka yang tertera di layar komputernya. Di hadapannya juga sudah tersebar beberapa bantex besar berisi rekap laporan pajak beberapa bulan ke belakang yang ternyata belum settled.

Seunghyun tiba pukul delapan pagi, lebih siang dari jam biasa ia tiba. Semalam ia menghabiskan waktu hingga larut untuk berbincang dengan Siwon mengenai langkah-langkah yang akan mereka ambil damlam mengelola perusahaan. Pembicaraan yang ringan, namun terasa sedikit lambat karena Siwon sering melamun di tengah-tengah obrolan mereka.

Karena itulah, Seunghyun tidur terlalu larut semalam dan pagi ini ia berangkat kerja sedikit lebih siang setelah memastikan bahwa maid yang mengurus rumah mereka sudah datang terlebih dahulu untuk menjaga Siwon. Seunghyun tidak membangunkan Siwon untuk bekerja. Ia pikir mungkin adiknya ini belum terbiasa dengan beban pekerjaan seperti yang sering ia hadapi hingga ia memutuskan untuk membiarkan sang adik beristirahat.

Seunghyun memasuki lobby utama gedung. Pak Jamal sudah berdiri tegap dengan senyuman menyambung Seunghyun seperti biasanya.

Tanpa ditanya dan hanya dengan sedikit kode dari Seunghyun, Pak Jamal langsung melaporkan bahwa Kyuhyun sudah datang.

"Datang jam berapa dia Pak?"

"Dari jam setengah 7 Pak. Mas Kyuhyun itu makin lama makin pagi loh datengnya." Seunghyun tersenyum sekaligus bertanya-tanya, mengapa karyawan favoritnya itu datang pagi-pagi sekali seperti hari ini. 

Seunghyun kemudian menyuruh salah satu office boy yang kebetulan lewat di sana untuk membawakan tas kerja ke ruangannya. Seunghyun sendiri memilih untuk pergi ke coffee shop,  Ia yakin Kyuhyun memerlukan segelas coklat hangat saat ini. 

Seunghyun meninggalkan coffee shop setelah membeli segelas coklat panas dan segelas latte untuknya. Ia langsung menuju ke lantai 19 dimana ruangan Kyuhyun berada. Seunghyun diam-diam menyelinap ketika ia melihat Kyuhyun sedang bergegas ke toilet. Namun ketika ia akan meninggalkan meja Kyuhyun, tanpa ia duga Kyuhyun sudah berada di belakangnya. Ia terkejut ketika menemukan Kyuhyun berdiri dengan tatapan heran ke arahnya.

"Bapak ngapain di sini?"

"Ehmm...kaget saya Kyu."

"Hehe..bapak juga ngagetin saya. Pagi-pagi gini ngendap-ngendap di gedung sendiri." Kyuhyun lalu melemperkan pandangannya ke arah meja kerjanya. Di sana sudah tersedia segelas coklat panas dan ia tahu itu dari Seunghyun. Meski kali ini tidak ada stick note yang tertempel di sana. Kyuhyun tersenyum karena ketika di toilet tadi ia baru saja berpikir untuk membeli segelas coklat panas. Sebenarnya Kyuhyun merasa tersentuh dengan perhatian Seunghyun, namun ia sadar batasan antara mereka. Belum lagi masalah dengan Siwon yang sebenarnya belum benar-benar selesai.

"Pak, kan saya udah bilang...."

"Iya saya tahu Kyu, makanya saya nggak tulis apa-apa kan."

"Ya tapi, saya yang nggak enak pak."

"Kenapa mesti nggak enak?"

"Karena Bapak atasan saya." Kyuhyun menjawab dengan tegas namun tetap sopan.

"Kalau gitu jangan anggap saya atasan kamu." Kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Seunghyun.

"Maksudnya pak?" Kyuhyun tidak mengerti maksud perkataan Seunghyun barusan. Seunghyun menarik nafas sejenak, cukup dalam.

"Kyuhyun, temenin saya ke taman kantor ya. Ada yang mau saya bicarakan sama kamu."

Seunghyun berjalan meninggalkan ruangan itu dengan Kyuhyun yang entah mengapa mengikutinya dengan sukarela.

**********************

01/10/21
21:46
858 words

The shortest one! Just to keep my promise to not let kakak² readers waiting for too long 😃

Silahkan di baca dulu ya kaka-kaka kesayangan aku semuanya 😁

Btw, adakah yg penasaran sama Jaehyun? 😳

Crossroads - 4 Ways LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang